_SATU_

6 5 4
                                    

Helooo!!
Seperti biasa..
Apa kabar?
Gimana hari ini?
Sudah tersenyum,kawand?
Jangan lupa vote yaaa....

Happy Reading

_-_-_-_-_-_-_-_‐_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

“Datang tanpa diduga”

1.BERTEMU.

Didalam kamar terdapat seorang gadis yang tengah terduduk di pinggir ranjang menatap kosong kedepan. Sudah lebih sari dua jam ia melalukan itu,bahkan sekarang ia tak berniat untuk mengakhirinya. Sampai ketika ia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Ia beranjak,lalu ia berjalan memutari ranjang dan tak lama ia mendengar bisikan yang sangat ia benci.

“Sakiti-sakiti-sakiti.” bisikan itu terdengar jelas ditelinganya.

“Gak. Jangan. Tenang.” Ia berusaha mengontrol dirinya tapi rasa aneh dalam dirinya itu makin menjadi. Seketika nafasnya memburu,mata yang tadi menatap kosong kini berganti amarah.

Dengan segera ia bergegas keluar kamar,lalu menuruni tangga. Setelah sampai ia membuka pintu utama rumahnya,terus berjalan hingga kini ia berada di depan rumah. Menatap sekeliling masih dengan nafas memburu lalu pandangannya terhenti pada rumah di seberangnya. Disana terlihat seekor kucing di kandang yang berada di teras rumah.

Ia ingat kucing itu adalah kucing tetangganya. Ia tau kucing itu adalah peliharaan kesayangan dari anak tetangganya. Terlihat setiap sore jika ia ingin menutup jendela kamarnya,ia langsung melihat anak dari tetangganya itu selalu bermain dengan kucing nya.

Ia sedikit berlari menyebrang jalan memasuki halaman rumah tetangganya. Menatap kucing tersebut lapar seakan ingin memakan. Gadis itu mengambil pisau yang entah sejak kapan ada di sakunya. Dengan tatapan lapar ia membuka kandang yang dikunci namun dengan mudah ia membukanya,langsung membawa kucing itu keluar. Dengan penuh semangat ia langsung menggorok leher kucing yang tidak memberontak itu.  

Setelah di pastikan kucing itu mati ia langsung keluar dari pekarangan rumah tersebut dengan perasaan yang seakan lega ia masuk ke kamar. Membersihkan diri di kamar mandi setelah selesai ia menatap dirinya dipantulan kaca yang berada di kamarnya. Menatap kedepan kosong,memperhatikan dirinya dengan semua pikiran-pikiran yang ada di otaknya.

Wanita itu segera menuju ranjang dan merebahkan dirinya menatap langit langit kamar. Lagi-lagi dengan pikiran yang entah apa di otaknya. Tak lama matanya mulai merasakan ngantuk dan matanya mulai memejam

Matahari sudah terbit menampakan diri perlahan. Seorang remaja perempuan yang terusik dari tidurnya karna suara alarm dari handphonenya. Mulai membuka matanya dan mengambil handphonenya untuk melihat jam. Setelahnya dia langsung beranjak dari ranjangnya lalu pergi kekamar mandi untuk bersiap siap untuk kesekolah.

Setelah selesai dengan persiapannya perempuan itu berjalan untuk membuka jendelanya. Saat membuka jendela matanya tak sengaja melihat kerumah tetangganya yang semalam dan dia melihat seorang anak perempuan seumuran dengannya sedang menangis melihat kucing kesayangannya mati. Dia yang melihat itu tersenyum puas seakan ada sesuatu dalam dirinya yang merasa lega. Dia melirik kebelakang ada sosok bayangan hitam yang juga sedang tersenyum puas. Melihat itu dia langsung tersadar matanya langsung membola melihat apa yang sudah dia lakukan semalam. Perempuan itu menjadi tak tega melihat tetangganya sedih,walaupun itu ulahnya.

Melihat bayangan hitam itu marah dengan dada yang naik turun. Ketika ia ingin memukul bayang itu tiba tiba saja bayangan itu hilang dengan sekejap. Matanya kembali membola kaget ia menghela nafas kasar. Setelah itu ia langsung menyambar tas sekolahnya dan berangkat kkesekolah

Whisper Of AngerWhere stories live. Discover now