The door

24 11 13
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Ini gelap banget lorongnya. Lo bawa senter kan Han?" Tanya Jinyoung.
"Lo lupa kalo senternya diambil sama Seungmin tadi Young? Buat dipakai mancing serigala dan bunuh serigala tadi." Balas Jihan.

"Kenapa gue jadi nyamuk disini." Batin Karina.

"Ehem, gue masih ada disini. Kalo mau jadikan gue nyamuk jangan sekarang. Ini bukan waktu yang tepat."

"Maaf Rin, gue baru sadar kalo lo juga ikut kami berdua." Ucap Jinyoung.

Grr grr

"Lo dengar nggak itu Young?" Tanya Karina.
"Iya gue dengar. Jelas banget."

"Lo dengar nggak Han?" Tanya Jinyoung ke Jihan.
"Iya, gue juga dengar. Tapi kok suaranya dekat banget yah?" Bingung Jihan.

"Mereka nggak di dekat sini kan?" Tebak Jinyoung mulai takut.

"Eonni ada bawa senter nggak?" Tanya Jihan.
"Ningning diam-diam beri gue ponselnya. Coba lo nyalakan senter nya Han." Pinta Karina.

"Kalian berdua persiapkan senjata kalo misalnya serigala itu ada disini." Kata Jihan.

Tuk

Lampu dari ponsel Ningning menyala dan memperlihatkan dua ekor serigala yang sedang menatap ke arah Jinyoung dkk.

"Kita lari atau gimana?" Tanya Jinyoung.
"Kalau kita semua lari terus kesasar dan malah ke jalan buntu bisa gawat Young." Balas Karina.

"Terus kita harus apa eon?" Tanya Jihan.
"Bentar gue pikir dulu."

Lima belas menit kemudian.

"Astaga lama sekali lo berpikir Rin. Lari ajalah!" Saran Jinyoung.
"Ya sudah, ayok lari. Tapi lo yang di belakang buat jaga kita berdua dari serigala itu Young. Lo kan cowok, biar gue yang di depan dan Jihan di tengah." Titah Karina.

"Setuju."

Di tempat lain, Seungmin, Winter, dan Ningning menelusuri lorong. Anehnya tidak ada satupun serigala yang muncul di hadapan mereka.

"Pintu apa itu?" Tanya Seungmin.
"Perasaan gue nggak enak Min, kita nggak usah masuk saja." Ucap Winter.

"Kalo kita nggak masuk gimana caranya menyelesaikan game kali ini Win?"

Winter diam.

"Masuk yuk eon. Kita kan punya senjata, nggak akan terjadi sesuatu, tenang saja." Ujar Ningning menenangkan Winter.

Ketiganya masuk ke pintu merah. Disana terlihat seorang cowok yang duduk di kursi. Ia berbalik ke arah Seungmin dkk.

"Oh kalian sudah menemukan gue rupanya. Tenang saja, disini nggak ada serigala buatan gue. Mereka hanya bermain diluar dengan teman kalian yang lain." Sahut cowok itu.

"Siapa lo sebenarnya?! Buka topeng lo itu!" Teriak Seungmin.
"Lo yakin nggak akan kaget kalo gue memberitahu siapa gue sebenarnya? Gue takutnya kalian akan pingsan di ruangan suci ini."

"Kami nggak akan pingsan dengan wajah lo itu. Lebih baik kita selesaikan urusan kita disini!"

"Oke Seungmin. Gue akan membuka topeng ini sesuai permintaan lo." Jawab nya.

Cowok itu membuka topeng emasnya dan terlihat seorang cowok yang Seungmin, Winter, Ningning kenal. Dia adalah Huang Renjun.

"Lo kenapa masih hidup Jun?" Kaget Seungmin.
"Kalo teman kalian Lino dan Hyunjin bisa selamat, kenapa gue nggak??"

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Seungmin.
"Bisa kok Min. Karena gue diselamatkan juga sama Shotaro."

"Tapi sayang gue nggak lembek seperti Lino dan Hyunjin yang rela mati demi kalian semua keluar hidup-hidup. Gue sudah kehilangan semuanya, jadi mungkin gue bisa untuk membuat kalian mati disini. Sama seperti yang dialami teman-teman seperjuangan gue."

"Kenapa Jun?" Tanya Seungmin.
"Gue hanya ingin mereka kembali Min. Kalo gue berhasil memusnahkan kalian dari game kali ini, mereka akan menghidupkan seluruh teman-teman gue yang telah mati."

"Tapi bukannya kita juga teman Jun?" Tanya Ningning.
"Itu waktu pertama bertemu bukan Ning? Lo nggak kenal sama gue, jadi jangan sok akrab!" Bentak Renjun.

"Lo benar-benar mau membuat kami semua mati disini Jun?" Kali ini Winter berbicara.

"Apapun akan gue lakukan demi teman-teman gue Win. Sekalipun itu membunuh kalian semua!" Kesal Renjun.

"Wah gue nggak nyangka sama pemikiran lo Jun. Gue pikir lo orangnya beda, gue pikir lo itu bijak dalam mengambil keputusan. Dugaan gue ternyata salah besar." Timpal Jinyoung yang datang bersama Karina dan Jihan.

"Kalian bagaimana bisa kesini?" Bingung Seungmin.
"Oh tadi nggak sengaja tangga yang kami lewati berputar ke arah sini. Terus kami melihat pintu biru ini dan masuk deh." Jelas Jihan.

"Tangga nya bisa berubah-ubah?" Tanya Winter.
"Iya benar. Kami juga sempat kaget, tapi mau nggak mau kami berlari saja untuk menghindari serigala itu." Sambung Karina.

"Oh jadi kalian semua sudah berkumpul. Hmm, gimana yah? Apa langsung gue bunuh saja semua?" Pikir Renjun sambil tertawa seperti psikopat.

"Gue sudah mengurung kalian di ruangan ini, dan kalian akan mati bersama dengan gue. Karena ruangan ini dipenuhi dengan banyak bom." Ucap Renjun.

"Sial, gue nggak sadar kalo ini jebakan. Bagaimana kita akan keluar darisini sekarang Min?!" Emosi Jinyoung meledak.

"Gue juga nggak punya solusi Young. Tapi lo harus tenang disaat begini."
"Siapa yang bisa tenang kalo nyawa kami terancam bodoh?!"

Jinyoung memukul Seungmin hingga tersungkur ke lantai. Melihat itu Renjun semakin tertawa.

"Wah ada pertunjukan nih sebelum kalian mati. Lanjutkan saja, gue suka sama pertunjukan seperti ini." Kata Renjun mengambil sebotol minuman.

Tiba-tiba atap ruangan itu hancur bersamaan dengan munculnya Subin. Subin memakai bom mini untuk menghancurkan atap pintu. Batu yang terjatuh karena ledakan Subin mengenai kepala Renjun hingga ia tak sadarkan diri.

"Woi kalian! Kenapa semuanya jadi bengong sih?! Tangkap ini dan gue akan tarik kalian agar keluar dari ruangan itu!" Teriak Subin dari atas dan mengulurkan tali besar.

"Seungmin lo naik duluan. Disusul Jinyoung, Jihan, Ningning, Winter, dan Karina. Cepat!"

Seungmin naik pertama, disusul Jinyoung, Jihan, Ningning, Winter. Kemudian pada saat Karina ingin naik, Renjun menahannya.

"Lepaskan Karina Renjun!" Kesal Subin.
"Gue akan lepaskan dia kalo lo mau menggantikan dirinya Subin."

"....."

"Bagaimana? Lo mau nggak?" Tanyanya lagi.

"Oke, gue akan turun setelah Karina berhasil naik kesini. Gue janji Jun." Pasrah Subin.

Karina naik ke atas tali, kemudian Subin membantunya.

"Lo jangan turun Bin! Gue nggak mau kehilangan lo untuk kedua kalinya lagi!"
"Tapi gue-"
"Kalo lo turun gue nggak mau lihat wajah lo lagi!" Ancam Karina.

"Untuk terakhir kalinya Rin gue mau bilang kalo gue sudah jatuh cinta sama lo. Apa lo masih mencintai Hyunjin?" Tanya Subin.

"....."
"Haha, gue tau kok. Lo pasti masih belum bisa melupakan Hyunjin. Yah memang dia itu lebih baik daripada gue."

"Gue nggak pernah mengingkari janji ke orang lain Rin. Jadi, tolong lepaskan gue. Gue akan kembali sama lo, tunggu gue." Ucap Subin.

Sebelum Subin turun, ia mencium kening Karina. Karina syok, Seungmin dan Jinyoung membantu Karina turun ke bawah dan saat itu pula ruangan yang ditempati Renjun dan Subin habis terbakar karena ledakan.

Secret Game 2nd Season [✓]Where stories live. Discover now