29 - Labrak Gea

45 6 27
                                    

Happy reading and enjoy guys
Sorry for typo
.
.
.
.

Bau obat-obatan yang menjadi penciuman pertama ketika Yesha membuka matanya. Ia menatap sekelilingnya dan matanya menangkap seseorang yang tertidur di kursi sebelah ranjangnya dengan kedua tangan terlipat dan kepala menunduk.

Yesha menghela nafas merasa sedikit iba melihat posisi Abi saat ini. Kemungkinan ketika cowok itu bangun tubuhnya akan pegal-pegal, terutama lehernya. Namun, karena ia masih sangat kecewa dengan Abi ia mencoba untuk tidak peduli walaupun hatinya ingin.

Merasa ada yang memperhatikan, Abi bangun dan mengucek kedua matanya menyesuaikan penglihatannya lalu beralih pada Yesha yang termenung menatap langit-langit kamarnya.

"Lo udah sadar?" tanya Abi mengalihkan perhatian Yesha dari langit-langit rumah sakit.

Yesha hanya terdiam tanpa mau menjawab pertanyaan basi dari mulut Abi.
Jelas jelas dia sudah sadar, malah nanya. Di kira Yesha lagi mati suri apa gimana deh.

"Ada yang sakit gak? Pusing?" tanya Abi lagi dengan sorot cemas.

"Gue kenapa?" Bukannya menjawab, Yesha bertanya balik.

"Lo mimisan terus pingsan di toilet sekolah. Dan ternyata lo demam," ucap Abi menjelaskan. Abi terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Lo.... Gue minta maaf, Cha," lanjut Abi lirih dengan kepala menunduk menatap jari jemarinya yang saling bertaut.

Yesha lagi-lagi diam tanpa mau menyahut. Ia masih menunggu kelanjutan dari ucapan Abi.

"Gue minta maaf, karena lagi lagi gue udah ingkar janji. Gue gak ada maksud buat batalin janji kita dan bikin lo nunggu sampai kehujanan di sana," Abi masih mencoba melanjutkan ucapannya walaupun ia sedikit ragu apakah Yesha akan memaafkan kesalahannya kali ini.

"Gak seharusnya gue nerima ajakan Gea buat nemenin dia ke toko buku dan --"

"Cukup, Bi," potong Yesha dengan masih tak menatap Abi.

Abi mengangkat kepalanya sedikit, mengintip ekspresi wajah Yesha setelah mendengar pengakuannya. Namun, yang ia dapatkan hanya tatapan datar dan Yesha sama sekali tidak mau menatapnya.

"Lo gak perlu jelasin lagi, karena gue udah denger sendiri dari Gea tadi," lanjut Yesha.

Abi gelagapan, ia tidak mau ada kesalahpahaman di antara mereka. Karena, bagaimana pun ini adalah masalah pertama mereka setelah hubungan mereka berjalan hampir 4 tahun ini. Karena selama ini, hubungan mereka baik-baik saja tanpa ada masalah yang cukup serius seperti akhir-akhir ini. Dan tentu kali tahu siapa penyebabnya.

"Cha.. gue bisa jelas--"

"Gak perlu lo jelasin, gue gak papa kok." Yesha kembali memotong ucapan Abi dan menatap cowok itu dengan senyum manis yang terpatri di bibir pucatnya.

Abi yang melihat senyum itu tentu bukannya tenang, malah semakin gelisah. Karena ia yakin, jika senyum itu bukan tidak ada artinya.

Abi menggenggam tangan kanan Yesha yang terbebas dari selang infus dan mengecupnya lama sambil memejamkan matanya. Tersirat sekali dari caranya mengecup tangan Yesha ketulusan serta cinta yang besar milik Abi hanya untuk Yesha.

Yesha sedikit melayang dengan perlakuan manis Abi, namun ia juga masih sedikit kecewa. Biarlah ia melupakan masalah yang terjadi di antara mereka berdua selama ini. Karena Yesha tidak ingin terlalu larut dengan masalah-masalah itu.

Yesha berharap, semoga kesalahpahaman ini akan terus menjadi kesalahpahaman yang tidak berujung masalah besar dan berakhir menghancurkan hubungan yang selama 4 tahun ini mereka jalin. Ia berdoa agar Tuhan menjaga hubungan mereka dan terhindar dari segala macam masalah yang akan memisahkan mereka berdua.

"Maafin gue... Maaf..maafin gue.." lirih Abi sambil terus mengecup punggung tangan Yesha.

~•~

Di sisi lain, Beby, Athena, Fathan, dan Geri saat ini sedang mengeksekusi Gea. Mereka berempat sangat geram dengan kelakuan jalang kecil yang berkedok gadis polos nan lugu. Padahal, di balik semua topeng yang dia gunakan, terdapat beberapa maksud yang hanya Gea dan Tuhan saja yang tahu.

"Hey Geanjing! lo harus inget ini baik-baik dan lo cerna ke dalam otak lo. Gak usah rusak hubungan Abi dan Yesha. Karena apa? Lo itu cuman orang baru dan hama buat mereka. Lo tau kan? Hama itu pantes banget buat di basmi," ucap Beby dengan santai namun penuh penekanan di setiap ucapannya.

"Gini ya Gea sayang... Lo itu cantik, masih banyak di luaran sana yang mau sama lo. Jangan lo salah gunain kecantikan elo ini dengan nge - jalang. Ngerti?"

"Aku gak ngerusak hubungan Abi sama Yesha. Aku cuman minta tolong aja ke Abi, karena aku cuman kenal dia di sini," balas Gea yang membuat emosi Beby tersulut.

"Jangan sampai gue suciin lo pake rinso! Dengan lo yang kek gitu, itu sama aja ngerusak hubungan orang! Dan... Di sini masih banyak orang lain yang bisa lo minta bantuin. Kalo masalah kenal gak kenalnya, lo nya aja yang pilih-pilih dalam kenalan. Dan pilihan lo jatuh ke Abi yang notabene-nya udah punya cewek," sahut Geri yang ikut geram.

"Aku belum terbiasa sama sekolah ini, kan aku baru beberapa hari di sini. Jadi masih agak canggung buat kenalan sama yang lain,"

Beby mengelus dadanya mencoba untuk tidak semakin tersulut emosi. Karena demi apapun, Beby pengen banget ngejorokin Gea ke sumur tua di belakang sekolah saking kesalnya. Bikin nafsu aja sih anjir!

"Gea... Lo canggung kenalan sama yang lain, tapi gak ngerasa canggung sama Abi? Alasan lo gak masuk akal sumpah," ucap Athena yang sedari tadi diam.

"Kalian ini kenapa sih? Keknya gak suka banget sama aku,"

"Sekolah kita gak nerima lonte kek elo, jadi lebih baik lo banyakin istighfar sebelum gue jual lo," sahut Fathan yang tentu saja ucapnya cukup tenang namun menusuk itu.

Gea terdiam mendengar nada datar Fathan. Sesungguhnya ia sedikit takut, namun ia mencoba untuk mengembunyikan ketakutannya itu.

"Kalo lo mau nge-jalang, mending sama Geri aja," tawar Beby membuat Geri melotot.

"Apa-apaan?! Kenapa jadi gue?!" kesal Geri yang di balas cengiran oleh Beby.

"Gue juga pilih-pilih kali kalo mau nyari cewek. Gue yakin, dia pasti udah pernah di gilir," celetuk Geri membuat wajah Gea memerah karena menahan emosi.

"Cukup ya! Kalian dari tadi terus-terusan hina aku dengan omongan sampah kalian! Bukan jalang atau apapun yang kalian sebutin tadi. Aku capek tau gak di hina terus dari kemaren-kemaren!"

Setah mengucapkan itu dengan air mata yang mengalir, Gea beranjak dari sana meninggalkan ke empat manusia itu dengan berbagai macam ekspresi.

"Drama queen banget sumpah,"

"Jijik gue bangsat punya temen sekelas kek dia,"

Ucap Beby dan Geri yang langsung bergidik ngeri melihat Gea yang seolah-olah merasa paling tersakiti.

Tbc

Hai, setelah sekian lama akhirnya aku update lg hehe.

Ada yg masih nungguin gk nih? Atau udh mulai bosen?

Maaf ya klo ceritanya ngebosenin, kgk ada bakat sumpah aku tuh tp sok²an nulis beginian😭🙏

Maaf yaa...

Tapi, aku sangat berharap dukungan kalian. Vote komen jgn lupaaa

Terimakasih ❤️

Couple Gesrek [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang