V memajukan wajahnya, dia mengecup mata Irene yang bengkak, mencium kedua mata Irene yang tertutup itu perlahan. Lalu v mencium bibir gadis itu pelan, membuat Irene sedikit melenguh terbangun dari tidurnya, V segera menjauhi tubuhnya.
"Apa kita sudah sampai?" tanya Irene yang tidak menyadari apa yang dilakukan V barusan, V hanya mengangguk dan segera keluar dari mobil membukakan pintu untuk Irene.
"V, apa yang akan kau lakukan disini?" tanya Irene, ketika mereka berdua sudah masuk kedalam klinik
"Kau ingin aku menghilang bukan, aku akan mengabulkannya demi dirimu, kita bisa bertanya kepada Seokjin." Ucap V membuat Irene berhenti dari jalannya, dia menatap punggung V yang masih berjalan didepannya.
"Apa katamu?" tanya Irene memastikan bawah yang didengarnya barusan bukan sekedar lelucon, V berhenti dari jalannya dan menoleh kebelakang menatap gadis yang sepertinya shock itu.
"Apa aku harus mengulang ucapanku Ck! Ayo buat diriku menghilang dari dunia ini." Ucap V lagi sambil berjalan kembali menuju ruangan Seokjin, Irene yang mendengar itu kembali tidak bisa tersenyum, entahlah.
Irene melanjutkan jalannya, ketika mereka berdua sampai didalam Seokjin menatap kedua sejoli itu bingung, lebih bingung lagi melihat karakter V yang duduk didepannya "Jadi ada apa kau kesini, aku tidak punya jadwal dengan Taehyung minggu ini." Ucap Seokjin
Irene hanya diam "Bagaimana caranya menghilangkan ku dari tubuh Taehyung." Ucap V to the point. Seokjin sedikit terkejut dengan ucapan laki-laki didepannya, bukankah V dulu kekeh bahwa dia yang berhak hidup, kenapa sekarang dia ingin membuat dirinya hilang dari tubuh Taehyung.
"Apa maksutmu?" tanya Seokjin
"Kau sangat tau apa maksut ku, kau tidak bodoh untuk tidak mengerti apa yang barusan aku ucapkan." V berkata dengan nada yang kesal, dia sudah menurunkan egonya demi Irene dan berani untuk mengucapkan kata-kata yang sebenarnya tidak ingin dia ucapkan sama sekali.
Seokjin menaruh tangannya didagu menatap laki-laki itu lalu menatap Irene yang hanya bisa diam tidak mengeluarkan kata-kata sama sekali "Apa kau dengan tidak sengaja membuat karakter lain lagi? Seingatku V tidak akan berucap seperti itu." Ucap Seokjin lagi membuat V mengepalkan tangannya.
"Apa kau sedang mengajak ku bercands, jika iya maaf saja aku tidak tertarik." Ucap V judes, Seokjin malah tertawa hanya untuk mencairkan suasana yang kurang mengenakan diruang kerjanya sekarang.
"Hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkan kepribadian ganda dengan total, namun untuk mengurangi kembalinya gejala itu, sang pasien bisa melakukan psikoterapi, seperti yang dilakukan Taehyung beberapa tahun belakangan." Ucap Seokjin.
"Kau tidak bisa menghilangkan dirimu jika pola fikir Taehyung tidak dirubah, dia harus berdamai dengan dirinya sendiri dimasalalu." Ucap Seokjin
"Lalu apa yang bisa kulakukan?" tanya V
Seokjin menatap Irene "Waktu terakhir kalian kesini, aku juga bilang bukan untuk membiarkan Taehyung berusaha dengan keras, berfikir dengan keras untuk menyebuhkan dirinya sendiri, kita sebagai orang luas hanya bisa membantunya sedikit." Ucap Seokjin lagi
"Ternyata percuma kau jadi dokter psikologi jika tidak tahu menyembuhkan penyakit ini." Ucap V, Seokjin yang mendengar itu tersinggung dan segera menepuk kepala V dengan papan jalar yang berisikan data Taehyung.
"Aku baru saja menyebutkan jawaban dari pertanyaanmu, kau saja yang memang bodoh!" ucap Seokjin kesal. V menatap tidak terima kearah dokter pribadi Taehyung itu.
"Jadi apa yang bisa aku..." sebelum V melanjutkan ucapannya, Irene menyentuh tangan V membuat laki-laki itu berhenti dari bicaranya dan menatap Seokjin. Dia menarik nafasnya sebentar sebelum biacara.
"Terima kasih, kami akan mencoba bicara dengan Taehyung." Ucap Irenesambi, berdiri menarik V untuk ikut keluar, V menatap gadis itu bingung kenapa cepat sekali, mereka belum menemukan cara untuk menghilangkan dirinya.
"Kenapa kita keluar, aku belum selesai bicara dengannya." Ucap V menepis tarikan Irene ketika mereka berdua sudah ada di parkiran, Irene menatap kearah V dengan tatapan sulit dibaca.
"Kenapa?" tanya V lagi
"Kau tidak bisa hilang begitu saja V, Taehyung lah yang harus berusahan menghilangkan dirimu, kau tidak bisa pergi begitu saja, Taehyung lah yang memiliki hak untuk menyuruhmu pergi." Ucap Irene
V menyugar rambutnya kebelakang merasa frustasi "Sampai kapan akan terus seperti ini, sampai aku benar-benar gila huh! Sepertinya memang aku harus mati bersama si lemah itu." Ucap V membuat Irene menoleh cepat dan menggelengkan kepalanya.
"TIDAK!" teriak Irene membuat V terkejut.
"Apa yang tidak?"
"Kau tidak boleh mati! Jika kau mati Taehyung juga akan mati dan aku tidak au itu terjadi." Ucap Irene membuat V menyeringai dengan sangat tampan lalu membungkuk menatap wajah Irene lebih dekat membuat sang gadis menahan nafasnya.
"Wow...Hebat sekali kau yah!" ucap V sambil kemali menegakan tubuhnya dia menatap Irene dengan tatapan kesalnya.
"Apa maksutmu?"
V kembali menyeringai "Iya kau hebat sekali menyakitiku, setelah kau menyalahkanku, kau menyuruhku pergi, kau juga membela silemah itu, sepertinya memang aku ini tidak pantas hidup disini." Ucap V lagi sambil menaru tangannya di celana bahan yang dia pakai.
"Bukan begitu!" ucap Irene cepat, membuat V menoleh dengan tatapan bingung, apa yang bukan begitu, sudah jelas sekali ucapan Irene barusan kan? Ah V baru ingat dia juga mengingat mimpi yang dialami Taehyung.
"Ah maksutmu mimpi yang dialami Taehyung, bagaimana aku melompat dari Gedung apartement didepanmu, dan kau juga ikut melompat? Boleh juga sebenarnya ide itu, tidak buruk." Ucap V sambil tertawa remeh.
"Jangan bercanda!" ucap Irene marah
"Bukankah itu adalah akhir yang bahagia, tidak akan ada yang tersakiti diantara kita, tidak akan ada yang merasa sendirian jika salah satu kita pergi, bukankah itu hal yang bagus? Jika aku mati kekasih lemahmu itu akna mati dan kau juga harus ikut bersama ku, and kita semua bahagia bersama the end." Ucap V sambil menyeringai semangat, Irene menatap kesal kearah laki-laki itu.
"Sekali lagi kau bicara seperti itu, aku akan memukulmu V!" ucap Irene kesal.
V hanya mengibas-ngibaskan tangannya tanda dia tidak perduli, bagaimana pun keadaannya, bagaimanpun situasinya semuanya tidak akan berpihak padanya, dan semua akan kembali membela silemah yang membuat semua ini terjadi.
"Terserah apa katamu, yang jelas keputusan ku sudah bulat aku akan pergi dari dunia ini, entah itu dengan cara sih lemah itu sembuh atau membunuh diriku sendiri bersama sih lemah itu." Ucap V datar dengan tatapan tidak terbaca, lalu berjalan meninggalkan Irene mneuju mobilnya.
TBC...
.
.
.
Gimana-gimana? kalian mau ending Taehyung sembuh apa Semua mati hahaha^^
jangan lupa komen dan vote yang banyak yah terima kasih^^
Salam Cinta dari Author Minniesone ♡
02 Oktober 2021
YOU ARE READING
Singularity [END]
RomanceKetika kau harus membuat keputusan didalam keadaan sulit apa yang bakal kau pilih? Apa kau akan memilih tetap mencintainya atau menyerah pada keadaan dan pergi meninggalkan cinta? . . . Salam Cinta dari Author Minniesone♡ Start : 28 Juli 2021 END :...
~PART 22~
Start from the beginning
![Singularity [END]](https://img.wattpad.com/cover/279188803-64-k438315.jpg)