Warning 🔞
Aku seorang Wanita Yang sukses di dunia Modelling , Bukan uang yang Kucari karna aku mampu mendapatkan semua itu dari Suamiku yang Kaya Raya.
tapi Dunia Model adalah Impianku yang tidak bisa seorang Pun menghentikannya tidak terkecuali S...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*******
Sudah hampir Setengah jam Andin berendam di Bathtub , ia berusaha menetralkan Pikiran nya tentang kejadian beberapa hari ini ;
Tentang Dirinya yang mudah saja Terpesona dengan Seorang Aldebaran dan dengan mudahnya melupakan Pria yang masih Berhak atas dirinya, Ethan.
Juga Tentang dirinya yang dengan mudahnya menyerahkan mahkota berharganya yang seharusnya hanya ia berikan kepada Pria yang menjabat sebagai suaminya saat ini .
Dan Tentang Hatinya, Hati yang seolah memberikan seluruh isinya kepada Pria yang baru saja ia kenal selama beberapa minggu ini,Aldebaran.
Ya, Andin sudah jatuh Cinta oleh Pria itu bahkan ia tidak menyisakan sedikit cintanya lagi untuk Ethan, Suaminya. Yang seharusnya lebih berhak memiliki cintanya daripada Aldebaran.
Seluruh hatinya sudah di kuasai oleh Pria yang bernama Aldebaran.
"Aaarrgghhhh" Teriak Andin ia terus memukul kepala nya sendiri dan membodohi dirinya sendiri tentang semua yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
Dan Pria itu , Aldebaran tepatnya. Dia masih berdiri didepan Kamar menunggu Andin membuka Pintu kamar , menyiapkan dirinya untuk apapun yang terjadi selanjutnya. Ia menyesal untuk Kebodohan nya tadi, Emosi nya tidak Pernah bisa ia Kontrol saat Andin selalu menyebut Ethan yang berhak atas dirinya.
Tapi sudah setengah jam Aldebaran menunggu, Andin tak kunjung keluar dari sana. Ada Perasaan Khawatir di diri Aldebaran, ia takut terjadi apa apa dengan Andin nya. Jika benar terjadi apa apa dengan Andin, maka ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Dan dia tidak bisa hanya menunggu dan terus menunggu sampai Andin sendiri yang ingin keluar dari kamar.
Ia mendobrak Pintu kamar Hotel itu dan hanya dengan Satu dobrakan saja, Aldebaran mampu membuka Pintu kamar itu dengan mudahnya. Tapi kekhawatiran nya semakin menjadi ketika ia tidak melihat Andin berada di atas ranjang , kemudian ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan kamar itu, lalu matanya tertuju pada Pintu kamar mandi yang Lampunya masih menyala.
Dengan langkah cepat, ia berlari kearah kamar mandi dan memutar engkel pintu kamar mandi. Benar saja, ia melihat Andin sedang berendam di Bathtub dengan mata yang terpejam seperti nya wanita itu sedang tidur atau sengaja tidur untuk menghindari Aldebaran. Entahlah.
Aldebaran membuka Celana Boxer yang masih melekat ditubuhnya sehingga tidak menyisakan sehelai benang pun ditubuhnya , lalu ia menyusul Andin berendam di bathtub.
Andin menyadari kalau ada seseorang yang mendorong tubuhnya dan mengambil posisi dibelakang Andin. Andin tau siapa orang itu, ia bergegas berdiri dari sana tapi bukan Aldebaran namanya jika ia tidak bisa menahan tubuh Andin.
"Lepasin Al!" Tegas Andin saat Aldebaran memeluk tubuh Andin dari belakang sehingga ia masih dalam posisi duduk dan tidak mampu berdiri dari sana.
"Maaf.." Suara Pria itu terdengar Pelan tapi Andin mampu mendengarnya karena Wajah Aldebaran tepat berada di Ceruk leher Andin.
