Lia memeluk pinggang sang kakak dari samping dengan raut wajah sedihnya dan itu membuat Bara ikut memeluk adiknya itu dengan sayang, sang ibunda yang berada di samping mereka hanya bisa tersenyum tipis melihat kedua anaknya itu.
"Kak Bara nggak boleh sedih yah"ucap Lia yang masih memeluk sang kakak dengan sayang.
"Kalau kakak sedih nanti kak Aletha makin sedih"ucap Lia menatap wajah sang kakak yang menggeleng dengan pelan.
"Gue berusaha buat ikhlasin kepergian Aletha"ucapan sambil mengusap pelan rambut adiknya.
"Udah! Kalian berdua nggak boleh sedih karena Aletha pasti nggak suka liat kalian yang kaya gini"ucap Keyla yang sedari tadi diam dan itu membuat kedua anaknya mengangguk patuh.
"Kita ke bawah, ayah udah nungguin kita buat makan siang"ucapnya yang membuat kedua anaknya lagi lagi mengangguk pelan.
Ketiga orang itu mulai berjalan menuruni tangga rumahnya untuk menuju ruang makan.
"Kepergian Aletha berhasil membuat semua orang merasa begitu kehilangan"batin Keyla.
Sedangkan dari sebuah ruangan yang di penuhi oleh gerombolan orang yang lebih tepatnya mereka adalah Evan dan teman temannya.
"Gue dapat kabar kalau Aletha meninggal dunia"ucapan dari salah satu lelaki yang ada di sana membuat suasana yang ada di sana tiba tiba saja menjadi hening.
"Jangan bercanda!"ucap Evan tidak suka.
"Gue nggak bercanda Van, kalian semua coba cek grup komunitas seluruh geng motor yang ada di kota ini"ucap lelaki itu yang sukses membuat semuanya terkejut ketika melihat orang orang yang tengah membahas kepergian sosok Aletha.
"Gue nggak nyangka dia bakal pergi secepat ini"ucap Evan dengan wajah tidak percayanya.
Kabar tentang kepergian Aletha sudah sampai di telinga para anggota geng motor yang berada di kota ini dah berita itu menjadi tamparan berat bagi mereka semua mengingat jika sosok Aletha merupakan salah satu anak geng motor yang berpengaruh positif buat mereka.
......
Malam ini segerombolan lelaki tengah berada di samping motor mereka masing masing dengan sosok Bara yang paling menonjol di antara mereka.
"Sesuai permintaan almarhumah Aletha, hari ini Lucifer mau minta maaf ke Parvis untuk yang kedua kalinya"ucap Bara kepada semua anggotanya yang tengah menatapnya.
"Kalau ada yang nggak mau sama rencana ini, silahkan angkat tangan"lanjutnya sambil menatap semua orang yang ada di sana.
Tidak ada dari mereka yang angkat tangan pertanda setuju dengan apa yang di katakan Aletha.
"Berarti semuanya setuju dengan rencana perdamaian ini"ucap Bara yang membuat semuanya mengangguk pelan.
"Ayo!"ajak Bara dan mulai naik ke atas motornya.
Kegiatan lelaki itu di ikuti oleh semua anggotanya yang juga tengah menaiki motor mereka.
Dari sebuah kamar lagi lagi sosok Rinto meneteskan air matanya menatap sebuah foto yang ia dapatkan dari laci meja Aletha.
Padahal waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan kemungkinan besar para penghuni rumah ini sudah tertidur untuk mengistirahatkan otak mereka sama seperti sang istri yang sudah tertidur pulas di sampingnya.
Tapi lelaki paruh baya itu tak kunjung bisa tertidur dengan nyenyak karena pikirannya terus saja tertuju pada Aletha.
Ia merasa begitu bersalah karena sikapnya pada Aletha yang selama ini sangat sangat tidak pantas untuk di maafkan.
YOU ARE READING
FRAGILE ALETHA (End)
Teen FictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bermusuhan di pertemukan pada satu sekolah yang sama dan mereka adalah Aletha Griselia Admaja, gadis dengan sejuta luka dan Sakti Bara Dirgantara anak dari Arkan Putra Dirgantara dan Keyla Alexandra Wij...
EXTRA PART 2
Start from the beginning
