Chapter 14

30.2K 3.7K 304
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Eughh..."

Brianna mengerjapkan matanya pelan, namun ia merasa ada sesuatu berat yang menimpanya di area pinggang.

Netra matanya menangkap tangan kecil agak kekar melingkari pinggang mungilnya.

Brianna mengerutkan keningnya.

'Tangan siapa ini' batinnya.

Karena penasaran Brianna menoleh kebelakang, ternyata pelakunya adalah kakaknya sendiri, Malvin.

Dengan pelan ia menyingkirkan tangan itu. Namun bukannya melepaskan, tangan itu malah semakin erat memeluknya. Membuat Brianna merasa sedikit sesak.

"Kak Malvin, lepaskan pelukannya" pintanya.

Malvin diam tak mendengarkan, ia malah menelusupkan kepalanya keceruk leher Brianna.

"Kak..." panggilnya tertahan, sungguh ia benar-benar ingin keluar dari posisi ini.

"Five minute sweetie" bisiknya serak.

Brianna diam, membiarkan Malvin memeluknya sesuka hatinya.

Seolah seperti mendapatkan lampu hijau, Malvin malah gencar menghirup dalam-dalam aroma manis yang ada pada tubuh Brianna.


...


Lima menit sudah berlalu, dan mereka berdua masih larut dalam posisi memeluk satu sama lain, ralat hanya Malvin yang memeluk sedangkan Brianna ia hanya diam tak membalas pelukannya.

"Kak..." panggilnya sekali lagi.

"Ini sudah lima men--"

'Tok... Tok...'

Suara ketukan pintu dari luar memotong perkataan Brianna.

"Nona muda anda sudah bangun?" ujarnya dari luar kamar.

"Iya..! tunggu sebental kak Bel" saut Brianna.

"Kak Malvin ayo bangun?! kak Bel sudah menunggu di luar" ucap Brianna mulai jengah dengan tingkah Malvin.

"Ck!" decak Malvin.

Dengan enggan Malvin melepaskan pelukannya, lalu ia bangkit dari tempat tidurnya, kemudian tubuhnya ia sandarkan pada kepala ranjang.

Mata tajamnya menatap lekat kearah Brianna.

BRIANNA [Proses Revisi]Where stories live. Discover now