#27

22.1K 1.9K 7
                                    

Saat ini Vina,Jack,dan kedua Abang twins nya berada di ruang meeting,dan meeting pun sudah selesai

"How are you Alger dan Alvin?"tanya Jack.
"Tidak bisa dikatakan baik baik saja"jawab Alvin
"Saya tau apa yang kamu rasakan. Semoga adikmu segera bangun ya"ujar Jack.
"Iya,semoga saja. Kita merindukannya"ucap Alger. Tak terasa air mata Vina menetes begitu saja. Alvin yang menyadari Vina meneteskan air mata bertanya.

"Kenapa anda menangis nona?"tanya Alvin. Alger dan Jack pun mengalihkan pandangannya ke arah Vina yang mengusap air matanya. Bahkan dapat dilihat,mata Vina memerah.
"Hey kamu kenapa?"tanya Jack.
"Tidak apa-apa,aku juga merasakan apa yang kalian rasakan"ujar Vina.
"Benarkah?"tanya Alger.
Sedangkan Vina,ia tersenyum tipis.

Mata itu?

Senyuman itu?

Pikiran Alger dan Alvin kalang kabut. Ntah dari mana mereka merasa tak asing dengan Vina.
"Jika boleh tau,siapa namamu?"tanya Alger
Sedangkan Vina,ia tak menjawab dan memandang ke arah Jack. Agar Jack membantunya berbicara,sebab ntahlah mulutnya susah untuk bersuara.
"Namanya Shavira Nathalie Hans,panggil aja Vina"jawab Jack.
"Seperti nama panggilan adikku yang sangat ku rindukan. Kau tau? Alvin rela pulang cepat hanya untuk menjenguk adiknya. Bahkan pekerjaan kantor juga sempat terbengkalai"jelas Alger.
"Semoga adik kamu itu cepat pulih ya"ucap Jack.
"Aamiin"ucap Alger dan Alvin.
"Hey brother,apa kau tak ingin tau siapa nama adikku?. Namanya sangat indah dan orangnya sangat cantik bagaikan rembulan"ujar Alger seraya menatap langit-langit ruangan itu.

"Siapa?"tanya Jack.
"Namanya itu Dhavina Almaheera Smith. Orang terdekat sering panggil dia Rara. Dia itu sangat cantik, rambutnya yang pirang,mata birunya,sifat bad girl nya, sensitifnya,dan manjanya. Wajah cantiknya itu dari mommy,dan matanya seperti Daddy"jelas Alger seraya memberikan foto Vina yang sedang tersenyum.
"Cantik sekali. Semoga Rara kalian cepat bangun dari tidur panjangnya. Aku yakin dia anak baik"ucap Jack.

Runtuh, runtuh sudah pertahanan Vina. Ia tak dapat lagi menahan air matanya itu. Cairan bening telah mengalir deras dan membasahi pipinya.
"Eh,itu adik kamu kenapa menangis?"tanya Alvin bingung.
"Hah!"ucap Jack yang terkejut. Ia pun langsung menatap Vina dan memeluknya.
"Shut... Jangan nangis okay. Abang tau apa yang kamu rasakan"bisik Jack.
"Hiks hiks hiks.... Kangen"ujar Vina dengan suara kecil.

Tak lama datanglah Hilda yang membawa paper bag. Hilda yang melihat Alger dan Alvin terkejut.
"Loh,ada Alger sama Alvin?"tanya Hilda
"Iya,kamu kenal dia?"tanya Jack
"Dia itu kan kakaknya Rara"jawab Hilda.

Hilda pun duduk di sebelah Jack.
"Kenapa kamu disini Hil?, bukannya kamu harus mengerjakan pekerjaan kantor?"tanya Alger.
"Iya, kebetulan istirahat. Jadi aku mampir kesini"jawab Hilda.
"Apa kau kenal dengan Jack?"tanya Alvin.
"Iya,dia kekasihku bang"ujar Hilda. Alvin dan Alger pun menggoda Hilda.
"Wah,cie...."ejek Alger.
Hilda pun merasa malu. Jack yang merasa Hilda malu pun memeluknya. Sedangkan Vina,ia duduk dengan santai tetapi tidak dengan hatinya yang tak karuan.

***

Hari sudah mulai siang,Vina dan Jack pun langsung pulang. Begitupun dengan Alger,Alvin dan Hilda.

Selama perjalanan Vina tetap menangis meskipun tanpa suara.
"Jangan nangis. Nanti malam mau ikut Abang?"tanya Jack.
"Kemana?"tanya balik Vina.
"Alger dan Alvin mengundang kita buat makan malam, begitupun Hilda dan Mira. Mungkin ada anggota inti kamu.Mereka mengadakan itu karena besok mereka harus pulang ke Amerika"ujar Jack.
"A-a-amerika?"tanya Vina dengan suara gugup bukan karena malu,tetapi karena ia terkejut dan sedih.

"Iya sayangnya Abang. Kamu harus sabar ya. Kamu gak boleh sedih. It's okay,kamu disini ada Abang,mama,sama papa. Kita bakal sayang sama kamu"ucap Jack.

Tak lama mobil mereka sampai di pekarangan mansion mewah.
Terlihat Vina yang sedang melamun, Jack yang melihat itu hanya mampu menghela nafas melihat adik tersayangnya yang seperti tak memiliki arah.
"Sayang,ayo turun"ucap Jack. Seketika Vina pun terkejut dan turun dari mobil Jack.

Tampak disana banyaknya motor yang terparkir,mereka yakin bahwa itu adalah motor teman Janson dan Dev (kenapa Janson,dkk. Selalu ada di mansion Keluarga Hans sih?. Kok mereka sering nginep? Kalau pulang sekolah,mereka selalu kumpul dan lebih sering berkumpul di rumah Janson dan Dev.
Kenapa sering nginep? Karena itu adalah Weekend ya. Mereka sering nginep di rumah Janson dan Dev jika weekend guys. jelas?)

Jack menggandeng tangan Vina erat. Tatapan Vina sangat kosong,mata sembabnya,dan hidung yang mulai berwarna merah.

Hal itu tak luput dari pandangan Janson,dkk. Mereka bertanya tanya. Apa yang sebenarnya terjadi?
Tak lama datanglah wanita paruh baya dari arah dapur. Dia adalah mama.
"Jack,kamu apain Vina. Kok sampai kayak gini?"tanya Mama
"Jack gak apa apain Vina kok ma"ujar Jack.
"Vina kamu kenapa sayang?"tanya mama yang terlihat khawatir.
"Aku gak apa-apa ma. Aku mau ke kamar ya."ujar Vina, setelah berpamitan Vina pun pergi menuju kamar.

Ia memutuskan untuk tidur saja,ia sudah sangat lelah. Yang ada di pikirannya adalah Kapan semua ini berakhir? Kapan gue kembali ke tubuh asli gue?
Itulah hal yang sedang ada di pikirannya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 7.30 PM. Sesuai permintaan Jack tadi siang, untuk mengajaknya dinner.
Vina sudah siap dengan dress formal yang simpel.
Vina yang sudah siap pun turun kebawah. Di bawah sudah ada Hilda,dan Jack yang menunggunya.
"Ayo"ujar Vina. Mereka yang berada di ruang keluarga terkejut, melihat Vina yang sangat cantik.

Vina,Hilda,dan Jack pun sudah sampai di restoran. Vina melihat Satya yang sedang mengobrol bersama dengan yang lain.
"Mereka disana"ujar Vina. Jack dan Hilda pun langsung menuju ke arah yang ditunjuk Vina.
"Hai,sorry baru datang"ucap Jack.
"Tidak apa-apa"ujar Alger.
"Vina,Jack kenalkan mereka teman adikku"ucap Alvin.
"Iya saya sudah tau,karena Mira sering bermain ke mansion menemui Vina. Kebetulan mereka satu sekolah"ujar Jack. Alvin pun mengangguk.

"Ini makanannya sudah di pesan"ucap Alger. Jack,Vina,dan Hilda mengangguk.
Mereka pun memakan makanannya.
"Apakah kalian benar-benar akan pulang besok?"tanya Satya memastikan.
"Iya,kita akan pulang besok. Kita sudah merindukan Queen kita. Apalagi mommy yang setiap hari menangis,dan Daddy yang kesusahan jika membujuk mommy buat makan."jawab Alger sendu.

Uhuk uhuk uhuk

Vina yang mendengar itu terbatuk,matanya yang sudah memerah,dan akan mengeluarkan air mata. Tetapi Vina dapat menahannya.
Jack yang melihat Vina terbatuk-batuk pun panik.
"Eh eh,ini minumnya diminum dulu"ujar Jack memberikan air mineral pada Vina.
Satya,dkk. Mira,Hilda dan Jack menatap sendu ke arah Vina.

Mereka tau apa yang Vina pikirkan dan rasakan saat ini. Mereka tau jika Vina sangat merindukan kedua abangnya yang berada dihadapannya itu. Sedangkan Alger dan Alvin menatap Vina bingung.
"Kau tak apa?"tanya Alvin
"It's okay"jawab Vina singkat.

Mereka pun melanjutkan makannya. Mereka saling bercerita dan tertawa tetapi itu tidak dengan Vina. Ia menatap kosong ke arah jalanan yang ramai.
Ia merindukan keluarganya.

I'M VINA NOT VIRA Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon