46. Rasanya Jatuh Cinta

13.7K 1.7K 137
                                    

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤

Udah berapa hari aku ga update ya? Maaf yaa kelamaan digantung, atau udah lupa sama ceritanya?

Kalau lupa boleh dibaca ulang part sebelumnya ya

Aku udah mulai nulis ending nih, hoho

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga. Inget ya, jangan cuma baca dialognya aja, tapi baca juga narasinya biar lebih paham sama alur ceritanya.

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
46. Rasanya Jatuh Cinta

🌹

Setelah ia membunyikan klakson mobilnya.
Athalla tersenyum senang melihat bayangan seseorang yang berdiri di dekat gorden di lantai dua rumah ayah Adnan dan bunda Tsana.

Athalla yakin itu pasti istrinya. Karena seperti kebiasaannya, Nazra selalu menghampirinya saat baru pulang kerja. Bahkan sebelum Athalla turun dari mobil, perempuan itu dengan menggemaskannya berdiri sambil tersenyum di teras rumah untuk menyambut kedatangan suaminya. Dan sekarang, Athalla merindukan hal itu.

Maka dengan cepat Athalla meraih ponsel yang ia letakan di dashboard untuk mencari kontak bernama Nazra❤ yang ia sematkan, membuat nama itu berada di urutan teratas.

Walaupun, tadi Athalla lebih banyak mendengar sindiran dari Wildan. Tetapi sahabat sekaligus sekretarisnya itu berhasil membuat Athalla sadar bahwa selama ini ia memang salah total dalam memperlakukan Nazra.

Perempuan, apalagi seorang istri pasti pengen banget bisa dimanja sama suaminya, Ta. Inget, seorang perempuan berpikir dengan perasaan. Padahal mereka nggak tau, kalo cuma dengan perasaan kita sebagai laki-laki nggak mungkin ngerti. Yakali mereka ngomong dalam hati kita bisa denger. Iya, nggak? Tapi mau gimana lagi, istimewanya perempuan ya karena perasaannya. Perasaannya nggak bisa ditebak. Ibaratnya teka-teki, perempuan itu nggak ada jawabannya. Lo liat dia senyum, tapi jauh di dalam hatinya, pasti ada yang dia pendam. Kita liat dia baik-baik aja, tapi sebenarnya nggak, Ta. Gue yakin banget, selama ini lo selalu mandang istri lo dari sudut pandang yang gue sebut tadi. Makanya sekarang dia capek sama sikap, lo. Maaf, nih, kalo kata gue, atau mungkin kata semua orang. Lo keterlaluan, Ta. Kurang-kurangin deh gengsi lo, dosa, lo bikin istri lo nangis mulu.

EPHEMERAL [COMPLETED]Where stories live. Discover now