22. Perihal Tinggal dan Ditinggalkan

15K 2K 154
                                    

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Absen yuk jadi pembaca jalur apa nih kalian?
Instagram
Tiktok
Telegram
Atau (isi sendiri)

Spam emot mawar (🌹) dulu sini.

Ada sesuatu tentang mawar nantinya. So, tetap tungguin cerita EPHEMERAL yaa

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga aku tungguin, kalau sama aku harus jadi pembaca yang cerewet! Inget ya, jangan cuma baca dialognya aja, tapi baca juga narasinya biar lebih paham sama alur ceritanya.

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
22. Perihal Tinggal dan Ditinggalkan

🌹

Sejak tiga puluh menit yang lalu Athalla mengurung dirinya di dalam kamar mandi. Laki-laki itu sudah selesai mandi dari bermenit-menit yang lalu. Tetapi ia enggan keluar. Entahlah, kenapa Athalla jadi seperti ini. Ia memandang dirinya di cermin.

"Lo kenapa, sih?" tanya laki-laki itu kepada dirinya sendiri, "lebay tau nggak!" makinya.

"Jidad dia cuma kebentur doang, nggak bakal kenapa-napa! Ngapain pake nanya kaya gitu?!"

"Lo kenapa jadi gini, sih Athalla!" Athalla tak henti-hentinya menggerutu. Setelah ia menanyakan kepada Nazra tentang jidadnya yang terbentur tadi, Athalla jadi malu sendiri.

Laki-laki itu tidak habis pikir kenapa dia bisa-bisanya bertanya seperti itu. Padahal itu hal yang wajar. Seorang suami yang khawatir pada istrinya. Dasar Athalla saja yang terlalu berlebihan sampai mengurung diri seperti ini.

Athalla memejamkan matanya sejenak. Gelap. Namun dalam gelap itu ia melihat wajah Nazra yang tersenyum kepadanya. Cepat-cepat Athlla membuka mata. Ia merasa jantungnya berdebar.

"Gila! Gue kanapa jadi gini, sih?" herannya.

Tok... Tok... Tok....

Athalla dengan cepat menoleh ke arah pintu kamar mandi.

Suara Nazra terdengar dari balik sana, memanggilnya, "Athalla! Kamu ngapain? Udah mau maghrib, loh."

"Iya sebentar!" jawab Athalla.

Laki-laki itu membasuh sedikit wajahnya yang sudah mulai mengering karena kelamaan berdiri di sana. Handuk kecil yang ada di lehernya laki-laki itu gunakan untuk mengeringkan rambut.

Sesaat kemudian Athalla keluar dari kamar mandi dengan wajah yang seperti biasa, datar. Ia mendapati istrinya yang berdiri sembari tersenyum. Mata Athalla kembali terfokus pada dahi perempuan itu yang masih sedikit merah. Kulitnya yang putih membuat warna kemerahan itu terlihat jelas. Seketika kejadian beberapa saat lalu kembali berputar di kepalanya.

EPHEMERAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang