MPH 11

201K 20K 3.3K
                                    

20K VOTE dan 4K KOMEN, double up

kalian gak mau double up kah? Kok gak spam komen...

Happy Reading <3

•••

Setelah melaksanakan sholat shubuh, Naya sudah bersiap, Arsen yang melihatnya segera mendorong kursi rodanya mendekat.

"Mau kemana?" Tanya Arsen.

"Mau bersih-bersih" jawab Naya sambil membenarkan hijabnya.

"Kok bersih-bersih ?" Tanya Arsen lagi.

"Ya gapapa, dari pada diem dikamar" balas Naya santai sambil membalikkan badanya dan menundukkan kepalanya sedikit untuk melihat sang suami.

"Sama aku aja" Arsen menggengam tangan Naya.

"Kemana?" Heran Naya.

"N-nonton mungkin"

"Tapi aku bosan" rengek Naya.

"Jalan-jalan mau?" Tanya Naya girang.

Naya berpikir jika hawa-hawa setelah shubuh adalah hawa yang menyejukkan dan menenangkan.

"K-kamu ga malu jalan sama aku" tanya Arsen menundukkan kepala.

"Kenapa malu?"

"Kan lumpuh" balas Arsen pelan.

"Mas" Naya berjongkok didepan kursi roda Arsen.

"Aku ga pernah malu jalan sama kamu, malah aku yang takut kamu malu jalan sama aku" jawaban Naya membuat kepala Arsen mendongak.

"Kan aku gak cantik, gak seksi, ga kaya, ya bisa dibilang bukan tipe CEO muda kaya kamu" jawab Naya tersenyum tipis.

"Kamu tipe aku kok, sangat malahan, cuman aku baru nyadar" balas Arsen memeluk tubuh Naya.

Naya hanya mengangguk.

"Yaudah, mas mau ganti dulu?" Tanya Naya.

Arsen menggeleng.

"Gini aja" jawab Arsen.

Naya mengangguk dan mulai mendorong kursi roda Arsen keluar kamar.

•••

Keluar dari pagar rumah Arsen mengirup udara yang sangat segar.

Dia memejamkan matanya sejenak meresapi udara pagi hari.

"Mas mau kemana?" Tanya Naya sambil terus mendorong kursi roda Arsen.

"Aku ngikut aja" jawab Arsen.

Akhirnya Naya pergi menuju sebuah taman kota yang masih sedikit sepi.

"Tumben ya sepi" gumam Arsen.

Naya terkekeh geli, mana mungkin sepagi ini taman kota ramai ? Mungkin suaminya kira ini pasar, yang akan ramai dijam-jam segini.

"Kamu mau beli sesuatu?" Tanya Naya duduk dibangku taman, menghadap suaminya yang tepat didepannya.

"Emang jual apa aja daerah sini?"

"Banyak sih, ada kue, ada martabak, banyak pokoknya, kamu mau?" Tanya Naya setelah menjelaskan.

"Martabak boleh"

MY PERFECT SUAMI Where stories live. Discover now