Chapter 15

29.6K 3.7K 193
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Astaga...

Bella dengan cepat mengusap kedua hidungnya yang berdarah dengan tangannya, namun tetap saja darah itu terus saja mengucur deras tak ada hentinya.

Melihat hal itu Brianna hanya bisa meringis "kak Bel baik-baik saja?"

"S-saya baik-baik saja nona, anda tidak perlu khawatir" ucapnya dengan tersenyum meyakinkan. Namun tangannya terus saja mengusap darah yang mengucur deras sedari tadi.

Karena kasihan melihat kondisi Bella yang seperti itu, Brianna berjalan menuju nakas untuk mengambil sapu tangan miliknya.

"Kak Bel, usaplah dengan ini" ujar Brianna dengan menyodorkan sapu tangannya.

"Terimakasih nona" Bella menjawab dengan kepala menunduk, ia tak ingin melihat wajah nona mudanya bisa-bisa hidungnya berdarah lagi lebih banyak.

Brianna menatap aneh pada Bella, sedari tadi ia terus saja menunduk tak ingin menatap wajahnya sejak kembalinya ia kesini. Bahkan bicaranya pun tergagap Max juga sama dia tetap diam membisu layaknya patung, sebenarnya ada apa dengan mereka?

Melihat Bella yang tak kunjung mengambil sapu tangannya, Brianna berinisiatif menghampirinya dan memberikannya pada Bella.

"E-eh nona, anda jangan mendekat!" paniknya.

"Hah?"

"I-itu anda jangan terlalu dekat, tidak baik bagi kondisi tubuh saya nona"

"Hah? maksudnya?" Brianna lagi-lagi menatap Bella tak mengerti.

"A-ah tidak nona saya hanya asal bicara saja" ringisnya.

Brianna menoleh kearah Max yang saat ini berubah wujud menjadi sebuah bola.

'Max' panggilnya.

[Iya tuan]

'Kau tau kenapa Bella bersikap seperti itu?' tanya Brianna bingung.

[Saya juga tidak tau tuan]

[Mungkin ini efek dari melihat perubahan anda tuan]

Brianna menaikan alisnya bingung 'Memang apa yang terjadi denganku?'

[Coba anda lihat sendiri diri anda di cermin tuan]

Dengan spontan ia menoleh kearah cermin di samping kirinya, lalu berjalan dengan perlahan menghampiri cermin itu.

Brianna melihat pantulan bayangan dirinya di cermin.

BRIANNA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang