| Our Precious Afternoon |

54 5 2
                                    

Kedua tangan itu direkatkan ke dalam saku jaket karena udara dingin sudah mulai bermain di kota Seoul. Musim favorit wanita pemilik senyum matahari itu telah tiba bersamaan dengan warna cokelat keemasan pada setiap helai daun. Dia berjalan perlahan bersama dengan seorang pria yang sudah hampir tiga minggu tidak ditemuinya.

"Aku teringat musim semi di tempat ini." pria tampan itu tersenyum "Aku mendapatkan kebahagiaan setelah menanti selama beberapa tahun. What a sweet moment like strawberry bingsu but Joanna Kim doesn't like strawberry."

Joanna tersenyum tipis mendengar pria itu selalu ingat semua hal tentang dirinya "Apakah Anda menyesal bertemu denganku?"

"Not at all." Edward mengulum bibir "Seperti yang aku katakan bahwa momen itu manis seperti bingsu tapi di musim gugur seperti ini kita tidak bisa menikmati bingsu kan? Terlalu dingin."

Mereka kembali berjalan di taman belakang kantor yang penuh pohon sakura pada musim semi lalu berubah menjadi kumpulan pohoh dengan daun warna cokelat keemasan pada musim gugur. Tidak ada konversasi selama perjalanan kaki karena nampaknya sulit untuk mengungkapkan hal yang terdapat dalam pikiran mereka.

"Bagaimana kondisi luka di perutmu?" Edward membuka konversasi.

"Sudah lebih baik tapi aku harus tetap kontrol sampai dua bulan ke depan." setelah peristiwa penusukan oleh seorang residivis narkoba di ruang perawatan rumah sakit Simhwa, selama dua minggu, Joanna harus menjadi penghuni ruang perawatan.

"Kamu memang ditakdirkan untuk melindunginya juga.." Edward menghentikan langkah sehingga Joanna mengikutinya "Kamu ditakdirkan untuk bersamanya selamanya."

Joanna mengigit bibirnya "Maafkan aku, Pak. Aku mengecewakanmu."

Edward menggelengkan kepala "Tidak. Selama beberapa bulan ini, aku bisa menikmati momen manis layaknya sedang makan bingsu setiap hari ketika bersamamu." Edward meraih tangan Joanna "Tapi jika hanya aku yang menikmati bingsu sedangkan kamu tidak, aku egois bukan?" dia mendekatkan diri pada Joanna "Karena itu, cukup sampai hari ini aku menikmati bingsu itu karena udara pun sudah dingin. Kita selesai."

Joanna tahu kalimat tersebut akan meluncur dari Edward lebih dahulu walaupun sebenarnya pria itu tidak menginginkan hasil akhir yang seperti ini. Setelah keluar dari rumah sakit dia beristirahat selama seminggu di rumah sebelum masuk kantor. Joanna bertekad mengatakan hal yang sebenarnya pada Edward ketika sudah masuk kantor.

Lalu hari ini tiba, ketika Joanna datang ke kantor, Edward mengajaknya bicara ketika sore datang. Joanna menundukkan kepala untuk tidak memperlihatkan tangisannya "Ma...af..a..k.u."

Edward tersenyum simpul lalu menarik Joanna untuk masuk dalam rengkuhan tangannya "Kita akan baik - baik saja. Aku sungguh menikmati setiap hari berharga bersamamu." Edward mempererat pelukannya "Kehadiran dan perasaanku tidak cukup kuat untuk mengalahkan setiap sore berharga kalian."

Senyuman sedih Edward mengembang seraya tangisan Joanna pecah sambil terus meminta maaf. Tangan Edward membelai pelan rambut cokelat Joanna yang senada dengan daun musim gugur "Terima kasih sudah memberikanku kesempatan untuk merasa bahagia." akhirnya kebahagiaan musim semi Edward harus berakhir di sore musim gugur ini ketika kejujuran menjadi jawaban dari pergumulan batin selama beberapa tahun ini.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OUR PRECIOUS AFTERNOONWhere stories live. Discover now