"Percy duluan," kata Nyonya Weasley, gugup memandang jam di atas yang
menunjukkan mereka tinggal punya waktu lima menit untuk menghilang dengan santai melewati palang rintangan.

Percy melangkah cepat dan menghilang. Tuan Weasley berikutnya, disusul Fred dan George.

"Aku akan membawa Ginny dan kalian bertiga langsung menyusul," Nyonya Weasley berkata kepada Harry, Clara dan Ron, menggandeng tangan Ginny dan berangkat. Dalam sekejap mereka sudah menghilang.

"Ayo masuk bareng, kita cuma punya waktu semenit," kata Ron.

Setelah memastikan sangkar Leo sudah terpasang aman di atas kopernya, Clara
mendorong trolinya untuk menembus palang. Dia merasa sangat percaya diri. Ini lebih nyaman dibanding menggunakan bubuk Floo. Mereka bertiga membungkuk rendah di atas
pegangan troli dan berjalan mantap ke arah palang rintangan, makin lama makin cepat. Kira-kira semeter dari palang mereka berlari dan...

GUBRAK.

Ketiga troli menabrak palang rintangan dan memantul balik. Koper Ron jatuh dengan suara keras. Harry terjatuh dan sangkar Hedwig terguling ke lantai yang licin lalu menggelinding. Hedwig menjerit-jerit marah. Orang-orang menonton dan seorang penjaga di
dekat palang berteriak marah, "Kalian ini ngapain?"

"Kehilangan kendali troli," kata Harry tersengal, memegangi tulang rusuknya sambil berdiri. Ron berlari untuk mengambil Hedwig, yang ribut sekali, membuat banyak orang dalam
kerumunan bergumam tentang kekejaman terhadap binatang.

"Kenapa kita tidak bisa tembus?" desis Harry kepada Clara

"Entahlah..."

"Keretanya berangkat," kata Ron panik. "Keretanya sudah berangkat. Bagaimana kalau Mum dan Dad tidak bisa menembus gerbang kembali ke kita? Kalian punya uang Muggle?"

Harry tertawa hambar. "Sudah kira-kira enam tahun ini keluarga Dursley tidak
memberiku uang saku."

Ron menempelkan telinganya ke palang yang dingin. "Tidak kedengaran apa-apa," katanya tegang. "Apa yang akan kita lakukan? Aku tak tahu berapa lama lagi Mum dan Dad bisa kembali ke kita."

Mereka memandang berkeliling. Orang-orang masih mengawasi mereka, terutama gara-gara teriakan-teriakan Hedwig yang tak kunjung berhenti.

"Kurasa lebih baik kita menunggu di mobil," kata Clara. "Kita menarik terlalu banyak perhat..."
"Clara!" seru Ron, matanya berbinar. "Mobil."

"Kenapa mobilnya?"

"Kita bisa menerbangkannya ke Hogwarts!"

"Tapi bukankah..."

"Kita ketinggalan kereta, betul? Dan kita harus ke sekolah, kan? Dan bahkan penyihir di bawah umur diizinkan menggunakan sihir, kalau keadaan benar-benar darurat, pasal
sembilan belas atau entah berapa dalam Pembatasan Halhal..."

Kepanikan mereka mendadak berubah menjadi kegairahan.

"Kau bisa menerbangkannya?"

"Tidak masalah," kata Ron, memutar trolinya menghadap pintu keluar. "Ayo, cepat, kalau bergegas kita masih akan bisa mengikuti Hogwarts Express."

"Kita berangkat," terdengar suara Ron dari sebelah kanannya. Tanah dan bangunan-bangunan kotor di kanan-kiri mereka terjatuh dan menghilang dari pandangan ketika mobil mengangkasa.

Kemudian terdengar bunyi pop dan mobil,kelihatan lagi. "Uh, oh," kata
Ron, menekan-nekan Buster
Tidak Tampak. "Rusak rupanya..." ketiganya memukul-mukul tombol itu. Mobil kembali menghilang. Kemudian muncul lagi.

"Matilah kita.."

"Pegangan!" teriak Ron, dan dia menekankan kaki-nya ke pijakan gas. Mereka langsung melesat ke dalam awan-awan rendah seperti wol dan segalanya berubah menjadi suram dan berkabut.

THE RETURN OF THE LOST GIRL  | COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang