| 2021, Winter Afternoon |

32 3 1
                                    

Musim dingin awal tahun 2021, salju turun dengan lebat. Kedua dokter neurology berjalan berdampingan setelah melakukan operasi selama tujuh jam. Tangan Nicholas memijat lehernya yang kaku setelah melakukan operasi AWS (awake brain surgery). Melihat tindakan Nicholas, Prof. Chae berkomentar "Tahun kedua residen, leher mulai kaku dan sakit."

"Apakah Anda juga seperti ini?" Nicholas sudah berada di tahun kedua masa residensi.

"Tentu saja apalagi ketika musim dingin seperti ini. Tapi jangan sampai mengalami dislokasi leher sepertiku. Kamu harus sering berolahraga."

Nicholas mengangguk "Bukankah Anda juga sering olahraga?"

"Hanya berkemah selebihnya aku bernyanyi. Kamu tahu kan, aku tergabung di band dengan keempat sahabatku?"

"Tentu saja tahu. Anda terkenal di band tersebut."

"Terkenal karena suaraku yang jelek kan?" Prof. Chae melirik Nicholas tajam.

Nicholas takut dengan lirikan tajam Prof. Chae walaupun ucapannya benar tapi dia menjawab "Tidak kok."

Prof. Chae mencibir sebelum membuka pintu ruangannya, dia berkata "Aku mau minum kopi dengan Ivan, kamu mau ikut?" Prof. Ivan Lee adalah professor penyakit bedah umum yang juga salah satu sahabat Prof. Chae.

"Tidak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak. Terima kasih untuk ajakannya. Aku mau beristirahat." sebenarnya Nicholas butuh kopi tapi dia ingin membiarkan Prof. Chae berdua dengan Prof. Lee. Prof. Chae mengangguk lalu masuk ke ruangannya sementara Nicholas berjalan ke arah sebaliknya.

Nicholas masuk ke ruangan kerja bedah saraf. Niat Nicholas untuk beristirahat harus ditunda karena dia harus menyelesaikan rekam medis pasien. Sudah beberapa hari, dia menunda pekerjaan tersebut. Tepatnya bukan menunda tapi tertunda karena operasi mendadak serta panggilan rawat jalan bersama dengan Prof. Chae

Ketika dia hendak memulai pekerjaan, terdengar dering handphone. Sebelum melihat nama kontak yang menelepon, dia melirik jam yang hampir menunjukkan pukul 6 sore.

Namun ketika melihat nama Olivia di layar handphone, tebakan Nicholas salah. Dia tersenyum simpul sambil mengangkat telepon itu "Hai Olivia."

"Hai darling, sudah selesai operasinya ya?" 

"Sudah sejak setengah jam lalu. Kamu sudah pulang?"

"Aku sudah di mobil menuju rumah. Mau bertemu untuk makan?"

"Hmmm, not today. Aku sepertinya akan tidur setelah menyelesaikan rekam medis. Sorry."

"It's okay, darling. Kita bisa ketemu  besok karena aku mau menemani Pak Yoo berkunjung ke rumah sakit."

"Oke. Jangan lupa makan malam ya walaupun hanya salad atau jus."

"Of course. Setelah berpacaran denganmu, pola makanku sudah teratur. Thank you for always remind me."

OUR PRECIOUS AFTERNOONWhere stories live. Discover now