___________
Vote dulu yu bestii
"Makasih Palen ku tercintah lope-lope muahh," Ucap Diki dengan memberi kiss jarak jauh pada Falent.
Falent bergidik ngeri menatap Diki.
"Idih najis gay!"
Diki melotot. "heh! Amit amit, kagak ye!"
Barusan Falent datang dengan membawa coklat batangan. Ini bukan coklat lima ratusan yang dijual di warung warung ya, awas aja kalo ada yang mikir kayak gitu! Mencemarkan citra seorang Falent orkay!
Falent menawarkan nya pada Diki yang tentu saja diterima. Soalnya ini tuh coklat nya orang kaya, kan siapa tau kalo makan dia jadi ketularan kaya. Berbeda dengan Aska yang menolak, karna dia tidak terlalu suka dengan coklat.
"Bal, mau enggak lo?" Tawar Diki pada teman sebangkunya, Iqbal.
Iqbal yang dikenal cuek bebek itu hanya menggeleng sekali itupun samar. Siswa cool itu sedang sibuk corat coret diatas buku. Corat coret nya tentang rumus rumus yang bikin pusing tujuh keliling. Enggak kayak Diki, dia itu kalo corat coret paling gambar gambar yang ga berguna. Udah nggak berguna, nggak bagus lagi.
"Enak loh bal, coklatnya sultan ini."
Iqbal menghentikan gerakannya. Ia menoleh dan menatap Diki, melalui tatapannya ia menegaskan, tidak ya tidak!
"Iya iya bal ah, lo kalo natep serasa kayak mau nyantet gue aja!"
"Nyantet itu dosa besar," balas iqbal yang kembali sibuk menulis.
Ah iya, selain cuek bebek, Iqbal itu juga alim nya maa syaa Allah Subhanallah. Diki aja kalo liat Iqbal jadi reflek keinget dosa.
"Aska," panggil Diki.
Aska berada disamping Falent memiringkan tubuhnya agar bisa menatap Diki.
"Gue nanti malem mau nonton balapan, ikut enggak lo?"
"Sabi, ikut."
"Lo enggak ngajak gue Dik?" Tanya Falent.
Diki mengalihkan tatapannya.
"Kayaknya percuma ngajak lo Len, lo pasti enggak bisa."
"Tapi nanti malem sih gue bisa."
"Mami lo nggak marah?"
"Ya marah kalo ketauan."
"Yaelah sama aje."
"Yakan yang penting nggak ketauan."
"Serah deh. Lo kalo mau ikut entar telpon gue aje, entar gue ama Aska kerumah lo."
"Okedeh."
"Pagi anak anak!" Seorang guru perempuan bernama bu Ita.
"Pagi buuu."
"Mulai berdoa sesuai kepercayaan masing masing."
Beberapa saat hening. Setelah semuanya selesai bu Ita kembali berucap. "Tugas kemaren kumpulin."
Mata Diki membelakak dengan mulut menganga. "Tugas apaan nj*r?"
Dia menoleh pada Iqbal dan bertanya, "tugas apaan bal?"
Iqbal yang tengah berdiri hendak mengumpulkan menjawab, "tugas pas hari kamis."
Alis Diki bertaut, Raut wajahnya menunjukan dia tengah berpikir.
Lalu detik selanjutnya matanya kembali membelakak.
"GUSTI ALLAH! GUE LUPA!"
Iqbal tentu saja tak peduli,dia berjalan menuju depan kelas.
"Palen, lu udah?"
Yang ditanya malah terkekeh. "Yakali gue udah."
STAI LEGGENDO
ASKA (END)
Teen Fiction"hilang sebelum sempat tergenggam" JANGAN LUPA FOLLOW ! (Fiksi remaja-spiritual) Kehidupan kosong mendorong Aska menjadi remaja yang tak teratur. Rasanya untuk apa dia hidup? Dia merasa tidak punya siapapun. Kata orang jadi Aska itu enak,anak orang...
