Candy Home

31 9 0
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Halo Young? Kenapa?" Tanya Seungmin.

"Gue butuh kalian kesini secepatnya, ini gawat Min."
"Oh oke, gue kesana."

Tim Seungmin tak lama tiba di tempat Tim Jinyoung.

"Ini Subin kenapa?" Tanya Seungmin.
"Dia habis terkena cakaran waktu menyelesaikan misi tadi karena lindungi gue Min. Makanya Subin jadi pingsan begini." Jawab Karina.

"Misi apa?"
"Misinya kalahkan Alpha, semacam zombie juga. Tapi lebih pintar dan cepat."

"Oh gitu. Wajah Subin pucat banget, jangan bilang kalo ini beracun?" Ucap Seungmin.
"Kita semua nggak tau Min, tapi mungkin dugaan lo nggak salah. Bisa jadi beracun juga." Balas Jihan.

"Terus gimana sekarang?" Tanya Winter.
"Yang terpenting karena Subin nggak bakal bisa masuk ke misi selanjutnya harus ada yang jaga dia. Selain Karina siapa yang mau ikut jaga Subin?" Tanya Jinyoung.

"Biar gue dan Ningning yang jaga. Kalian berempat lebih baik ke misi selanjutnya." Kata Renjun.

"Kalian sudah menyelesaikan berapa misi Min?" Tanya Jinyoung.
"Sudah tiga. Kalian gimana?" Tanya Seungmin balik.

"Sama, gue juga. Senjata yang didapat satu pedang, pistol tiga peluru, dan tombak panjang. Kalian gimana?"

"Kami punya shotgun, pedang juga, dan dua pisau."

"Kok dua pisaunya?" Bingung Jinyoung.
"Entahlah, gue juga nggak tau. Yang pasti waktu menyelesaikan misi ketiga kami tadi diberikan dua pisau ini."

"Mungkin karena itu kecil jadi diberi dua Min." Pikir Jihan.

"Masuk akal juga Han."

"Ya udah kita ke lantai tiga, itu lantai terakhir yang belum diselesaikan." Ujar Winter.

Jinyoung, Jihan, Seungmin, dan Winter menekan tombol lift menuju lantai tiga.

Ting

Pintu terbuka, terdapat dua buah ruangan. Ruangan pertama bertuliskan Bidder room, ruangan kedua tertulis Last Room.

"Gue rasa masuk ke Bidder room dulu. Karena ruangan yang itu tertulis Last berarti itu yang terakhir dimasuki." Tunjuk Winter.

"Gue sependapat sama Winter. Kita ke Bidder room dulu." Lanjut Seungmin.

Jihan dan Jinyoung hanya mengikuti keduanya. Hal pertama yang mereka lihat di ruangan itu hanyalah sebuah laboratorium usang.

Tak lama muncul seorang pria muda berpakaian seperti profesor.

"Oh ada tamu. Apa yang kalian lakukan di ruangan suci saya ini?" Tanya Sang Profesor dengan raut wajah tak senang.

"Kami kesini untuk menyelesaikan misi, apa kau tau tentang misi disini?" Tanya Seungmin.
"Tentu saja, karena ini ruangan ku maka aku pasti mengetahui misi yang ada disini." Jawabnya.

"Lalu apa yang perlu kami berempat lakukan?" Jinyoung kini membuka suara.

"Itu hal yang mudah, kalian berempat hanya perlu masuk ke kapsul waktu ini. Karena ada empat kapsul waktu maka kalian masuk satu-persatu."

"Kemudian kapsul waktu itu akan membawa kalian semua ke tempat misi. Selesaikan misi di dunia sana dan kembalilah dengan selamat. Jika kalian berhasil maka penawar untuk teman kalian itu akan kuberikan secara cuma-cuma." Jelas Sang Profesor.

"Baiklah, tapi lo tidak berbohong kan?" Curiga Jihan.
"Tidak, tenang saja. Kalaupun saya berbohong saya pasti akan dihukum karena berbohong tentang aturan misi yang harus kalian selesaikan. Jadi itu tidak mungkin." Balas Sang Profesor meyakinkan Jihan.

"Oke, mari kita masuk. Setelah itu keluar dengan selamat dan menyelamatkan Subin." Ucap Seungmin memimpin.

Keempatnya masuk di kapsul waktu, kemudian kapsul itu berputar dan membawa Seungmin dkk ke sebuah hutan yang lebat.

"Ini dimana?" Bingung Seungmin.
"Gue juga nggak tau Min, kita benar-benar nggak dijebak sama profesor tadi kan?" Khawatir Jinyoung.

"Gue takut Young." Kata Jihan sambil memegang erat tangan Jinyoung.

"Gue juga takut Min. Gimana kalo kita nggak bisa balik ke tempat tadi. Nasib Subin dan yang lain gimana?" Sambung Winter memikirkan Karina dkk.

"Tenang dulu. Sekarang kita pergi ke tempat misi yang dibilang Profesor tadi." Ucap Seungmin menenangkan teman-temannya.

"Kita aja nggak tau ini dimana, gimana caranya tau tempat misinya?" Balas Jinyoung.

"Menurut insting gue kita kesana." Kata Seungmin menunjuk ke depan.

"Lo yakin Min? Insting lo nggak salah kan nanti?" Takut Winter.
"Lo seperti nggak kenal gue saja Win. Gue kan dalam hal keberuntungan selalu menang." Pede Seungmin.

"Iya juga hehe."

Seungmin, Jinyoung, Winter, dan Jihan menuju ke arah depan yang ditunjuk Seungmin. Sesampainya disana, Seungmin dan Jinyoung terlihat bingung dengan hal yang di depan mereka.

Pasalnya di depan mereka terdapat rumah permen. Begitupun dengan Jihan dan Winter.

"Gue kok merasa ada yang aneh dengan rumah ini, gimana menurut lo Young?" Tanya Seungmin.
"Gue juga, apa kita masuk?"

"Nggak tau. Kalo kalian berdua gimana? Mau masuk nggak?" Tanya Seungmin ke Jihan dan Winter.

"....."

Jinyoung yang bingung mendekati Jihan dan Winter.

"Kalian kenapa? Kok diam?" Bingung Jinyoung.
"Han!! Jihan!" Panggil Jinyoung ke Jihan.

"Winter? Lo kenapa? Sakit?" Tanya Seungmin mendekat ke Winter.
"......"

"Woii kalian berdua mau kemana?!" Teriak Jinyoung melihat Jihan dan Winter ke rumah permen.

"Hentikan Jihan Young! Gue akan berusaha untuk hentikan Winter juga!" Titah Seungmin.

"Oke."

Jinyoung berlari ke Jihan dan mencoba menghentikan Jihan begitupun dengan Seungmin yang mencoba menghentikan Winter.

Tapi tenaga Jihan dan Winter tiba-tiba sangat kuat. Keduanya bisa dibilang terhipnotis oleh rumah itu.

Akhirnya Jihan dan Winter masuk. Mereka berdua melihat permen yang banyak dan langsung memakannya.

"Mereka kenapa sih?!" Kesal Jinyoung.
"Gue rasa rumah ini aneh Young. Kita harus keluar dari tempat ini membawa mereka." Ujar Seungmin.

"Gimana caranya Min? Mereka saja nggak mau."
"Kita bawa paksa saja." Ucap Seungmin.

Seungmin dan Jinyoung yang hampir membawa Jihan dan Winter keluar, melihat seorang nenek yang terlihat menyeramkan masuk ke rumah.

Nenek itu membawa keranjang dengan isi permen yang banyak. Melihat itu Seungmin dan Jinyoung bertatapan. Perasaan mereka menjadi semakin tidak enak.

Tak lama nenek yang di hadapan Seungmin dan Jinyoung menghilang.

"Dia pergi kemana?" Tanya Jinyoung melihat Seungmin.
"Gue nggak tau. Tadi kan ada disana. Dia seperti teleportasi saja." Pikir Seungmin.

"Memang benar, saya teleportasi kesini karena ada empat ekor tikus yang masuk ke rumah saya tanpa minta izin dan sepertinya memakan permen yang saya buat." Kata si nenek di belakang Seungmin dan Jinyoung.

Keduanya terdiam dan membeku. Nenek itu langsung membuat Seungmin dan Jinyoung tertidur.

Skip

Jihan dan Winter telah sadar dan bingung berada dimana. Mereka berdua terjebak di penjara dan terpisah dari Jinyoung dan Seungmin.

Jinyoung dan Seungmin berada tak jauh dari Jihan dan Winter.

"Min bangun!" Teriak Winter dari kejauhan.
"Young bangun! Lo harus bangun Young!" Teriak Jihan juga.

Tak lama Seungmin mengucek kedua matanya dan tersadar berada di sebuah ruangan yang penuh dengan acara ritual.

"Astaga tempat apa ini sebenarnya??" Kaget Seungmin.

Secret Game 2nd Season [✓]Место, где живут истории. Откройте их для себя