PART 9

42 13 0
                                    

——————————
———————
————


Azkiya terdiam kala mendengar ucapan Iqbaal.

"ya tapi seenggaknya kamu izin dulu sama yang lainnya di dalem, bagaimanpun kamu itu pemeran utamanya loh baal" ucap Azkiya seraya mengelus pundak Iqbaal.

"gak sempet, panas aku liat kamu sama Brandon asik sendiri sampai aku liatin gak tau kan kamu" ujar Iqbaal ketus.

"ya aku emang gak liat kamu, yaudah gini aja...... aku minta maaf udah bikin mood kamu hancur hari ini" ucap Azkiya lirih.

Iqbaal seketika merasa bersalah dengan apa yang ia bicarakan tentang mood nya tadi.

"kamu gak perlu minta maaf karena ini salah aku, kamu gak salah seharusnya aku gak mementingkan ego sendiri, kan jadi kamu yang minta maaf" ucap Iqbaal merasa bersalah.

"iya aku maafin..... lain kali kamu gak boleh kaya gitu yah?" ucap Azkiya lembut.

suara Azkiya yang lembut selalu membuat Iqbaal merasa nyaman jika berada di dekatnya, walau ia tau sendiri kadang Azkiya juga suka ngegas kalau berbicara tatapi tidak membuat Iqbaal risih, malah ia merasa gemas sendiri dengan Azkiya yang bisa merubah-rubah suaranya.

"maaf juga aku terlalu posesif sama kamu" lirih Iqbaal.

"iya gak papa, aku suka kalau kamu mem-protec aku tapi sewajarnya aja yah" ujar Azkiya.

"nanti aku kondisikan Kalau sewajarnya" ucap Iqbaal diakhiri kekehan.

"terserah kamu lah baal..... yaudah yah aku keluar" izin Azkiya.

"kamu pulang sama aku aja si yang" bujuk Iqbaal.

"nanti Rani sendirian dong" ucap Azkiya.

"ya gak papa, udah gede ini kali" ujar Iqbaal.

"kamu juga kan sama kak omen baal"

"bilang aja kamu mau pulang sama Brandon jadi gak mau sama aku kan?" tuduh Iqbaal.

"ya Allah baal...... berperasangka buruk aja kamu sama aku ih!" Azkiya berusaha sabar.

"ya siapa tau gitu" timpal Iqbaal mengalihkan pandangannya dari Azkiya.

Azkiya menarik nafasnya sejenak.

"ok fix! aku pulang bareng kamu, dari pada nanti kamu nyuekin kak omen kan kasihan dia gak salah malah jadi sasaran kamu" akhirnya Azkiya menyetujui ajakan Iqbaal.

"gak kepaksa kan ini?" Iqbaal memastikan ucapan Azkiya tadi.

"enggak baal enggak" sabar Azkiya.

"gak salah gue merjuangin dia, sifatnya yang selalu sabar ngimbangin gue yang keras kepala ini ngebuat gue tambah nyaman sama dia" ungkap Iqbaal dalam hati seraya tersenyum.

"gitu dong, ya udah nanti biar omen sama Rani aja ya" saran Iqbaal.

"iya, aku chat Rani dulu kamu juga chat kak omen"

Rasaku | IDR (ON GOING)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz