𝟎𝟎𝟏

2.6K 331 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


   Melangkahkan kakinya ke dalam ruangan sunyi dan berbau obat. Wanita muda itu duduk di kursi yang telah di sediakan, dia memandang saudaranya yang tak lama ini mengalami Koma. "Han-Gyeol.. kak, kenapa kau belum bangun juga." Dia bergumam sambil menyisir rambutnya ke belakang. Sambil menghela nafas, dia bangkit dan mengganti bunga yang telah layu di vas.

Tak lama setelah dia kembali, dia menemukan seseorang duduk di sana sambil menulis di bukunya. "Sungho, kau tidak sekolah??" Wanita muda itu bertanya padanya, "Aku sedang istirahat dan memutuskan untuk mampir, aku tidak tahu kau ada di sini. Kau tidak bekerja?" Dia balik bertanya, "Tidak, aku punya sift malam. Jadi aku sedang bebas siang ini."

Adik lelakinya menghela nafas, "Daripada menganggur di siang hari, kenapa tidak mencari pekerjaan lain?" Dia bertanya. "Karena aku lelah." Balasnya dengan angkatan bahu, "Jadi bagaimana denganmu? Sudah mendapat pekerjaan baru?"

Mengingat hal itu, Sungho menggelengkan kepalanya "Belum. Mereka bilang aku kurang umur! Bagaimana bisa, aku 17!" Dia berteriak pelan, kakaknya Y/n hanya bisa tertawa "Itu salahmu karena lompat kelas."

"Bukan salahku aku terlalu pintar."

Sungho berusia 17, dia berkuliah di Universitas Hanyang. Karena dia pintar, jadi dia mempunyai beasiswa yang bisa membantunya. Meski begitu, Y/n masih harus bekerja untuk membiayai hidup mereka dan perawatan kakaknya yang berumur 31. Sementara Y/n sendiri, dia berumur 25 tahun, putus kuliah dan fokus pada kerjanya. Mungkin paruh waktu, atau hanya sekedar membantu dan mendapat upah.

"Minggu ini akan jatuh tempo, kita harus membayar biaya rumah sakit kak Han-Gyeol, kan." Setelah Sungho mengatakannya, Y/n tersadar dalam lamunannya "kau benar, ah.. mungkin aku memang harus cari pekerjaan lain." Dia mengeluh, "Bagaimana kita hidup jika 5 jam hanya dibayar dengan 10.000 won."

"Jika 5 jam 10.000 won, dan biaya rumah sakit adalah 500.000 won perbulan.. kau harus cari pekerjaan lain." Saran Sungho, Y/n mengambil jaketnya yang tergeletak dan berkata sebelum keluar dari ruangan kakaknya "yah, nanti kuusahakan. Kau fokus saja dulu dengan kuliahmu."

Setelah matahari sepenuhnya menghilang, dan perjalanan kaki yang lumayan panjang. Y/n hanya memandang ke bawah sambil memainkan ponselnya. Dia berhenti ketika teringat suatu hal, "Sial, aku belum membayar hutang.." Wanita muda itu menendang kaleng yang menghalangi jalannya dan menghantam dinding. "Membuang sampah sembarangan itu melanggar peraturan, tahu." dia berhenti di jalurnya saat mendengar suara itu.

"Oh, astaga. Itu hanya kau.. Jun-ho." Y/n menghela nafas lega, "kau tahu, menyapa lebih baik daripada mengagetkanku seperti itu." Katanya main-main. "Aku tahu, tapi menyenangkan mengagetkan mu." Jun-ho berkata sambil mengangkat bahunya, Y/n memutar matanya sekali. "Apa yang kau inginkan?" Dia bertanya, "Tidak ada, aku hanya ingin menyapa setelah melihatmu menggerutu dari sisi jalan.. bagaimana saudaramu?"

𝐕𝐈𝐑𝐈𝐃𝐈𝐓𝐘! squid game x reader ✓Where stories live. Discover now