Matahari yang mulai tenggelam membuat cahaya di sepanjang jalan berubah menjadi jingga . Sungguh tidak akan ada yang tidak menyukai cahaya ini bukan ? Termasuk Bella .
Ia bahkan menurunkan kaca mobil dan menikmati cahaya jingga matahari mengenai langsung wajahnya . Sinar yang begitu membawa kedamaian .
Rendi yang melihat Bella tersenyum manis ke arahnya , ia menyukai wajah Bella yang terkena sinar jingga mentari. Ini ketiga kalinya baginya mengantarkan Bella , sungguh wajahnya mungkin nampak biasa saja tapi hatinya tidak bisa diam sekarang .
"Waaahhh burung " ucap Bella saat melihat serombongan burung yang akan pulang ke sangkarnya .
"Kenapa kamu sesuka itu ke burung ?" Tanya Rendi .
"Aku bukanya sesuka itu ke burung , tapi selama aku di Jakarta aku jarang melihat burung seperti itu ,"
"Kalau aku di Surabaya aku selalu pulang saat burung-burung itu pulang , hahaha dan sampai rumah aku selalu di omeli bunda karna pulang terlalu sore ," ucap Bella .
Rendi yang membayangkan wajah Bella yang di omeli bundanya pun ikut tertawa . Entah kenapa tiba-tiba tangannya bergerak untuk mengelus rambut Bella . Sontak itu membuat Bella yang tengah melihat luar harus menoleh .
Rendi benar-benar salah tingkah sekarang , dia berdehem untuk menyembunyikan salah tingkahnya .
"Ada daun di rambutmu tadi ,"
"Mana ?"Alasan tak masuk akal , bagai mana bisa ada daun di rambut Bella saat mereka berada di mobil yang tertutup .
"Sudah hilang ,"
Sudah cukup salah tingkahnya , Rendi kembali fokus pada jalannya .
Tak buang waktu lama untuk sampai di halaman rumah mewah milik Bella , karna memang sepanjang perjalanan mereka habiskan untuk mengobrol dan bercanda hingga membuat waktu tak begitu terasa .
"Mampir yok kak ," ucap Bella .
"Nggak per..."
"Apanya yang nggak perlu ?"Ucapan Rendi terpotong oleh suara bunda Bella , bunda memang memiliki kebiasaan akan menunggu Bella pulang di depan pintu kalau Bella telat pulang , maklum kekhawatiran seorang ibu lebih kuat dari lada apa pun kan .
"Assalamualaikum Tante "ucap Rendi menyalami tangan bunda Bella .
"Waalaikumsalam , masuk yuk mau magrib ini ga baik pulang magrib-magrib ," ucap bunda Bella .
"Ohh iya Tan ,"
Akhirnya Rendi mampir ke rumah Bella , ia tak enak jika menolak perkataan bunda Bella .
Baru saja memasuki rumah tersebut , Bella sudah di sambut suara anak laki-laki yang baru saja selesai belajar .
"Kak bellaaaa...."
"Ya ampun Dino kebiasaan , Kaka mau jatuh nih " ucap Bella saat Dino melompat ke pelukan Bella , tapi untungnya ada Rendi yang berdiri di belakang Bella dengan sigap membantu Bella .
"Hehehe maap kak , oh iya kak Bella kok lama cihh , tadi kak Langga kecini nungguin Kaka , tapi kakak lama ,"
"Rangga ? Ngapain dia kesini ?"
Dino hanya menggedikkan bahunya karna memang tak tau alasan Rangga menghampirinya .
"Kalian pasti bertengkar lagi kan ?" Tanya bunda .
"Bundaa , bunda bilang deh ke Rangga buat maafin Bella . Rangga itu batu banget Bun ,"
"Sudah-sudah nanti bunda bilangin , kamu mandi terus makan . Oh iya ren , kamu mau mandi juga , kayaknya masih ada baju Rangga di sini ," ucap bunda Bella .
DU LIEST GERADE
KANAYA
JugendliteraturBella Kanaya putri , pindah ke kota baru membawanya bertemu dengan orang-orang yang merubah hidupnya . Di kota ini Kanaya bertemu dengan cinta pertamanya dan sahabat pertamanya , di kota ini ia mengerti arti sesungguhnya tentang cinta . Rangga Angk...