𝓣𝔀𝓮𝓷𝓽𝓲𝓮𝓽𝓱

10.5K 735 127
                                    

ᴴᵃⁱ ᴷᵃˡⁱᵃⁿ... ᵀᵉʳⁱᵐᵃᵏᵃˢⁱʰ ʸᵃⁿᵍ ˢᵘᵈᵃʰ ˢᵉᵗⁱᵃ ⱽᵒᵗᵉ ᵈᵃⁿ ᴷᵒᵐᵉⁿᵗᵃʳ ᵐᵉˢᵏⁱᵖᵘⁿ ᵐᵃˢⁱʰ ᵃʲᵃ ᵃᵈᵃ ʸᵃⁿᵍ ᵐᵉⁿʲᵃᵈⁱ ˢⁱˡᵉⁿᵗ ᴿᵉᵃᵈᵉʳˢ, ᵀᵉʳⁱᵐᵃᵏᵃˢⁱʰ ˢᵘᵈᵃʰ ᵐᵉⁿᵉᵐᵃⁿⁱ ⁻ᴳ⁻ ˢᵃᵐᵖᵃⁱ ᵈⁱ ²⁰ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ˢᵉᵐᵒᵍᵃ ˢᵉᵗⁱᵃ ʸᵃ ˢᵃᵐᵖᵃⁱ ᵉᵖⁱˢᵒᵈᵉ ᵗᵉʳᵃᵏʰⁱʳ ⁿᵃⁿᵗⁱⁿʸᵃ..

𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕋𝕚𝕟𝕘𝕘𝕒𝕝𝕚𝕟 𝕛𝕖𝕛𝕒𝕜 𝕤𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞 𝔹𝕒𝕔𝕒 𝕪𝕒 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣𝕤 😍

3800 Kata nih, Masa ga di Vote si, Lemes deh -G- nya ☹️

🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶 🅴🆅🅴🆁🆈🅾🅽🅴 ❤

🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶 🅴🆅🅴🆁🆈🅾🅽🅴 ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=========

Andin membuka Matanya dan tangan Aldebaran masih setia memeluk Pinggangnya dari belakang. Cukup lama mereka berada diposisi tersebut dan Hanya Diam tidak ada yang berbicara sedikitpun setelah Aldebaran mengatakan Kalimat terakhir nya tadi , Suasana Kamar Menjadi lebih Hening dari sebelumnya . Aldebaran tau kalau Andin mendengar apa yang ia ucapkan tapi Wanita itu masih saja Memunggunginya seolah ia sedang menunjukkan Kalau dirinya sedang dalam Mode Marah dan menolak untuk Berbicara dengannya.

Aldebaran terus mengecup Tengkuk Andin , mencium aroma tubuh Andin yang rasanya selalu mampu menenangkan Hatinya. Sebentar lagi ia akan selalu merindukan Aroma tubuh Wanita nya.

Are you Okey? ” Hembusan Nafas Aldebaran begitu terasa di Tengkuk leher belakang Andin, Pria itu Berbisik Pelan dibelakang .

Andin masih saja Diam, ia bahkan Menyingkirkan Tangan Aldebaran yang sedang memeluknya.
Pria itu bangun dari tidurnya dan sekarang ia Dalam Posisi duduk menatap Andin yang masih setia memunggunginya.

Aldebaran mengambil Nafas nya dalam dalam untuk mengisi dada nya yang kosong“Apa aku begitu menyakitimu, Sayang? ”

Andin menjawabnya dengan bahasa tubuh, ia hanya menggeleng saja tanpa bersuara.

“Maaf.. Aku sungguh minta maaf jika Kamu marah Padaku karna Kejadian semalam, Sayang. Aku—

“Apa yang kau lakukan semalam adalah Apa yang berhak kau lakukan Al , jadi aku tidak berhak marah untuk kejadian semalam.” Andin memotong kalimat Aldebaran dengan nada Sinis.

“Sayang, aku sama sekali Menyesal—

“Tidak Perlu menyesal, Lagipula kenapa kau kemari? Bukahkah Harusnya saat ini kau sedang tidur diatas ranjangmu bersama Wanita yang kau bawa semalam ” Sindir Andin , ia memotong kalimat Aldebaran kembali.

“Sayang, Ku mohon .. Bisakah kamu mendengar penjelasanku dulu?”Aldebaran menjeda kalimatnya, ia megelus Kepala Andin dengan Sayang “Aku bersama wanita itu hanya–

#Revisi"Scandal With My Billionaire"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang