_PROLOG_

11 4 0
                                    

Haii guyss!!!!
Ada yang nunggu?
Apa kabar?
Jangan lupa votenya ya!!

Happy Reading

-----------------------------------------------------------

Seorang wanita dengan nafas memburu menatap seorang pria yang duduk di kursi. Kedua tangan dan kaki pria itu terikat,dia hanya bisa menghela nafas pasrah. Menatap wanita di hadapannya dengan lekat.

“Lo adalah sumber dari penderitaan gua,” ucap wanita itu penuh penekanan. Jemarinya semakin kuat meremas pisau yang ada di tangannya.  

“Ya,” jawab pria itu dengan nseyuman.

Wanita yang melihat itu merasakan sesak. Entah apa yang ia rasakan sekarang,dia juga tak mengerti tentang perasaannya yang sekarang. Wanita itu menatap pria di depannya dengan menahan tangis dan rahang yang sudah mengeras.

“Karna lo gua selalu terjebak dalam keadaan,” Ucap wanita itu berteriak masih dengan menahan tangis.

Pria itu hanya mengangguk dengan senyum.

Wanita itu berjalan kesamping kursi masih dengan tangan meremas pisau. Ia berdiri disamping kursi menghadap tembok. Mata yang sedari tadi menahan tangis akhirnya mengeluarkan air. Rahangnya semakin mengeras karna tak bisa mengontrol diri lalu dengan emosi ia meninju dinding itu.

Bugh

Punggung tangan kanan wanita itu memerah akibat tinjuannya. Karna merasa semakin tak bisa mengontrol diri ia kembali meninju tembok di depannya.

Bugh

Bugh

Bugh

“Arrgghhhhhhh,” teriak wanita itu dengan tangan yang sudah mengeluarkan darah karna tinjuan itu.

Bugh

Bugh

“CUKUP!” Kali ini bukan wanita itu tapi pria yang masih duduk di kursi itu berteriak tegas.

Wanita itu langsung terdiam,air matanya terus meluruh. Tangannya mengepal kuat dengan darah yang mengalir pada punggungnya dan satunya masih terus meremas pisau.

“Kamu jangan sakitin diri kamu,” kata pria itu menoleh kesamping.

“Aku kan yang membuat kamu menderita? Yaudah,bunuh aku sekarang. Gak perlu kamu lampiasin emosi kamu kaya gitu,kamu malah nyakitin diri kamu sendiri. Kamu harusnya lampiasin emosi kamu itu ke aku,karna aku yang membuat kamu menderita. Bunuh aku sekarang agar semua penderitaan kamu hilang,” Jelas pria itu.

“semua udah terlanjur,gua udah menderita. Tapi gua gak akan mau melanjutkan penderitaan ini. Bener kata lo,” ucap wanita itu terjeda.

“gua emang harus bunuh lo,” lirihnya melanjutkan.

“Ya,” ucap pria mengangguk sambil tersenyum.

Wanita itu mengalihkan pandangnya,tak ingin melihat senyum itu. Ia melangkah kembali pada tempat semula menghadap pria itu. Tangan yang meremas pisau mulai terangkat,bersamaan dengan itu pria didepannya perlahan menutup mata. Tangan yang terangkat masih tetap melayang di udara,matanya menatap pria itu entah tatapan apa itu.

Tangan itu masih melayang seakan tak mau melanjutkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tiba tiba dadanya merasa nyeri.

“Jangan,” ucapnya dalam hati seakan mencegah.

Makin lama ia merasakan nyeri lalu dadanya mulai sesak dan ia kesusahan mengambil nafas.

Merasa tak ada pergerakan pria itu membuka mata,tepat saat itu wanita di depannya menjatuhkan pisau yang sedari tadi melayang lalu beralih memegang dadanya. Pria yang melihat itu panik.

“Kamu kenapa?” tanya nya khawatir.

Wanita itu tak menjawab masih sibuk mengambil nafas yang semakin sesak. Dengan cepat ia merogoh saku celananya mencari sesuatu dan sialnya ia lupa membawa benda itu.

Pria di depannya semakin panik lalu ia mencoba melepaskan diri tapi tak kunjung bisa.

Wanita itu seketika meluruh kelantai nafasnya semakin sesak ia meremas kuat dadanya.

Pria itu merasa kesal kenapa ikatan ini tak kunjung lepas,ia harus segera melepasnya dan menyelamatkan wanita di depannya. Tapi apakah sempat? dan...

Wanita itu semakin susah bernafas lalu-

🍂

Bersamaan dengan itu di sebuah rooftop gedung yang tinggi,ada seorang wanita berdiri di pinggir rooftop.

“Hanya ini yang bisa aku lakukan,” ucapnya dalam hati.

Air tak pernah absen untuk turun dari matanya Dan menatap bawah dengan kosong. Angin yang berlalu lalang menyapu rambutnya hingga beberapa helai rambut menutupi wajahnya. Entah sedang memikirkan apa tapi sekarang ia merasa hampa.

“Maaf dan terimakasih untuk semuanya,” ucap wanita itu lagi entah untuk siapa.

Sedetik kemudian ia melangkahkan kakinya kedepan dan dengan begitu tubuh yang sedari tadi berdiri kini terjun dari lantai atas gedung tinggi itu.

________________””_________________

Udah pada selesai PTS?

Gimana prolog yang sekarang?

Lebih rapih gak?

Makin suka gak? Harus lah yaa whehehehe

Mulai hari ini aku udah mulai updatee!!!
Wuhuuuu
Ya walaupun gak ada yang nungguin tapi gak papa lah yaaaa.....
Seneng gak?!
Harus seneng dong yaaaa...

Ini hasil sedikit revisi aku beberapa minggu belakangan ini semoga sesuai sama ekspetasi kalian yaaa..
Ceritanya udah jauh lebih rapih dari yang kemarin.
Semoga kalian makin suka cerita aku yaa..

-adegan ini nanti pasti bisa berubah dan... yaa... kalian stay trus sama cerita ini untuk tau kelanjutannya.-

Folow ig aku dong

@aisy_hputri

Foloww yeee
Jangan lupa di vote,komen sama share cerita aku ke temen kalian yaaaaa..
Ettt akhirannya yaaa melulu
Yaudah lah yaaa....

See youu next part guysss
Love you all<3






26,September-2021
18:40
Tangerang
-Aisyah<3

Whisper Of AngerWhere stories live. Discover now