1

0 0 0
                                    

Senja dengan riang gembira bersenandung kecil di setiap langkah menuju kelasnya berada. Ia gadis yang memiliki paras begitu mempesona sehingga membuat para kaum adam terpukau ketika melihatnya.

Gadis itu memasuki kelas 11 Bahasa B yang masih begitu sepi, belum ada satupun siswa yang memasuki ruangan tersebut kecuali dirinya. Tangannya merogoh tote bag dan mengeluarkan kotak berisi pisang karamel buatan ibunda tercinta.

Dengan mengukir senyum ia memakan pisang karamel itu. Duh! Betapa enaknya makanan ini.

Satu persatu teman sekelasnya mulai bermunculan dan masuk kedalam kelas. Dan disaat bel masuk berbunyi, disitu juga dirinya memasukkan kotak berisikan pisang karamel kesukaannya kedalam tote bag yang ia tumpuk di atas kotak bekal untuk makan siang nanti, lebih tepatnya saat jam istirahat.

Tangan mungilnya menggantung tas ransel di samping meja sebelah kanan. Sedangkan yang sebelah kiri untuk tote bag miliknya.

Di kelas Senja ini memang duduknya sendiri-sendiri karena mereka terkadang memang bosan dengan tempat duduk yang begitu-begitu saja. Jadi setiap satu bulan sekali tempat duduk mereka akan di ubah, seperti sekarang ini.

Tak lama kemudian guru yang mengajar mereka memasuki kelas.

"Selamat pagi." Ucap guru tersebut.

"Pagi Bu!" Balas para murid kelas 11 Bahasa B.

"Baik sekarang Ibu akan melanjutkan penjelasan yang minggu lalu belum sempat Ibu selesaikan karena bel sudah berbunyi terlebih dahulu."

Para murid di kelas itu mengangguk dan mengiyakan termasuk Senja sendiri.

"Kalau begitu buka buku paket kalian halaman tujuh puluh tiga."

Mereka semua menurut membuka buku paket di atas meja yang sudah mereka keluarkan dari dalam tas.

Suasana di kelas ini hening karena mereka senantiasa mendengarkan penjelasan sang guru. Bagaimana tidak senantiasa karena ini masih pagi jadi mata mereka masih sangat segar coba lihat nanti menjelang siang hari tidak akan di pungkiri beberapa siswa pasti aja ada yang tidur ataupun main game bahkan sibuk dengan dunianya sendiri tanpa mendengar penjelasan materi dari sang guru.

"Mengerti?"

"Mengerti Bu."

Guru itu mengangguk. "Baik kalau begitu kalian bisa mengerjakan tugas membuat cerpen. Tugasnya di kumpul hari senin  minimal lima belas lembar HVS ukuran F4 jangan lupa di sampulnya judul dan nama kalian ya."

"Bu." Fafa salah satu teman kelas Lembayung mengangkat tangannya.

"Iya Fafa, bagaimana?"

"Temannya tentang apa Bu?" Tanya Fafa.

"Bebas, terserah kalian mau buat tema seperti apa yang penting hari senin sudah selesai Ibu tunggu tugas kalian ya, di ketik loh bukan di tulis tangan."

"Iya Bu." Balas mereka secara bersamaan.

Waktunya istirahat.

"Baik saya akhirnya sampai disini saja, selamat siang." Seraya berjalan keluar meninggalkan kelas 11 Bahasa B.

"Siang Bu."

Kemudian mereka semua berlomba-lomba keluar dari kelas kecuali Senja yang sudah menata kotak bekalnya di atas meja.

Saat hendak menyuapkan sesendok nasi suara dari pintu kelas mengurungkannya, membuat ia menoleh. Di sana ia menangkap sahabatnya yang tengah menunjukkan cengiran dan berjalan kearahnya.

"Lo makan nggak nungguin gue dulu." Kata seorang gadis yang memiliki tubuh tinggi untuk ukuran sebagai seorang perempuan. Yang bernama Verianti.

Senja menatap Verianti yang biasa di panggil Ria. "Baru juga gue mau makan loh ini."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 31 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ManggalaWhere stories live. Discover now