𝟎𝟎𝟕

1.1K 248 19
                                    

"Terima kasih sudah memberikan ini secara langsung, Kak Jun-ho

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Terima kasih sudah memberikan ini secara langsung, Kak Jun-ho." Sungho berkata kepada pria yang duduk di hadapannya, "Jangan dipikirkan, lagian kenapa tidak memberi tahu Y/n kamu akan mengikuti CSAT?" Dia bertanya sambil menyesap kopinya. Sungho telah meminta catatan CSAT dari tahun lalu, agar dia bisa bersiap untuk mengikuti ujian dan masuk ke kepolisian. "Karena aku tidak ingin membuatnya repot, toh aku masih akan kuliah beberapa semester lagi."

"Oh ya, aku harus memberi tahu Y/n aku akan pulang terlambat untuk mengurus tugas." Dia berkata, mengambil ponselnya dari saku, dia cemberut kecil saat melihat baterainya habis. "Mau pinjam punyaku?" Jun-ho menawarkan, dia merogoh sakunya dan memberikannya pada Sungho. Pria itu tidak menyadari, kartu milih Gi-hun yang dia ambil dari kantor polisi jatuh. Sungho mengambilnya dan memberikannya pada Jun-ho, namun berhenti setelah menyadari bahwa dia pernah melihat itu sebelumnya "apa ini?" Dia bertanya.

Jun-ho hanya diam menatapnya, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan, "Aku pernah melihatnya di lemari Y/n. Apa kalian bekerja sama atau sesuatu?" Sungho bertanya, "Kau pernah melihatnya di lemari Y/n..?" Jun-ho mengulang kata-katanya. "Ya, aku tidak apa itu. Saat Y/n menghilang, aku menemukannya. Dan mencoba menghubungi nomor itu, tapi tidak terdaftar." Dia menjelaskan, "Kenapa malah bertanya balik?"

Jun-ho terdiam sambil menatap kearah hujan, dan berpikir. "Apa tidak apa-apa kalau aku duluan?"





Tengah malam, mereka yang menginginkan uang untuk membayar hutang, membiayai keluarga, ataupun hanya untuk kesenangan datang ke pinggir jalan, seperti yang telah di janjikan sebelumnya. Y/n berdiri di sana, mengenakan hoodie gelap dengan rambut dikuncir kebawah dan celana panjang. Dia menatap kearah ponselnya, sampai itu menunjukan angka 00:00.

Cahaya lampu membutakan matanya, dia menoleh untuk menemukan mobil Van yang akan menjemputnya. Pintu itu terbuka, mengisyaratkan mereka untuk masuk ke dalam. Y/n hanya duduk diam di sana, hingga akhirnya gas membiusnya.

Yang tidak staf lainnya ketahui adalah, seorang pria membuntuti mereka dengan mobilnya.




Dua jam atau lebih telah berlalu, Jun-ho mengikuti mereka hingga pelabuhan. Dia menyiapkan senjatanya, dan menyelinap ke bawah mobil. Dan merasakan kapal mulai berjalan.

"Pemeriksaan pemain." Staf bertopeng persegi mengumumkan. Seketika, para staf lain turun dari mobil dan mulai memeriksa peserta. Jun-ho diam-diam masuk ke dalam saat pintu terbuka. Dan staf itu memindai leher mereka masing-masing. Hingga akhirnya menemukan bahwa Jun-ho tidak memiliki kode pengenal.

Mereka berkelahi dalam van, dan syukurnya dia memenangkannya. Melempar tubuh pria itu ke laut, beserta tanda pengenalnya. "Hei kau!" Topeng segitiga memergokinya, "Aku.. mabuk laut."

Pria bertopeng persegi maju, "Kau lupa peraturannya? Tak bicara sebelum atasan mengizinkan." Katanya, "Lampu akan dimatikan. Bersiaplah ke kabin."

𝐕𝐈𝐑𝐈𝐃𝐈𝐓𝐘! squid game x reader ✓Where stories live. Discover now