40. GENTAR JADI AYAH

Start from the beginning
                                    

"Gentar, jagain anak-anaknya Mami ya?" Mami memberi amanah kepada Gentar.

"Siap, laksanakan!" Gentar melayangkan hormat pada Mami. "Kalo gitu Gentar sama Kira duluan ya, Bun, Mam."

Gentar menggenggam tangan Azkira menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari depan butik.

Selama perjalanan menuju sekolah Renal mereka banyak bercerita. Mengulang pertemuan pertama mereka saat di perpustakaan hingga di pesta keluarga Dewanggara, awal dimana mereka memutuskan untuk menerima perjodohan yang dirancang oleh keluarga.

"Itu Renal bukan?" Gentar bertanya seraya menunjuk anak laki-laki yang berdiri di depan gerbang bersama seorang anak perempuan seusianya.

"Sama cewek, Ra. Wah Renal udah gede."

Azkira refleks memukul paha Gentar dan mendelikkan matanya. "Ya kali Renal udah punya pacar, Gen."

"Siapa tau kan?"

"Itu kayaknya cewek yang sering Renal ceritain ke mami deh. Renal emang punya temen cewek. Dia juga sering main ke rumahnya."

"Aku kawal Renal sama dia sampe halal," cetus Gentar membuat Azkira menepuk pahanya lagi.

Azkira tidak mau meladeni Gentar lagi. Ia turun dari mobil dan menghampiri Renal. Adiknya itu belum mau diajak pulang karena temannya belum dijemput. Saat Azkira menawari teman Renal untuk ikut pulang bersamanya juga tidak mau. Jadi ia dan Renal harus menunggu sampai anak itu dijemput.

"Itu mama kamu bukan?" tanya Azkira pada teman Renal dan dibalas anggukan.

"Aku sama kakak pulang duluan ya. Kamu hati-hati," ucap Renal pada temannya.

"Kamu juga hati-hati yaaa!" balas anak perempuan itu seraya melambaikan tangannya dengan wajah yang ceria.

Azkira tersenyum senang melihat anak itu berteman baik dengan Renal. Padahal yang ia tahu Renal itu anaknya usil banget kalau di rumah. Kok ada orang yang betah berteman dengannya?

"Halo, Abang ganteng!" sapa Renal ceria saat melihat Gentar ada di dalam mobil.

"Tos dulu dong," ajak Gentar. "Tadi siapa, Ren? Pacar kamu ya?" tanyanya setelah tos dengan Renal.

"Itu temen Renal. Bukan pacar!"

"Tuh dengerin," suruh Azkira. "Kamu jangan ajarin adek aku yang enggak-enggak ya, Gen."

Gentar terkekeh pelan dan melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah Renal. Di tengah perjalanan Renal merengek tidak mau pulang. Anak itu kekeuh meminta abang dan kakaknya putar balik ke Tongkrongan Perganta.

Itu semua karena Gentar pernah berjanji pada Renal jika ia akan mengajak Renal nongkrong kalau ada waktu luang dan Renal masih mengingat janjinya.

"Abang bakal ajak kamu nongkrong tapi ganti baju dulu," ujar Gentar memberi syarat.

"ENGGAK MAU!" Azkira dan Gentar sampai terkejut mendengar tolakan Renal yang menggelegar.

"Kamu sih Gen udah tau bocahnya ngeselin pake dijanjiin segala," ucap Azkira berbisik pada Gentar.

"Telanjur, Ra." Gentar membalas dan melirik Renal dari kaca di atasnya. "Anak-anak ada di sana nggak ya?"

GENTAR [END]Where stories live. Discover now