25. I'm forgive you(END)

Start from the beginning
                                    

"Thorn ada buktinya nih!"

"Mana? Gak mungkin lu ada buktinya," ejek Blaze benci. Thorn yang semakin kesal pun langsung menghidupkan rekaman tersebut.

"Dengar ini!"

Rekaman dimulai.
Dapat terdengar pembicaraan antar dua orang ... Hingga akhirnya muncul obrolan yang mencurigakan.

"Tuan Solar, kami sudah mencari keberadaan Laira. Namun, hasilnya Nihil."

"Sepertinya dia melarikan diri. Tidak ada satupun jejaknya."

"Sudah kau cek rumah tempat ia tinggal?"

"Sudah semua, Tuan. Ternyata dia pandai menyembunyikan jejaknya."

"Baiklah, biarkan saja. Lagipula dia hanya kelinci percobaanku. Berkat dia segalanya berjalan lancar haha. Oh iya, bagaimana dengan kecelakaan Edrea hari itu?"

"Aman, Tuan. Semuanya beres."

"Kerja bagus kalian. Tak kusangka kecelakaan itu benar-benar membuatnya hilang ingatan dan tentunya ia tergila-gila padaku."

"Selamat Tuan! Kami akhiri dulu."

Thorn dengan cepat langsung mematikan rekaman itu. "Apa kalian mendengarnya? Sudah percaya?"

"Percaya tidak percaya sih," ujar Gempa dan Alia. "Percaya saja," ujar Hali malas melanjutkan kemarahannya pada Ice yang bahkan tidak ada sangkut paut dengannya.

"Itu ... Beneran?" Blaze masih merasa tidak percaya, apalagi disodorkan oleh banyak kejadian sebelumnya yang serasa menyayat hatinya yang kesulitan menerima kenyataan.

"Tentu saja! Mana mungkin Thorn ngasih informasi hoax ke kalian." Thorn amat ingin memastikan bahwa mereka mempercayai ini semua. Namun, raut kurang mempercayai masih nampak di wajah sedikit dari mereka.

"Hm ... Kalau gitu, Thorn buk--"

BRAK

"Aw!" Pintu depan didobrak kasar oleh seseorang. Terlihat tubuh Akise berdiri mendepani Solar yang berada di belakang. "Eh? Kak Akise ngapain di sini??" tanya Alia terkejut dengan kemunculan sang kakak bersama Solar.

"Maaf Thorn, tapi aku tadi ditelpon oleh Solar. Dia bilang dikunci oleh dalang sebenarnya dari kejadian yang ada sekarang," jelas Akise langsung melebarkan mata Thorn. "Apa-apaan!? Solar bohong! Thorn bukan dalangnya!" teriak Thorn tidak setuju akan pemutaran fakta ini.

"Entahlah, tapi tadi solar mengatakan segalanya juga padaku selagi masih dalam perjalanan ke sini," ujar Akise entah harus mendukung siapa. Ia serasa ingin berada di pihak Solar, tapi ia bahkan belum mendengar penjelasan dari Thorn.

"Semua itu bohong! Kak Akise ... Aku mau kau mendengar rekaman in--"

TRAK

Secara tiba-tiba alat perekam itu dijatuhkan oleh Solar tanpa permisi hingga terlihat pecah. "Hentikan sandiwaramu," minta Solar dengan raut wajah kesal. "Solar yang bersandiwara!"

"Aku tida--"

"CUKUP!" Akise langsung menghentikan pertengkaran singkat yang mungkin akan berkepanjangan dari mereka ini.

Kesemua yang mendengar tentu sontak terkejut dan terhening karena sungguh teriakan itu mengejutkan batin mereka yang berdiri di sana.

"Huft, makasih. Jujur ... Aku berubah pikiran dan merasa bahwa justru Solarlah dalangnya."

"LAH--"

"Kenapa? Karena dia membuat Thorn gagal menunjukkan bukti dari kejadian. Solar sebelumnya kan hanya berkata panjang lebar saja padaku. Jadi, Sol?"

You Always Mine, Edrea.(END)Where stories live. Discover now