• Bab 10 - Kembali

1.7K 304 17
                                    

Ini adalah hari kedua Alicia berada di istana. Itu berarti setelah acara keluarga kerajaan telah usai. Pasangan Achilles sudah bisa kembali ke Duchy. Mengingat hal tersebut, membuat Alicia tersenyum sepanjang hari sejak bangun tidur.

Bahkan sepanjang sarapan tadi, wajah Alicia terus bersinar meski tanpa senyum. Berbanding dengan Lucius yang seakan keruh, menatap dingin Wilhem, karena pria itu sesekali menatap wajah istrinya.

Saat ini Alicia sedang bersama Hugton. Meski raga nya berada ditempat, namun pikiran nya melambung pada Duchy.

Dia sudah tidak nyaman berada di istana. Sebab seekor serangga menjijikkan tengah berkeliaran bebas, membuatnya terasa.

"Menyebalkan."

Mendengar kata ambigu Alicia, membuat dahi Hugton sedikit mengernyit. Alicia yang sadar kata dalam pikirannya keluar, langsung panik. “Ah, itu Raja. Maksud saya Yang Mulia Raja, itu mmm saya sebal karena harus berpisah kembali selama seharian dengan Lucius, begitu Yang Mulia Raja.”

Hugton tertawa mendengar penuturan menantunya. “Hahahaha, nampaknya kalian sudah semakin dekat. Aku ikut bahagia.” Menghela nafas kecil, Hugton menerawang langit biru dengan kedua manik emas nya ini. “Rasanya ada sedikit beban terangkat.”

Alicia binggung. Dia sama sekali tidak mengerti maksud dari perkataan Yang Mulia Raja.

Tersadar Alicia yang binggung, Hugton kembali tertawa. “Rasanya, baru kemarin aku melihat seorang gadis dari kerajaan tetangga yang berhasil membuat Lucius tertarik. Bahkan membuat lelaki itu terasa hidup.”

Akhirnya, dia mendapat informasi baru mengenai darimana Alicia berasal. Pantas saja tidak tercantum keluarga bangsawan berambut putih dalam buku sejarah Lyster. Ternyata ini penyebabnya, kalau begitu mungkinkah?

“Yang Mulia Raja, apakah ini termasuk pernikahan politik?” Tanya Alicia polos yang sebenarnya kurang ajar.

Hugton sempat diam sejenak, lalu menjawab. “Benar juga, menantuku ini mengalami hilang ingatan.” Hugton tersenyum, lalu menyesap teh sebelum kembali berbicara.

“Mungkin bisa dikatakan iya. 11 tahun silam, Kerajaan Lyster mengalami kondisi krusial akibat serangan monster yang muncul tanpa prediksi. Itu membuat kami cukup kepayahan. Rakyat mengalami kelaparan, ratusan atau mungkin ribuan nyawa lenyap, belum termasuk para prajurit terkuat gugur dalam medan. Maka kerajaan Lyster melakukan diplomasi secara resmi dengan kerajaan Caspia, dan disana kita pertama bertemu. Seorang gadis lugu…”

Alicia masihlah diam menyimak, namun dengan keheranan yang mendadak mengelayut. Mungkin dirinya tidak enak badan secara mendadak, sehingga kesulitan memproses sebuah informasi yang diucapkan sang Raja. Ya, pasti karena itu. Aku harap.

“Gadis kecil …. Lalu Lucius yang memang ikut dalam diplomasi tersebut, seketika terpana akan …. “

Ternyata keanehan ini benar. Dia tidak dapat mendengar cerita masa lalu Alicia asli. Semua ucapan mengenai masa lalu, seakan tersensor otomatis, tidak terdengar samasekali.

Diam-diam Alicia meremas gaunnya dibawah meja. ‘Apa apaan ini? Alicia, kenapa kau meninggalkan banyak teka-teki. Apa yang terjadi sebelumnya Alicia!’

“Tiga tahun berlalu, Lyster sudah dalam keadaan stabil. Tergolong cepat untuk penanganan yang hampir menghancurkan kerajaan. Namun berbanding dengan kerajaan yang berkerabat dengan Caspia, monster mencari tempat baru yang dapat mereka hancurkan."

"Mereka diserang lebih brutal dibandingkan penyerangan pada Lyster. Kerajaan itu memiliki hubungan baik dengan Caspia, dan sesuai dengan salah satu syarat perjanjian. Akhirnya Lyster membantu kerajaan tersebut, termasuk Caspia. Hampir semua pasukan dua kerajaan membantu.”

The Secret of DuchessWhere stories live. Discover now