B.I.L.O.V.A (20)

360 61 43
                                    

Sheila POV's

Pagi hari ini aku memutuskan untuk mengunjungi Pabio ke kantornya. Aku ingin memberikan surprise untuknya serta ingin mengetahui apakah Pabio melakukan hal yang sering ia lakukan setiap kami bertemu jika salah satu dari kami bepergian jauh.

Kuhidupkan mesin mobilku lalu mencoba mencari siaran radio yang cocok dengan mood ku di pagi ini. Alunan lagu It's Only Me sepertinya menjadi pilihanku. Aku pun langsung menginjak pedal gas menuju jalanan ibu kota.

Sesampainya di kantor, aku langsung menuju ruangan Pabio. Btw, kenapa aku bisa masuk aja karena satpam disini sudah kenal baik denganku. Beberapa pasang mata menatapku tidak percaya dan saling berbisik satu sama lain mungkin mereka terkejut karena aku sudah kembali. Aku tidak menghiraukan mereka dan langsung masuk ke lift.

Ting

Aku melangkah keluar dan sedikit terlonjak karena Callista berada di hadapanku. Dia sama sekali tidak berubah dengan wajah datarnya namun tetap terlihat cantik

"Kapan lo pulang?"

"Tadi malam. Kamu baru dari ruangan Pabio?"

"Bukan urusan lo!" ujarnya sinis. Dia benar-benar belum berubah. Aku hendak beranjak namun cekalan di tanganku membuatku menoleh lagi

"Gue mau ngomong sama lo."

"Penting banget?"

"Lebih penting dari urusan lo kesini"

Kami pun turun menuju cafe di lantai bawah dengan memesan coffee latte untuk Callista dan cappucino untukku.

"Langsung ke inti saja." ucapku.

"Lo yakin? Gak mau denger dari awal."

Aku menghela nafas lalu menggangguk pelan.

"Sejak lo pergi ke Sydney, Pabio menjalin hubungan dengan seseorang. Awalnya karena ancaman gue tapi akhirnya mereka beneran ketemu sama Oma. Gue coba cari tau dan ternyata mereka pacaran kontrak. Gue gak tau apakah Oma tau tentang ini tapi sekarang gue dengar mereka sudah menjalin hubungan yang serius."

"Gak mungkin! Kamu bohong kan."

"Ck.. terserah lo mau percaya atau engga. Lebih baik tanya aja langsung sama Pabio."

Aku langsung pergi meninggalkan Callista tanpa mengucap sepatah kata pun. Aku mencoba untuk tidak menangis, aku harus kuat, aku perlu pernyataan langsung dari Pabio.

Tepat di depan pintu ruangannya, ku ketuk dan mendengar jawaban dari dalam untuk masuk. Sesudah masuk, aku melihat Pabio masih berkutit dengan berkas di hadapannya. Aku melangkah maju dan berdiri di sebelahnya.

"Hai bi." panggilku.

"Sheila?!" ucapnya sedikit terkejut.

"Surprise hehehe."

"Kamu kapan pulang? Kok gak bilang ke aku. Kita duduk di situ ya."

"Tadi malam.. aku mau kasih kamu surprise." ucapku saat kami sudah duduk di sofa.

"Kamu udah sehat?"

"Udah, hanya perlu konseling aja sama dokter."

"Aku senang mendengarnya."

Kami terdiam cukup lama hingga akhirnya...

"Bi, nanti siang kita makan bareng yuk."

"Sorry Shei aku udah ada janji."

"Sama siapa?" tanyaku penasaran dan Pabio hanya diam.

"Pacar kamu?"

"Kamu putusi dia kembali ke aku. Bi, kamu masih ingat kan ucapanku waktu di rumah sakit. Aku serius."

B.I.L.O.V.A [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang