Lino and Hyunjin's return (2)

45 13 3
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)


"Duduk sini yuk Rin. Cuacanya hari ini sangat mendukung." Kata Hyunjin.

Karina masih menatap Hyunjin.

"Kenapa lo menatap gue sampai begitunya Rin? Masih nggak menyangka kalo gue masih hidup?"

"Iya, Lo nggak mau cerita ke gue soal lo yang bisa kembali hidup Jin? Gue cuma penasaran soal ini." Tanya Karina.

"Nggak bisa Rin. Gue sudah janji sama orang yang menyelamatkan gue kalo nggak akan memberitahu identitas dia sama lo." Jawab Hyunjin.

"Begitu yah Jin? Padahal gue cuma mau berterima kasih sama dia karena sudah menyelamatkan lo." Ucap Karina.

"Untuk sekarang gue cuma mau menghabiskan waktu sama lo Rin. Soal kebenaran tentang gue yang diselamatkan nanti saja gue beritahu Rin. Ini bukan saat yang tepat." Batin Hyunjin.

"Rin. Gue mau bermain sama lo hari ini. Boleh nggak?" Izin Hyunjin.
"Boleh dong Jin. Ngapain sih masih minta izin dari gue? Lo seperti nggak kenal gue saja. Hahaha." Tawa Karina.

"Kalo gitu kita ke tempat lain yuk Rin. Gue menyiapkan kejutan buat lo hari ini. Tapi gue nggak tau lo suka atau nggak nanti."

Hyunjin lagi-lagi menarik Karina pergi. Ningning dan Lino sibuk memasak, Lino mengajarkan Ningning untuk membuat banyak hidangan lezat.

"Ning kalo motong bawang itu kecil-kecil dan dicincang. Jangan besar-besar, yang ada orang yang makan nanti keselak. Lagian siapa juga yang mau makan bawang kalo lo motongnya terlalu besar." Ejek Lino.

"Yah kan gue baru belajar oppa. Kalo gue tau juga nggak akan minta untuk diajarin sama oppa."

"Tapi nggak gini juga Ningning." Balas Lino geleng-geleng kepala.

Lino kemudian mengambil alih dan mulai memotong bawang tipis-tipis dan mencincang nya. Ia menumis bawang putih dan merah itu kemudian memasukkan sedikit air.

Setelah mendidih ia memasukkan ayam yang telah dipotong dan bumbu-bumbu nya. Selang tiga puluh menit, akhirnya bumbu ayam meresap ke ayam dan terlihat sudah matang.

Lino mengangkat ayamnya dan menaruh ayam itu ke piring dengan irisan timun dan selada.

"Gimana menurut lo? Sudah kelihatan enak nggak?" Tanya Lino.
"Biasa aja tuh. Nggak menarik." Balas Ningning memalingkan wajahnya.

"Yeh lo ngambek sama gue? Dasar bocah!"
"Gue bukan bocah tau oppa! Daripada kita berantem nggak jelas lebih baik makan yuk." Ajak Ningning.

"Makan dimana Ning?" Tanya Lino.
"Di lantai aja lah oppa. Nggak ada kursi sama meja disini."

"Gue maunya disuapin." Pinta Ningning.
"Eh makan sendiri aja sana Ning. Kan lo sudah besar, bukan anak-anak lagi." Tolak Lino.

"Sekali-kali itu manjakan gue dong oppa. Lo jarang banget perhatian sama gue."
"Masa sih? Perasaan gue selalu manjakan kalian semua. Apalagi lo yang paling bontot." Ucap Lino.

"Itu kan perasaan lo doang. Gue nggak merasa begitu."
"Ya sudah Ning, gue ngalah deh. Lo memang nggak mau di kalah." Kata Lino.

Lino mengambil sepotong ayam pedas yang tadi dia masak dan memasukkan nya ke mulut Ningning.

"Nih makan. Jangan langsung ditelan, dikunyah dulu." Titah Lino.
"Ya iyalah oppa. Kalo gue nggak kunyah nanti gue bisa keselak dan mati." Ujar Ningning asal.

"Jangan sembarang kalo ngomong! Lo itu yah, gue bingung kenapa gue bisa suka sama cewek modelan lo." Ungkap Lino.

"Uhuk uhuk." Ningning tersedak.
"Eh kenapa? Gue ambilkan minum dulu, tunggu bentar." Lino beranjak dan mencari air.

"Nggak salah dengar kan gue tadi?" Gumam Ningning.

Sementara Subin dan Seungmin hanya menunggu Karina dan Ningning yang masih tertidur.

"Sampai kapan mereka tidur terus? Apa misinya terlalu susah?" Pikir Seungmin.
"Lo bicara sama gue Min?" Tanya Subin.

"Nggak Bin, gue bicara sendiri." Ucap Seungmin.
"Oh gitu. Gue kira lo bicara sama gue."

Karina dan Hyunjin tiba di sebuah lapangan terbuka. Disana ada seekor kuda putih.

"Lo ngapain bawa gue kesini? Terus kenapa ada kuda putih disitu?" Bingung Karina.
"Ikut gue dulu Rin. Nanti lo bakalan tau sendiri."

Hyunjin menaiki kuda putih itu dan meminta Karina untuk naik juga.

"Sini naik, duduk di belakang gue." Titah Hyunjin.
"Nggak ah! Gue takut."

"Nggak perlu takut, gue kan ada disini. Lagian ini bukan pertama kalinya kita naik kuda Rin." Kata Hyunjin.

"Maksudnya?"
"Lo lupa kalo dulu pernah naik kuda bareng gue waktu selesaikan misi sama Seungmin dan Winter?"

"Benar juga." Ucap Karina.
"Ya udah sini naik ke atas, gue capek nungguin lo mematung disitu."

Di ruang tamu, Shotaro bersama Winter, Jihan, dan Jinyoung masih menunggu.

"Kenapa mereka lama sih? Misi apa didalam sana?" Tanya Winter.
"Lo penasaran sama misi di dalam? Mau gue perlihatkan apa yang dilakukan sama Karina dan Ningning?" Tawar Shotaro.

"Memangnya bisa?" Tanya Jihan.

"Tentu. Itupun kalo kalian memang penasaran."
"Kalo gitu kami mau. Gue dan Jihan penasaran juga apa yang mereka lakukan." Ucap Jinyoung.

Klik

Monitor besar muncul. Memperlihatkan Karina yang bersama Hyunjin dan Ningning yang bersama Lino.

"Lho itu Hyunjin dan Lino oppa?" Tanya Winter.

"Iya. Itu teman kalian, gimana? Senang lo?" Tanya Shotaro.
"Tapi mereka kan sudah tewas di game pertama. Kenapa bisa ada dengan Karina eonni dan Ningning?"

"Lo yakin kalo mereka beneran tewas?" Tanya Shotaro lagi sambil tersenyum penuh arti.

"Jadi mereka masih hidup? Terus kenapa mereka nggak temuin gue dan yang lain?"
"Sayangnya yang menyelamatkan Hyunjin dan Lino adalah kami. Jadi nggak mungkin mereka akan pergi ke tempat kalian." Balas Shotaro.

"Kalian? Tapi untuk apa?" Tanya Winter.
"Sepertinya mereka menyelamatkan Hyunjin dan Lino teman lo dan Seungmin untuk game kali ini Win." Tebak Jinyoung.

"Yap itu benar. Game kali ini adalah untuk menguji Karina dan Ningning. Bagaimana cara mereka bisa keluar dari kurungan Hyunjin dan Lino. Itu inti game ini."

"Itu saja yang bisa gue perlihatkan ke kalian." Ucap Shotaro dan mematikan monitor besar.

Shotaro pergi dari ruang tamu dan meninggalkan Winter yang masih bingung.

"Lo yakin mau menyelamatkan mereka berdua?" Tanya Shotaro.

"Menurut lo? Tentu saja. Ini akan menjadi hal yang menarik jika mereka melawan teman sendiri." Balas temannya.

"Tapi apa untungnya buat lo?" Tanya Shotaro lagi.
"Gue hanya bermain-main disini Taro. Game ketiga yang kita buat akan menjadi tugas Hyunjin dan Lino. Jangan sampai rencana gue hancur!"

"Terus bagaimana dengan anak yang satu ini? Lo mau apakan kak?!" Tanya Shotaro ke kakaknya itu.

"Dia dibiarkan saja sementara ini. Gue akan membuat dia bermain di game kedua dari terakhir."

"Baiklah. Tapi lo yakin dengan semua keputusan lo membuat mereka masuk ke game ini lagi?"

"Tentu saja adikku. Gue hanya butuh teman main untuk membuat diriku bebas. Benar-benar bebas." Kata sang kakak.

Secret Game 2nd Season [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang