Hanya sebentar , karna Bella langsung membuang muka dan melanjutkan langkahnya .

"Gimana hubungan Lo sama Rangga ,"

"Bukan urusan Lo ,"

Bukan Bagas namanya jika tak berhasil mengusik Bella , ia bahkan mengikuti langkah Bella dari belakang .

"Gue denger hubungan kalian berakhir ohh gue lupa kalian kan cuma Deket tapi nggak ada hubungan hahaha,"

"Bella Bella kenapa Lo bodoh banget sihh ,"

Bella langsung menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Bagas yang menurutnya sudah cukup keterlaluan .

"Mau gue pacaran atau enggak sama Rangga itu bukan urusan Lo !! Dan juga bagaimana bisa orang yang nggak punya akal ngatain orang lain bodoh !!"

"Lo..."

Ucapan Bagas terpotong saat mendengar suara orang tua Mitha yang baru saja datang .

"Lo Bella kamu kesini , pasti mau jenguk Mitha ya ?"

"Iya Tante , tapi Bella mau pulang dulu Bella udah liat Mitha kok tadi te ,"

"Oh gitu ya , yaudah Bagas anterin Bella pulang ya udah mau magrib soalnya ,"

Bagas tersenyum dengan menatap Bella yang menatap dengan tatapan jengah ke arah Bagas .

"Oke ma ,"

"Nggak perlu Tante , supir Bella udah nungguin kok ,"

"Loh supir ? Emang ada tadi kayak nggak ada mobil lain di depan kok ,"

"Hah kok ?"

"Udah ayo , ma aku berangkat dulu ya ," ucap Bagas langsung narik tangan Bella .

Bella terus berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Bagas .

"Gue bilang gue ga mau !!"

"Ada gue peduli ?"

Karna dengan paksaan kata Bella tetap tak ingin di bonceng Bagas , ia terpaksa harus menggendong Bella atau lebih tepatnya mengangkatnya tubuh Bella dan menaruhnya di atas motor .

"Lo gila !! Jangan kurang ajar ya Lo !!"

Bagas tak menanggapi ucapan Bella , ia melepaskan jaketnya dan menaruhnya di paha Bella dan mengikatkan di pinggang Bella .

"Kalo Lo gerak jangan salahkan gue kalau kita kecelakaan di jalan ,"

Jujur Bella kaget dengan apa yang di lakukan Bagas , ia pikir apa semua cowok geng motor akan melakukan hal yang sama , seperti memakaikan jaket .

Bukan Bella jika tidak keras kepala namanya meski motor terus melaju Bella tetap memaksa untuk berhenti .

"Gue bilang berhenti Bagas !!"
"Berhenti !! berhenti !! berhenti !! "

"Semakin Lo maksa semakin gampang kita jatuh Bella !"

Akhirnya Bella menyerah , Bagas benar semakin ia memberontak semakin besar kemungkinan dirinya akan jatuh keaspal . Bella cukup kesulitan karna biasanya ia akan memegang pundak Rangga , tapi ini Bagas jelas ia takkan melakukan hal tersebut .

Selama perjalanan ia hanya diam , hanya beberapa kali ia berbicara saat Bagas menanyakan dimana rumahnya . Hanya butuh 15 menit mereka sampai di depan gerbang rumah Bella .

"Eh-eh terimakasih kek gitu ," ucap Bagas .

"Dihh ngapain Lo yang maksa kenapa harus gue yang terimakasih ,"

Bella langsung meninggalkan Bagas tanpa menawarkan untuk mampir ataupun berterimakasih .

⚫⚫⚫

Suara gelak tawa terdengar hingga luar kelas ,suara itu terdengar dari dalam kelas Bella . Hari ini ada pelajaran seni budaya , seperti biasa guru seni budaya masih muda di banding guru-guru lainnya , dan itu membuat beberapa siswa menggodanya .

Bahkan suara bel istirahat hingga tak di hiraukan oleh seluruh siswa saking serunya menggoda sang guru .

"Sudah-sudah sekarang waktunya istirahat kalian bisa keluar sekarang ."

"OKE PAK ."

Bella dan mitha hari ini hanya membeli minuman saja , mereka lebih memilih pergi ke perpustakaan dari pada di kantin . Perpustakaan adalah tempat ternyaman setelah taman , bener gasih ?

"Langit .... Bisa kah kau turun kan kth aku siap jadi istrinya ,"

Entah itu lagu atau puisi , dari tadi Mitha hanya mengoceh itu saja . Bella yang memang sudah kebal mendengar sahabatnya satu ini hanya bisa diam tanpa merespon halu temannya .

"Nahh... Perpustakaan itu tempat terbaik buat streaming suami-suami ku ," ucap Mitha yang baru saja duduk di dalam perpus .

Mitha mengeluarkan earphone yang ia langsung pasang ke telinganya , ia lalu mulai streaming dengan sangat santai . Sedangkan Bella , daripada melihat Mitha yang halu ia lebih memilih untuk mencari novel di perpustakaan itu .

Bella berjalan ke rak buku bagian novel ia melihat satu judul yang cukup membuatnya tertarik , namun ada yang lebih menarik dari pada itu .

Saat menarik buku di rak itu , otomatis Bella langsung bisa melihat di sisi belakang rak itu . Ia melihat Rangga yang duduk di dekat jendela perpustakaan dengan berbagai macam buku di depannya .

Tanpa sadar bibir Bella mulai tersenyum , namun hanya sebentar . Bella berjalan ke ujung rak dekat dengan tempat Rangga duduk , geraknya sangat pelan hingga membuat Rangga tak menyadari kalau Bella berada di dekatnya .

Namun seorang siswa yang tengah membawa buku-buku di tangannya tanpa sengaja menyenggol Bella hingga membuat novel di tangan Bella jatuh .

Rangga tersenyum melihat Bella yang berada di dekatnya , ia menatap Bella yang terlihat salah tingkah di tatapnya dan berusaha mengalihkan pandangannya .

"Lo mau kemana kanaya ?"
"Udah sini temenin gue , ga usah salting gitu ."

Bukan Rangga namanya jika tidak kepedean !!

"Apaan sih siapa juga salting , pantesan perpustakaan auranya aneh banget ternyata ada Lo disini ,"

"Maksud Lo gue bawa aura buruk gitu ,"

"Gue ga bilang gitu ya Lo sendiri yang bilang ,"
"Ngapain Lo disini ?" Tanya Bella .

"Biasalah cuci baju , udah tau belajar masih nanya lagi ,"

"Ya udah sih cuma basa basi ,"

"Basa basi Lo terlalu basi ,"

"Ya karna cuma Lo yang bisa basa basi kecewek lain kan !"

Rangga menatap lekat Bella yang salah tingkah karna di tatap Rangga , ia memajukan wajahnya hingga membuat Bella menahan nafas . Jaraknya tak terlalu dekat , tapi itu sudah membuat dada Bella benar-benar berdegup kencang .

"Jangan cemburu , nanti aja kalau kita udah pacaran ."

_______________________________________________

To be continue gaiss
💜💜💜
.

To be continue gaiss💜💜💜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kapan ? :)

Jangan lupa vote lohhh...
Janji lohh ....

KANAYAWhere stories live. Discover now