B.I.L.O.V.A (18)

347 71 64
                                    

Sudah hampir seminggu sejak kejadian mereka yang saling mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain. Selama seminggu juga hubungan mereka semakin dekat. Pabio yang tidak ingin jauh dari Lovandra begitu juga sebaliknya.

Pagi ini dari bangun tidur sampai selesai berdandan dipenuhi dengan senyum dari bibir Lovandra. Apalagi saat tadi malam sebelum pulang, Pabio merentangkan tangannya agar diberi pelukan dan benar saja tanpa pikir panjang Lovandra melakukannya.

Tok Tok Tok

"Gue udah siap." panggil Tania dari luar.

"Iya bentar."

Lovandra langsung mengambil tas dan kunci mobilnya. Ia membuka pintu kamarnya dimana Tania yang sudah berdiri tegap disana.

"Anjir buat terkejut aja lo!" seru Lovandra dengan menutup matanya.

"Cieee yang semalam habis peluk-pelukan... uuu mau dong dipeluk Pabio." ucap Tania sambil memeluk dirinya sendiri dan memukul pelan bahu Lovandra dengan gaya imut.

"Enak aja sono peluk Julian." balasnya lalu menutup pintu kamarnya.

Mereka berjalan menuju mobil yang terparkir di garasi. Lovandra meminta Tania yang membawa dan disetujui oleh Tania juga.

"Kayaknya gue ketinggalan cerita deh." ucap Tania buka suara.

"Kepo lo."

"Sabar Tania sabar... orang pelit kuburannya sempit "

"Jangan denger ucapan manusia disebelah saya ya Tuhan." balas Lovandra tidak mau kalah.

"Tan-- gak jadi deh."

Tania memukul pelan stir mobil. "APAAN?! Jangan buat gue penasaran ya."

"Hehehe... gue mau cerita nih."

"Gue bingung setelah seminggu ini... apa gue suka, sayang atau cinta sama dia?"

"Kalo suka itu bisa sesaat. Kalo nyaman berarti lo sayang sama dia tapi kalo lo suka, nyaman dan bahkan rela ngorbanin segala hal berarti lo cinta sama dia."

"Gue kayaknya yang kedua deh"

"Pabio?" Lovandra menggelengkan kepalanya.

"Gue rasa Pabio cinta sama lo buktinya waktu Raka datang ngajak lo makan siang gue liat kecemburuan di matanya seperti mau nerkam orang. Gue aja takut, Lov." ucap Tania jujur. Dia masih mengingat semuanya dan dia benar-benar tidak percaya Pabio bakal semarah itu.

Lovandra memalingkan wajahnya ke samping enggan menanggapi ucapan Tania. Ia masih belum yakin sepenuhnya karena di hati Pabio masih ada satu nama yang lama tersimpan disana. Ia hanya berdoa dan berharap waktu akan menjawab semuanya.

Hari ini mereka tidak pergi ke agensi melainkan ke gedung yang tidak jauh dari agensi itu dimana hari ini merupakan pembukaan acara DeGlanie Forsh. Acara ini dihadiri oleh para konglomerat sukses dan petinggi-petinggi perusahaan di ibukota, salah satu yang hadir ialah Raka Bulgaran sebagai penanggung jawab acara ini.

Raka datang dengan setelan tuxedo berwarna biru dongker dan rambut yang dibuat klimis menampilkan keningnya sehingga membuat ia tambah gagah dan tampan.

Raka datang dengan setelan tuxedo berwarna biru dongker dan rambut yang dibuat klimis menampilkan keningnya sehingga membuat ia tambah gagah dan tampan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
B.I.L.O.V.A [END] ✅Where stories live. Discover now