Part 1

19.3K 1.8K 35
                                    

"YATUHAN! FIONA BANGUN GAK! MAU MAMA SITA SEMUA FASILITAS MU HAH!"Teriakan membahana terdengar menggema membuat seorang gadis yang tertidur pulas terganggu lalu membalikkan badan nya dan memeluk guling nya dengan nyaman.

Mama menatap anak nya dengan pandangan nanar, lalu pergi kekamar mandi. Beberapa menit nampak ditangan mama memegang gayung yang berisi air lalu menumpahkan nya ke wajah Fiona yang begitu nyanyak. Sampai sampai ia tidak sadar jika ia mengeluarkan air liur yang menempel di pipi nya maupun bantal guling nya.

Begitu terkejut nya Fiona saat merasakan air menerpa wajah nya. Refleks ia berteriak sembarangan." ANJIR! BANG FINO KENCINGIN ADEK!" Badan nya tegak berdiri dengan wajah tolol.

Mama yang melihat itu semua hanya berdecak pinggang, menatap anak nya datar sedatar pantat bayi, bercanda mana ada pantat bayi datar.

Fiona menatap mama nya terkejut, lalu ia terkekeh dengan muka di polos polos kan bangsat.

"Hehehe mama.."

"Dasar anak gadis perawan bangun nya telat! Ini udah jam berapa huh!" Mama menatap garang dengan tangan di pingang nya. Mata nya melotot saat anak jahanam itu membaringkan tubuh basah kuyup nya dan menutup mata nya menghiraukan tatapan laser yang tertuju untuk diri nya.

Mama cantik itu menepuk dahi nya dengan kesal dan capek menghadapi tingkah laku anak nya.
"ADEK BANGUN, SUHO ADA DI DEPAN TUH! LAGI MENGHADAPI PAPA MAU LAMAR KAMU!"
Teriak mama sekali lagi dengan ampuh nya si gadis itu bangun dengan mata yang melek begitu lebar.

"Hah? Beneran ma!? Mana Ma!?"

Bugh!

Mama memukul anak nya menggunakan guling mengenai badan gadis itu. Gadis itu mengeluh sakit mata nya menatap mama nya dengan berkaca kaca.

"Apa! Pergi sana mandi ini jam berapa Fiona! GAK SEKOLAH LO HA!"

Mendengar dan manatap nya bagaikan singa yang mengamuk siap siap menerkam diri nya, ia kabur dengan kekuatan yang begitu dahsyat memasuki kamar mandi.

"MAMA SO GAUL HUUUU"

Teriak Fiona dari dalam kamar mandi di susul oleh kekehan nya dari dalam kamar mandi.

"TENTU DONG MAMA NI EMAK EMAK GAUL!"

______

Bunyi lonceng pertanda jam istirahat membuat para siswa siswi berteriak kegirangan. Mereka dengan semangat keluar dari kelas menuju kantin dengan terburu buru, agar tempat duduk tidak terambil oleh banyak penghuni di sekolah.

Guru guru hanya menghela nafas. Murid kurang ajar!

Saat ini Fiona celingak-celinguk mencari teman nya yang berbeda kelas. Fiona Kelas Xll IPA 3 sedangkan teman nya Kelas XII IPS 1.

"FIONA!"Dari arah belakang nampak seorang gadis dengan kepang dua tidak lupa badan yang begitu pendek mengangkat tangan nya tinggi tinggi.

Refleks Fiona membalikkan badan nya, lalu tersenyum."SINI WOI!" Teriak nya takkala menggelar. Membuat pasang mata menatap mereka tajam hanya di balas kekehan kecil yang tidak tau malu nya.

Gadis dengan rambut yang di kr kepang dua itu berlari kecil lalu duduk disamping nya. Ia menyerobot Minuman es teh hangat yang berada di meja lalu meminum nya dengan rakus.

Fiona melotot dengan terkejut."POPI KENAPA LO HABISIN ES TEH HANGAT GUE ANJIRT. ITU MINUMAN SPESIAL DARI BUDE."
Teriak nya membahana membuat pasang mata menatap nya, akan tetapi Fiona tidak peduli.

Vivolione yang sering di sapa Popi itu hanya menggaruk dahi nya yang tidak gatal. "Pantas. Di bawah nya masih anget." Ucap nya polos tak peduli.

Fiona hanya menghela nafas menghadapi sahabat satu satu nya yang benar benar mempunyai otak di bawah rata rata. Eitsss bukan berarti dia bodoh ya! Dia pintar hanya saja setelah berteman dengan Fiona membuat Vivolione menjadi gadis goblok. Emang ya pengaruh teman bisa membuat kepribadian yang baru.

Popi membuka tas kecil nya lalu mengeluarkan sebuah buku yang begitu tebal tidak lupa sampul yang begitu bagus.

"Nih Gue bawa novel untuk Lo. Pasti Lo senang kan. Iya dong." Ia memberi novel nya untuk Fiona.

Fiona berbinar dengan bahagia. Akhirnya sahabat nya mengerti apa yang selalu ia suka. Apalagi sebuah novel yang di beri gratis oleh sahabat nya.

"Thanks ya beb Gue bahagia."

Popi menatap Fiona dengan sinis. "Lo tu dari keluarga kaya, setiap hari ngemis ngemis beliin novel. Pake duit gue segala lagi."

Fiona hanya membalas nya dengan menyingir kuda.
"Mumpung gratis."

"GAK GITU JUGA GOBLOK. LO MINTA NYA TIAP HARI ANJIRT."

"LO JUGA GOBLOK KENAPA LO MAU AJA NURUTIN PERMINTAAN GUE BANGKE."

"Oiya ya Gue Lupa hehehe.."

__

Gadis itu melangkah dengan riang dengan sebuah buku yang berada di pelukan nya. Netra nya melihat sekeliling nya dan menangkap sosok guru yang berada di ujung dengan berdecak pinggang.

Langkah Fiona berhenti dengan wajah yang pucat, lalu ia membalikkan badan nya dengan langkah kaki yang besar.

"FIONAAAA! JANGAN LARI KAMU!!!" Teriak guru laki laki dengan perut buncit itu mengejar gadis.

"GAK MAU PAK!" Saut dari Fiona dengan melambaikan tangan nya keatas.

"Hufhh--- huhh--fuff.." guru itu menghentikan langkah nya , nafas nya terengah engah.

Guru laki laki itu mengeram saat netra nya tak mendapatkan murid siswi itu yang membolos.
Ia memukul perut buncit nya.

Gadis itu melirik kebelakang tak mendapatkan guru yang mengejarnya, ia menghela nafas lega dan duduk di kursi yang berada di taman.

Saat ini Fiona melirik kanan kiri, sangat sepi. Lalu membuka novel yang berjudul."My Queen." Fiona seperti nya tertarik dari judul novel itu.

Banyak ekspresi yang di tunjukan dari mimik wajah nya yang sangat cantik. Senang,sedih, ketawa, marah. Tidak lupa kata kata kasar yang terucap di bibir merah itu. Umpatan yang begitu kasar terdengar sangat nyaring di taman belakang sekolah.

"ANJING GOBLOK CIKA GOBLOK."

"CIKA PPB MACAM TAIK."

"BARU DI SEGOL NANGIS COBA DI BACOK PASTI NANGIS DARAH."

"NI JUGA COWOK GOBLOK MAU MAU NYA AJA DI SELINGKUHI"

"KASIAN BANGET SIH CWE NI. KELUARGA NYA KAYA BABI."

"ANJING GUE GA TERIMA YA KARAKTER FAVORIT KU MATI HANYA KARNA MASALAH SEPELE."

Dan banyak umpatan yang di lontarkan dari mulut manis yang bau jigong. Canda..

Dari arah belakang Popi berdecak pingang menatap garang Fiona yang masih mengumpat.

Dari tadi Popi mencari Fiona di kelas nya akan tetapi Fiona dari jam masuk setelah jam istirahat sampai pulang sekolah tidak masuk kelas, alias bolos. Dan beberapa menit akhirnya ketemu.

"Bisa ga si Lo tu tau tempat. Malah Lo bolos kelas. Mau gue aduin sama Mak Lo." Ucap Popi dari arah belakang.

Fiona membaca akhir bab ia tidak terima dengan ending yang sangat membagongkan. Tidak menghiraukan Popi menatap nya seperti laser.

Popi menepuk bahu Fiona dengan kuat, membuat Fiona ingin mengumpat kasar.

Sebelum ia mengumpat, tatapan nya bertemu dengan tatapan yang begitu mengerikan membuat nya menelan ludah gugup.

"Hehehe.."




Sistem Perubah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang