| There's her between us |

27 5 3
                                    

Nicholas melempar kasar buku teori pembedahan organ ke meja sambil berujar kesal "Aku sudah bilang padamu untuk belajar dari buku ini. Kenapa kamu malah menyalahkanku?" mata Nicholas menatap nanar wajah Elsie yang marah.

Beruntung ruangan praktik sudah kosong sejak setengah jam sehingga tidak ada yang mendengar pertikaian mereka. Sudah lima belas menit, Elsie mengomel pada Nicholas karena mendapatkan nilai praktik pembedahan organ paling buruk di satu angkatan. Elsie marah kenapa dia bisa mendapatkan nilai paling buruk sambil menyalahkan Nicholas. "Aku sudah belajar dari buku itu sesuai arahanmu tapi nilaiku masih jelek. Aku malu dan kecewa. Apa salah kalau aku menyalahkanmu?" Elsie balas membentak Nicholas.

"Yak Elsie!" napas Nicholas menderu karena marah "Aku sudah membelikan buku ini, membantumu memahami materi dan menemani belajar sampai larut malam. Setelah semua hal itu, kamu masih menyalahkanku?"

"Jadi kamu tidak tulus membantuku?" balas Elsie lalu lanjut berkata "Kita ini pacaran, harus saling membantu. Kenapa kamu tidak tulus berkorban untukku?"

Ucapan Elsie membuat amarah Nicholas naik pada level puncak. Padahal dia belum pernah marah seperti ini sebelumnya terhadap siapapun dan apapun keadaannya. Fisiknya sudah cukup lelah karena harus terus begadang saat persiapan ujian. Kali ini, mentalnya ikut terganggu karena pertengkaran yang seharusnya tidak terjadi.

Nicholas mundur selangkah untuk keluar dari ruangan namun Elsie membentaknya "Kamu mau kemana? Mau pergi tanpa meminta maaf padaku?" Elsie tersenyum sinis "Atau kamu mau mengadu pada Joanna?"

Mendengar nama Joanna, Nicholas melirik tajam Elsie "Kenapa kamu membawa Joanna dalam masalah kita?"

"Tentu saja. Kamu tidak fokus padaku karena selalu memikirkan hubunganmu dan Joanna yang sedang renggang." Elsie menatap tajam Nicholas "Selalu ada Joanna di antara kita. Aku membencinya."

Nicholas tidak ingin menanggapi Elsie sehingga dia membuka pintu ruang kelas yang membuat Elsie berteriak "Nicholas!" suara teriakan Elsie tidak dihiraukan oleh Nicholas yang keluar ruangan sambil membanting pintu.

Napas Nicholas tercekat karena marah sehingga dia duduk di bangku yang ada di taman fakultas. Kedua tangan memegang kepalanya. Ucapan Elsie memang benar kalau dia terus memikirkan hubungannya dengan Joanna. Tapi Nicholas tidak terima karena akhir - akhir ini, Elsie terus membawa nama Joanna ketika berdebat. Nicholas kembali mengulang pertanyaan yang sama apakah dia bahagia saat ini?


Ruang klub jurnalisme sedang mengadakan wawancara pada narasumber untuk artikel tips belajar efektif dalam menghadapi ujian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang klub jurnalisme sedang mengadakan wawancara pada narasumber untuk artikel tips belajar efektif dalam menghadapi ujian. Kelima narasumber berasal dari lima mahasiswa fakultas yang berbeda. Salah satunya adalah Ian Park, ketua klub jurnalisme dan mahasiswa hukum dengan nilai terbaik.

Namun Ian protes "Kalian seharusnya memilih orang lain, kenapa harus aku?" ucapan Ian malah mengundang tawa ketiga anggota lain. Suzette masih belum bergabung dengan klub karena masih dalam masa hukuman.

OUR PRECIOUS AFTERNOONWhere stories live. Discover now