B.I.L.O.V.A (14)

325 82 43
                                    

Selama di Sydney, Pabio menghabiskan waktunya bersama Sheila di rumah sakit. Tentunya itu membuat Sheila jauh lebih baik dari sebelumnya dan pada hari ini dia sudah diizinkan pulang oleh dokter.

"Aku senang banget, Bi. Kamu datang kesini jadi aku sembuh lebih cepat."

Pabio yang daritadi menatap layar ponselnya menunggu kabar dari seseorang disana namun selama dua hari justru pesannya diabaikan.

"Bi hello kamu kenapa sih?" ucap Sheila menggoyangkan bahu Pabio.

Pabio tersentak. "Eh iya kenapa Shei?"

"Kamu kenapa? Sejak kemarin kamu fokus ke hp aja, badan kamu disini tapi pikiran kamu bukan disini."

Pabio mengelus rambut Sheila. "I'm fine. Aku beres-beres dulu ya."

"Aku bantu ya. Bi." Sheila hendak beranjak dari ranjang namun Pabio mencegahnya.

"Biii..... kamu udah tau kan kenapa aku bisa masuk rumah sakit?" tanya Sheila dan Pabio mengangguk.

Flashback on

Sheila bangun dari tidurnya dan merasa sangat haus, ia turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman.

Namun sebelum sampai di dapur ia merasa sangat pusing sampai ia harus memegang dinding untuk membantunya berjalan. Ia merasa tidak dapat berdiri dengan benar dan penglihatan yang kabur sehingga ia terjatuh di lantai.

Kakaknya yang baru sampai terkejut melihat kondisi Sheila. Ia pun langsung menelepon 911 dan membawa Sheila ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit Kintan menghubungi seseorang di kontak hpnya Sheila. Ia menunggu jawaban dari sana.

"Halo." ucap Kintan.

"Pabio.. Sheila... dia... pingsan dan sekarang di rumah sakit. Aku gatau kenapa dia bisa tiba-tiba pingsan... Kamu bisa datang kesini kan?" ucap Kintan terbata-bata karena masih dalam keadaan syok

Pabio diam tidak menjawab karena ia sendiri juga masih syok. Ia masih tidak percaya Sheila pingsan karena selama ia berkomunikasi tidak pernah Sheila menunjukkan sakinya.

Pabio menutup panggilan dan berjalan tergesa-gesa ke ruangannya. Saat ia mendorong pintu ruang kerjanya ia melihat ada Lovandra disana. Pabio tidak masuk dan hanya berdiri di pintu sesaat pikirannya berkecamuk di lain sisi ia ingin pergi ke Sydney tapi di lain sisi ada Lovandra.

Saat Lovandra berbalik Pabio menghampirinya.

"Lov."
"Maafkan aku."
"Aku... tidak bisa menepatinya." ucap Pabio lirih.

Pabio merogoh kantong di jasnya dan menempelkan benda pipih itu ke telinganya.

"Halo." ucapnya.

"Sheila udah siuman." ucap Kintan

"Apa dia baik-baik saja?."

"Kata dokter baik-baik aja tapi ia perlu di rawat inap beberapa hari ini."

"Hm... terima kasih."

Flashback off

"Kamu beneran mau pulang hari ini?" tanya Sheila sambil memakan apel di genggamannya.

"Iya Shei... kerjaan aku masih banyak dan Oma kasih waktu cuman 2 hari aja." balas Pabio sambil membereskan baju dan barang bawaannya.

"Yaahhh... aku masih kangen sama kamu, bi."

Pabio berbalik dan membelai lembut kepala Sheila. "Kalo kamu udah sembuh kamu bisa temui aku kapan pun sekarang fokus sama kesehatan kamu ya"

"Masih ada 5 jam lagi... sini duduk sebelah aku" ucap Sheila menepuk-nepuk kasurnya. Pabio pun mengikuti instruksi Sheila.

Sheila menyenderkan kepalanya di bahu Pabio sambil memilin jarinya di bawah selimut.

"Bi... "

"Hmm."

"Aku sayang kamu."

Pabio tertegun mendengar perkataan Sheila. Ia tidak tau apakah harus senang atau sedih. Tolong siapapun sadarkan Pabio.

"Bi... hello.. kamu dengar gak sih?" ucap Sheila kesal dan memanyunkan bibirnya.

"Aku dengar Shei.. "

"Terus gimana?."

"Gimana apanya?."

"Ihh... jawaban kamu." balas Sheila kesal.

"Shei... aku udah bilang kamu fokus dulu sama kesehatan kamu."

"Hmm baiklah nanti saat aku pulang ke Jakarta kita bahas ini lagi." balas Sheila.

"Tapi Bi, kamu masih sayang sama aku kan? Kamu gak macem-macem kan? " tanya Sheila menyelidik dan memicingkan matanya.

Pabio mengusap lehernya bingung menjawab pertanyaan Sheila. Ia butuh waktu memastikan perasaan dan hatinya. Sheila yang gregetan karena Pabio tidak kunjung menjawab ingin membuka suara namun sayangnya pintu kamarnya terbuka dan datanglah kakaknya sambil menenteng buah-buahan.

"Loh.. kok belum pergi Bi? Nanti kamu telat loh." ucap Kintan.

Pabio menghela nafas pelan bersyukur karena Kintan datang di waktu yang tepat. "Ini mau berangka. Shei.. aku berangkat ya kamu jaga kesehatan. Get well soon. " ucap Pabio tersenyum.

Sheila merasa ada yang aneh dengan perilaku Pabio biasanya Pabio selalu bilang kata-kata gombal atau bilang "i miss you atau i love you".

Kamu berubah, Bi. Aku bakal buat kamu kembali ke aku lagi, batinnya.

-----------------

Di tempat lain, Lovandra sibuk mengupas buah pir di tangannya untuk diberikan ke Raka karena Raka yang memintanya daritadi.

"Hati-hati, andra." ucap Raka sambil memperhatikan jari Lovandra yang memegang pisau.

"Kenapa harus aku sih kamu bisa kupas sendiri yang luka itu tangan kamu bukan jari kamu." cerocos Lovandra kesal.

Raka tertawa pelan mendengar omelan Lovandra. Sudah dua hari Lovandra mengurus semua perawatan Raka selama di rumah sakit. Raka senang walau ia harus mendengar keluhan, omelan dan ucapan tidak sukanya Lovandra tapi Raka menikmati waktu mereka berdua.

"Nih udah aku potongin." ucap Lovandra lalu menyodorkan beberapa potongan buah pir itu

"Thank you, andra..." Lovandra berdehem menjawabnya.

Lalu, Lovandra mengambil ponselnya di dalam tasnya, sudah dua hari ia mengabaikan pesan dari Pabio. Lovandra melakukannya agar ia terbiasa jika suatu saat nanti pesan Pabio sudah tidak pernah ada lagi di ponselnya. Saat sedang mengscroll timeline instagram ada panggilan masuk dari Pabio.

"Halo." ucap Pabio.

"Iya."

"Kamu kemana aja? Kenapa pesan aku gak dibalas?."

"Aku sibuk sejak kemarin. Kamu masih disana?." ucap Lovandra enggan menjelaskan.

"Ini aku lagi dalam perjalanan ke bandara." jawabnya.

"Yaudah hati-hati dan---" Lovandra menimang sebentar "kabari kalau kamu udah sampai."

Pabio tersenyum lebar mendengar ucapan Lovandra.

"Pasti, tunggu aku pulang ya."

"Aku kangen banget sama kamu" ucapnya pelan dan sudah pasti tidak terdengar Lovandra

Menurut kalian Lovandra bakal milih siapa yaaa?

Jangan lupa klik ⭐️, Thank you 💕

B.I.L.O.V.A [END] ✅Where stories live. Discover now