"Mereka sudah besar Leon" Liana menatap kedua anaknya dengan mata berkaca-kaca, bahagia karena mereka tumbuh dengan baik meskipun Liana tidak berada disisinya.

Leon dengan cepat bergerak mengelus punggung istrinya "Tentu saja,itu semua berkat mu sayang".

Liana hanya tersenyum sebagai jawaban.

Kemudian Liana mendekati kedua anaknya, mengelus rambut mereka dengan lembut. Lalu mengecup kening keduanya satu persatu. Begitupun dengan Leon, namun ia hanya mengecup kening Brianna saja.

"Ayo sayang, biarkan mereka beristirahat".

"Tapi aku masih merindukan mereka Leon" Liana menatap dalam suaminya.

"Sayang, mereka pasti kelelahan. Apalagi baby Ann, dia baru saja pulang dari kota A. Biarkan mereka beristirahat ya?" Leon berbicara lembut pada istrinya itu.

Liana mengangguk saja, meskipun dalam hatinya ia ingin berlama-lama bersama kedua anaknya. Namun, ia tak boleh egois, masih ada hari besok. Lalu ia berjalan kearah pintu kamar,dengan Leon yang memeluk pinggang rampingnya. Pergi meninggalkan area kamar dan membiarkan kedua anaknya tertidur pulas.

***

2 hari kemudian

Kringg

Klik, Bunyi alarm dimatikan, terbangun dari tempat tidurnya lalu menoleh memperhatikan benda kecil yang berbunyi tadi.

'05.30'

Mengikat rambutnya dengan asal, lalu kaki jenjangnya melangkah menuju kamar mandi.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang gadis cantik dengan handuk putih yang masih melekat di kepalanya dan berjalan menuju walk in closet, disana sudah berjejer rapi beberapa pakaian dan beberapa barang branded lainya.

Mengambil salah satu seragam kebanggaan milik Werienst High School. Dengan rok kotak-kotak berwarna biru dilengkapi rompi senada dengan bawahannya, dan di sebelah bahu kanan terdapat desain logo kebanggan mereka yang berlambang huruf W ditengahnya dengan sayap elang dikedua sisi.

Kemudian ia berjalan menuju meja riasnya, menyisir rambut brunette nya dengan lembut lalu menjepitkan rambutnya dengan jepitan berwarna putih polos. Mengambil pelembab yang biasa ia pakai dan menempelkan pada wajahnya yang putih bersih, lalu mengoleskan lipblam berwarna peach pada bibir tipisnya, setelahnya ia menyemprotkan salah satu parfum favoritnya yang beraroma lavender.

Brianna diam menatap kearah cermin. Hari ini adalah hari yang ia tunggu selama ini, pertemuannya dengan para tokoh novel akan segera dimulai.

"Huftt... Let's start Anna" Brianna menatap kearah pantulan cermin dengan tersenyum.

[Semangat tuan, mulai hari ini permainan akan segera dimulai]

[Saya harap anda bisa menyelesaikan misi ini dengan baik tuan]

"Tentu saja Max" Brianna tersenyum tipis.

[Jika anda kesulitan, anda bisa menghubungi saya tuan]

Brianna hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

Lalu Brianna berbalik arah mengambil tas ranselnya yang tergeletak di atas kasur, selanjutnya ia berjalan menuju keluar kamar.

"Selamat pagi semuanya..." sapanya dengan lembut dirinya saat sudah tiba di meja makan.

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang