_LIMA_

8 2 0
                                    

Haii

Apa kabar?

Udah ngapain aja hari ini?

Jangan lupa vote dan komen!

Happy reading....

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

"Setuju atau tidak,aku dipaksa menerima”


5.BERBICARA ATAU MEMAKSA?

  Bel pulang sudah berbunyi dari tadi. Tiga gadis remaja itu sedang berada di gerbang sekolah,katanya Selyn minta ditemani sampai mobil sopir jemputannya datang dan alhasil mereka sudah lima menit disini tapi mobil itu belum juga datang.

"Sel,mana si mobil sopir Lo? kaga jadi di jemput kali Lo," ucap Suci kesal.

Bagaimana tidak kesal? Sekarang sudah hampir pukul 2 dan mereka masih di depan gerbang bersama matahari yang sangat panas ini.

"Iya nih lama banget,panas lagi," timpal Syifa.

"Gak tau nih. Aduh,mana si lama banget." Selyn melihat jam yang ada ditangannya lalu mengedarkan pandangannya.

"Nah tuh dia," tunjuk Selyn pada mobil yang sedari tadi di tunggu.

"Sorry ya kalian jadi kepanasan,besok gua traktir bakso deh dikantin. Yaudah,gua duluan ya,dadah..." setelah melambaikan tangannya ia berjalan menuju mobilnya lalu masuk.

"Ayo,Suc. Aku gak tahan nih panas banget," ucap Syifa sambil mengibas tangan di depan wajahnya.

"Iya,yok.” Suci menarik tangan Syifa lalu mereka pulang bersama. Seperti kemarin mereka akan pulang menggunakan taxi.

****


  Setelah menaiki taxi untuk pulang Suci dan Syifa langsung menuju rumah masing-masing karna tak tahan dengan panasnya matahari luar. Saat usai menutup pagar Suci melihat mobil mamanya sudah terparkir lagi di garasi rumah. Sepertinya Sarah-mamanya sudah pulang.

Suci berjalan menuju pintu lalu membukanya perlahan. Pemandangan pertama yang dia lihat adalah mamanya yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan ponsel ditangannya. Suci berjalan masuk,saat ingin menaiki tangga ia harus terhenti karna mendengar suara mamanya.

"Apa kamu tidak punya sopan santun?” tanya Sarah tanpa mengalihkan fokusnya dari ponsel. Ya,Suci lupa mengucapkan salam dan menyalami tangan mamanya.

Mungkin ia terbiasa setiap pulang sekolah langsung ke kamarnya. Jarang sekali saat ia pulang sekolah sudah ada mamanya di ruang tamu. Paling,ia hanya menengok ke dapur jika ada bi Sum ia akan menyalimi tangannya,tapi jika tidak ia langsung pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Suci yang sadar dia salah langsung berjalan menyalami tangan mamanya,lalu berkata,"maaf,ma." Saat dia ingin kembali melanjutkan jalannya suara mamanya kembali terdengar.

"Duduk dulu Suci,mama ingin bicara.” Suci langsung duduk di sofa kosong yang berada di seberang mamanya duduk.

"Ada apa,ma?" tanya Suci.

"Mama akan pergi-“

"Aku udah tahu kok ma,dua hari lagi mama akan pergi untuk melangsungkan pernikahan kan,” potong Suci.

"Jangan potong omongan mama,Suci,” geram Sarah

"Bagus kalo kamu sudah tahu. Ya,mama akan melangsungkan pernikahan di Bandung,tapi untuk kesana mama percepat besok pagi kita akan berangkat kesana," lanjutnya.

Whisper Of AngerWhere stories live. Discover now