17. Acecho

16 4 0
                                    

Kalian pada umur berapa nih?

Happy Reading 💃🏻

Kringg! Kringg! Kringg!

Jam istirahat sudah tiba, saatnya Nayya dan Reyna memberi cacing-cacing di perutnya makanan.

"Maaf, gue boleh bareng sama kalian ke kantin?" tanya Amanda dengan muka melas.

"Iya boleh," balas Nayya.

"Mau pesen apa? Biar gue pesenin," tanya Reyna.

"Gue mie ayam sama es teh Na," ucap Nayya beralih memainkan ponselnya.

"Samain aja Na," ucap Amanda.

Reyna mengangguk lalu pergi memesankan pesanan mereka.

Saat ketiga most wanted masuk kantin seluruh penghuni kantin langsung menjerit histeris memanggil nama mereka.

"Gua emang cakep yee," ucap Arsen pede.

"Mejanya penuh," ucap Azka.

"Situ aja," tunjuk Arsen pada meja Nayya.

Mereka bertiga langsung duduk di meja Nayya tanpa izin terlebih dahulu.

"Cil," panggil Arsen sambil memainkan rambut Nayya.

"Apa?" tanya Nayya menatap mata teduh Arsen.

"Kangeeennnn." rengek Arsen manja.

"Mau peluk," bisik Arsen membuat Nayya kaget, pasalnya mereka masih di kantin dan akan menjadi pusat perhatian.

"Nanti aja di rumah." ucap Nayya pelan.

"MAKANAN DATANG!" heboh Reyna sambil menaruh pesanannya di meja.

"Punya gua mana Na?" tanya Arsen.

"Pesen sendiri lah anjir,"

"Tam, pesen sono!" perintah Arsen dan langsung mendapat lirikan dari Nayya.

"Iya iya sayang, pesen sendiri ya," ucap Arsen sambil terkekeh.

"Lo mau pesen apa Ka, Tam?"

"Samain aja," jawab Azka seadanya. Ia terus menatap Nayya yang sedang makan tanpa jaim seperti perempuan-perempuan lain.

"Lo suka mie ayam Nayy?" tanya Azka tiba-tiba.

"Iya makanan favorit gue." jawab Nayya seadanya.

Azka hanya mengangguk-anggukan kepalanya, ia mulai melirik Amanda.

"Lo siapa?" tanya Azka.

"Amanda."

Arsen datang dan mereka makan dengan tenang. Nayya bangkit berdiri.

"Gue balik kelas dulu ya," pamit Nayya.

"Iya, nanti pulang sama gua kan?" tanya Arsen.

"Iy-"

"GAK BISA!" teriak Amanda.

"E-e m-maksudnya Nayya nanti mau latihan nari sama gue," jelas Amanda sedikit gugup.

"Iya Nayy?" tanya Arsen lagi.

"Iya,"

"Gua temenin."

Esperanza [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang