'Devian&Adelina#03'

Start from the beginning
                                        

"Arsya, tapi kita lagi ada tugas." Sahut adelina lembut, itulah adelina tidak berani membentak apa lagi bicara kasar.

"Bentar aja ayooo," seketika arsya menarik tangan kedua sahabatnya ini keluar, menuju orang-orang yang sedang menonton balapan itu

"Wah, gila rame banget!" Seru arsya saat sampai dikerumunan itu

"Sya ngapain sih kesini?, tugas masih banyak." Kata adelina diiringi kekesalannya, beginilah jika pengrajin tugas tengah diganggu, kesal!

"Bentar aja kok lin, nonton ini dulu baru kita lanjutin tugasnya." Kekeh arsya

"Eh eh, liat-liat deh." Tunjuk nadia kearah pinggir sana kepada adelina dan arsya.

"Bukannya, itu si- adriana yah?" Lanjut nadia memastikan, dan benar disebrang sana tepatnya adriana tengah memberi semangat kesalah satu pembalap itu.

Seketika mata adelina tak henti menatap adriana yang tengah jingkrak itu, ingin rasanya adelina berada disisi adiknya itu.

"Ngapain si adriana disitu?, Oh atau jangan-jangan... Eh bentar, bukannya muka deretan cowok-cowok itu yang namanya dipanggil pak bontan yah?. Waktu itu," Tebak arsya menunjuk kearah deretan cowok-cowok disana.

"Bener lho sya, merekakan yang dipanggil disekolah waktu itu." Tambah nadia

Keduanya benar, mereka adalah cowok yang dipanggil dan diburu seantero sekolah AHS, dan sekarang mereka sedang mengadakan balapan.

"Ooh gw inget gw inget." Seru arsya antusias ia mengingat sesuatu yang penting.

"Apa sya, apa!" Sama antusiasnya dengan arsya, nadia sudah tidak sabar apa yang akan arsya katakan.

"Mereka yang punya gengkan?, Apa namanya car-car, car apa ya... Ooh carry geng!" Tebak arsya antusias.

"Apa!, Apa iyah mereka salah satu dari anggota carry geng?"

"Ck, mereka bukan anggota lagi tapi mereka inti digeng-nya... liat noh jaketnya, logo mereka persis banget kayak logo anak carry geng lainnya..." Lanjut arsya

"Tapi, kok aneh... mereka kan kakak senior kitakan!" Tebak lagi nadia yang langsung mendapat anggukan hebat dari arsya.

"Adelina lo tau gak-"

"Eh, adelina kemana?, Perasaan tadi disini." Sambung arsya saat adelina sudah tidak ada dibelakang mereka berdua.

"Eh iya, dimana adelina... Perasaan tadi dibelakang kita deh,"

Mata elang arsya terus mengedar kesegala sisi, susah juga mencari orang hilang dikerumunan seperti ini.

Tapi, mata elang arsya berhasil menemukan keberadaan adelina, dia berada dipinggir jalan sana tepatnya dijalan yang jauh dari kerumunan ini.
Dan arsya rasa adelina sedang tidak sendiri.

Arsya langsung berlari kesana diikuti nadia dari belakang.

Sejak pembicaraan arsya dan nadia tadi, adelina berjalan kearah adriana berada, dengan pikiran kosongnya. Dan langsung adelina menarik tangan adriana dan menyeretnya ketempat yang cukup jauh dari kerumunan itu.

Devian Julia : Lempar Kode Sembunyi Hati Where stories live. Discover now