| He has a girlfriend |

30 6 1
                                    

Laptop dengan stiker klub jurnalisme SNU yang baru dibuat sebulan lalu itu tertutup ketika Joanna selesai menulis artikel tentang kegiatan grand opening toko pakaian milik salah satu dosen ekonomi bisnis. Terkadang klub jurnalisme juga menjadi wadah untuk kebutuhan komersil.

Hal ini sebenarnya ditentang oleh Ian dan Joanna namun Prof Park, dosen hukum pidana yang juga penanggung jawab klub mengingatkan kalau klub ini ada karena dukungan para dosen. Walaupun Prof Park juga tidak menyukai hal berbau komersil tapi membangun networking menjadi salah satu kunci dalam jurnalisme.

"Terima kasih ya Ian dan Joanna." ucap Prof Min namun matanya hanya menatap Ian. Sejak acara dimulai sampai berakhir, mata Prof Min tidak lepas dari Ian. Wanita berumur 45 tahun itu memang terkenal genit pada mahasiswa yang tampan.

"Senang bisa membantu." ucap Ian sambil mengulas senyuman.

Joanna tersenyum sinis kepada Prof Min ketika berpamitan untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joanna tersenyum sinis kepada Prof Min ketika berpamitan untuk pulang.

"Aku baru sekali bertemu dengannya kenapa dia akrab sekali padaku." keluh Ian menanggapi kegenitan Prof Min.

"Ya ampun seonbae tidak tahu dia terkenal karena apa?" seru Joanna.

"Apa?"

Joanna tertawa lalu mengajak seniornya masuk ke salah satu kafe di seberang toko bunga karena mereka hendak menghangatkan diri sambil membicarakan masalah Suzette.

Joanna tertawa lalu mengajak seniornya masuk ke salah satu kafe di seberang toko bunga karena mereka hendak menghangatkan diri sambil membicarakan masalah Suzette

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memesan dua latte panas dan apple croissant, mereka memilih duduk di samping jendela. Tangan Ian memegang erat cangkir panas untuk menghangatkan tubuhnya "Jadi Prof Min terkenal karena apa?"

"Dia genit kepada mahasiswa tampan."

Wajah Ian bersemu merah "Hmmm."

"Kenapa wajahmu berubah merah?"

"Aku tidak tampan." Ian memegang bagian belakang lehernya karena malu.

Joanna tertawa lalu teringat inti pembicaraan mereka "Seonbae yakin mau membantu Suzette?"

"Yakin. Kamu?" alis Ian naik sebelah.

Joanna tersenyum lebar "Tentu saja." lalu mereka melempar senyum keyakinan sambil menikmati croissant.

OUR PRECIOUS AFTERNOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang