Satu

13.6K 393 18
                                    


Selamat membaca semua ^^

°°^°°

"Rissyi Risyyi Rissyi .. Ayo Rissyi kamu pasti bisa sayang!!" Sorakku menyemangati Rissyi yang sedang bertanding basket dengan tim lawannya.

Yeay, hari ini adalah hari pertandingan basket antar fakultas. Kebetulan dari fakultasku tim Rissyi lah yang mewakili, aku yakin dia dan timnya pasti bisa memenangkan pertandingan tahunan ini. Karena tak dapat terelakkan kalau setiap ada pertandinganpun tim Rissyi selalu menjadi juara yang membanggakan.

"Go Rissyi Go Rissyi Go !!" Lagi-lagi aku berteriak penuh semangat

"Huuuuuu..." Sebagian dari pendukung tim lawan sempat menyorakiku dengan mengacungkan jempol terbalik yang mereka arahkan padaku. Aku tidak menggubris mereka, maklum lah mungkin mereka iri padaku. Haha.

"Ayo sayang.. Tunjukkan merahmu!!" Teriakku meniru tag line iklan-iklan di TV.

"Yaampun, berisik tau! Lo gak capek apa dari tadi teriak-teriak mulu?" Protes Tara di sebelah kiriku yang tidak aku hiraukan.

"Iya nih, gak ngerti gue sama dia. Di kiranya suaranya itu merdu kali yah, padahal mah nyaring banget sampe-sampe bikin telinga gue nyaris tuli." Timpal Audy di sebelah kananku.

Sekilas aku melirik keduanya bergantian, "Yee.. Sewot banget sih lo berdua, wajar aja kalau gue teriak-teriak orang gue lagi nyemangatin cowok gue yang lagi main disana. Emangnya kalian, jones akut.. Hahaha " balasku sekaligus mengejek mereka puas.

Baik Audy maupun Tara, keduanya kini saling mere gut akibat ejekanku. Rasain! Suruh siapa pake acara protes segala? Kena sendiri kan jadinya. Huehehehe

Pertandinganpun berakhir, di tandai oleh suara peluit yang di tiup sang wasit. Aku bersorak girang ketika tim Rissyi keluar sebagai pemenang. Yeay! Gak sia-sia deh dari tadi aku teriak-teriak ngasih semangat, akhirnya Fakultasku pun menang untuk kesekian kalinya.

Dan ini berkat kemahiran Rissyi sebagai kapten dari timnya.

Ku lihat Rissyi sudah mau keluar dari arena lapangan, aku pun buru-buru merapikan penampilanku berniat untuk menghampirinya. Tapi baru saja aku hendak berlari kesana, tiba-tiba tanganku di tahan oleh Tara. Aku pun menoleh heran padanya.

"Apaan sih Tar?" Protesku bingung.

"Lo mau kemana huh?" Tanyanya mengangkat dagu

Aku memutar bola mataku malas, " Ya gue mau nyamperin Rissyi lah.. Ngapain lagi? Udah ah lepasin tangan gue kenapa sih!" Pintaku kesal akan sikap Tara yang rewel.

"Gak boleh! Lo gak boleh nyamperin dulu cowok lo itu. Audy ayo kita seret dulu si Zeze dari sini!" Ajaknya pada Audy yang lekas mengangguk.

Hah?

Aku menganga tak mengerti dengan apa yang dua sahabatku ini lakukan. Tanganku di tarik paksa oleh mereka dan aku di bawa keluar dari Auditorium ini. Aku benar-benar tidak paham kenapa mereka begitu ngotot ingin membawaku pergi dari sana, padahal sudah jelas aku ingin menghampiri pacarku sendiri dan mengucapkan selamat padanya. Huh!

"Aduuh .. Lo berdua tuh apa-apaan sih? Kok malah seret gue kesini. Gue kan mau ngucapin selamat sama Rissyi, " rengekku kesal atas perlakuan Tara dan Audy yang menyebalkan.

"Iya gue tau. Tapi gak sekarang Ze!" Bantah Tara membuatku lagi-lagi tak mengerti.

"Maksud lo? Kenapa gak sekarang?" Dahiku mengeryit seraya menatapnya meminta penjelasan.

"Tuh liat!" Telunjuk Audy mengarah ke satu tempat.

Mataku pun refleks mengikuti arah telunjuk Audy, membuat mulutku terbuka lebar ketika mendapati geombolan cewek-cewek centil yang kini sedang mengerubungi pacarku yang super tampan bagaikan lalat busuk yang wajib di enyahkan. OH MY GOD!

You and I, are Destiny (Menikah Karena Dijodohkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang