Chapter 12 - Aleut II

538 55 7
                                    

"Jadi, kenapa semuanya disini?"

Ia baru sadar bahwa ia seharusnya mengatakan itu lebih awal.

"Ini tentang Skye, sebaiknya kita bicara di tempat yang lebih aman dan tertutup saja."  Kate mendahului.

"Baiklah, ke ruang kerja ku."

__

Disinilah mereka, di ruang kerja sang alpha. Satu-satunya ruangan yang sunyi dari pendengaran Werewolf yang tajam karena sudah diberi pelindung oleh Alina.

"Jadi ada apa dengan mate ku?" Jacob terlihat mulai tidak sabar, ia bahkan tidak peduli dengan penampilannya yang seperti zombie tampan.

"Dia sudah ketahuan, anak buah Wivil sudah mengetahui keberadaan kita. Mereka mengincarmu, tapi untuk sekarang mereka tidak akan membawamu. Tidak sebelum kekuatanmu muncul." Kate berhenti.

"Maka dari itu kau harus pergi ke Fairyland karena hanya mereka yang tahu tentang kekuatanmu." Harry menambahkan.

"Satu lagi, kau harus bisa menguasai dan mengendalikan kekuatanmu. Aku tidak mau manusia busuk itu mengambilmu." Kini Henry juga ikut menambahi.

"Ini terdengar menakutkan." Skye terlihat sedikit mundur dan mendekati ibunya.

Naluri seorang ibu memang tidak pernah salah, ia langsung memeluk anak perempuan kesayangannya itu, mengelus pundaknya dan memelototi Henry serta Harry agar tidak terlalu cepat memberitahu Skye.

"Tidak apa-apa, aku akan selalu bersamamu."

"Aku juga." Jacob yang sedari tadi mendengarkan kini ikut berbicara, hanya dua kata tapi semua orang yang mendengar tahu kalau ia tidak main-main.

"Mom akan membawamu ke Elder di Fairy Land, mereka mungkin tahu banyak tentang kemampuanmu." Kate kembali memecah keheningan.

"Sebenarnya ada satu orang yang bisa membantu kita, dia dulu juga membantumu saat kau baru lahir." Harry berucap, sembari memegang lengan anaknya.

"Nethara.." Kate bersuara lagi "Ia merupakan penyihir baik yang membantumu, ingat saat kami menceritakan soal penyerangan Wivil di rumah sakit Fairy Land? Dialah orang yang menyelamatkanmu."

"Oh, jadi dia Nethara."

Tepat saat Skye mengucapkan nama 'Nethara' kalung berbentuk bulan biru miliknya bersinar namun sedetik kemudian sinar itu hilang.

"Kalung itu bersinar!!" Henry terlihat terkejut sambil menunjuk kalung yang dipakai Skye.

"Aku juga melihatnya." Jacob ikut menambahi.

"Kalung ini terasa dingin." Skye memegang kalung berbentuk bulan itu.

"Coba sebutkan nama Nethara lagi." Harry memperhatikan kalung itu dengan serius.

"Nethara"

Dengan ajaibnya kalung itu bersinar lagi.

"Nethara"

Kalung itu kini bersinar semakin terang saat Skye mengucapa nama Nethara lagi.

"Nethara"

Cahaya terang yang terpancar dari kalung itu berhasil membuat silau semua orang yang ada di ruangan itu, secara refleks mereka menutup mata bahkan menutup tangan di mata.

Saat mata mereka terbuka, mulut mereka juga ikut menganga, melihat sesosok wanita cantik berjubah putih dan wajahnya yang sangat cantik dengan netra berwarna hazel.

"NETHARA!" Kate mengingat jelas sosok ini, sosok yang ia temui hampir dua puluh tahun lalu, sosok yang menyelamatkan hidup keluarganya. Sosok itu masih sama, tidak menua sedikitpun.

Kate menunduk dan hendak bersungkur didepan penyihir baik itu, sebelum ia dengan elegan mengatakan.

"Tidak perlu." Lalu tersenyum manis.

"Aku tidak menyangka kalian akan memanggilku sekarang." Ia lalu menatap Skye yang masih mematung. "Gadis ini sudah besar ya.."

"Ap.. Apakah kau Nethara?" Kata itu muncul begitu saja dari bibir Skye.

"Ya, kau memanggilku."

Suara wanita itu sangat merdu, bahkan hanya berbicara saya terdengar seperti lantunan yang menenangkan.

"Kami perlu bantuanmu." Jacob berkata tanpa basa-basi.

"Aku suka gayamu anak muda."

Nethara lalu mendekati Skye dan memegang kalung indah yang diberikannya 20 tahun lalu.

"Kau sudah tahu cara memanggilku, ini artinya aku sudah dibutuhkan lagi."

Semua orang disitu menatapnya, mendengarkan dengan serius setiap kata yang ia ucapkan, dan menunggu lanjutan perkataannya.

"Wivil, si penyihir bodoh itu berfikir bahwa dengan menjadikanmu tumbal, dia akan kembali muda dan mendapatkan kekuatan hebat pada dirimu." Ia menatap Jacob lalu mendekat padanya.

"Jacob Stewart, kau lebih tampan dari yang kukira. Sayang sekali kau tidak akan bisa menikahi mate mu ataupun menjadikannya luna sebelum ia berhasil menjadi ratu di Bloody Island."

Semua orang mengerutkan dahi, nama apa lagi itu sangat menakutkan.

"Tidak perlu khawatir akan kujelaskan, Bloody Island dulunya bernama Goldy Island, namun semenjak pulau itu dikuasai oleh iblis Wivil, pulau itu berubah menjadi pulau yang menakutkan, mencekam, dan penuh darah."Ia berhenti sejenak. "Itu artinya, kau harus mengalahkan Wivil untuk bisa menikah dan menjadi luna, dan kau harus membunuh penyihir itu agar kau terbebas dari setiap kutukan, dan agar kekuatanmu tidak diambil olehnya."

Ia menatap Skye lalu tersenyum, senyuman indah bak model victoria's secret.

"Jadi, aku dikutuk oleh penyihir Wivil?" Skye bertanya, lebih tepatnya memastikan.

"Benar, saat kau masih bayi ia hampir membawamu. Saat itu aku berhasil menyelamatkanmu, tapi aku terlambat karena dia telah mengutukmu sebelum itu." Nethara mendekat ke jendela dan menatap pemandangan Blue Moon Pack.

"Skye, ini takdirmu. Kau adalah keturunan ketujuh Aleut, darah itu sudah mengalir pada dirimu. Sekuat apapun kau menolak, takdir akan tetap datang padamu. Maka, hadapi ini dan jangan membiarkan iblis itu membunuhmu terlebih dulu." Nethara lalu berbalik dan menatap ke semua orang yang ada disana. "atau bahkan orang-orang yang kau sayangi akan terbunuh lebih dulu." Ia kini berbalik menatap pemandangan indah salju diluar.

"Ajari aku untuk membunuh bajingan itu!"

_____________________
to be continued.

15 November, 2021

SKYE BILANG : "TOLONG AKU, LIKE DAN KOMEN SUPAYA AKU BISA MELANJUTKAN HIDUP DAN MEMBUNUH WIVIL!"

To be a LunaWhere stories live. Discover now