Zaki sadar

25.8K 5.5K 425
                                    

WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING
.
MAAF KALO BANYAK TYPO, BELUM REVISI 💯

.

tiga hari setelah tranfusi darah kondisi kesehatan Zaki sudah lebih baik, laki-laki itu sudah dipindahkan diruang IGD, para inti armada, Arumi,Kesya dan Ellen sangat berlega hati ketika mendapat kabar jika kesehatan Zaki sudah lebih baik dari sebelumnya.
Berbeda dengan Dea, perempuan itu sudah melewati masa kritisnya namun belum ada kemajuan apapun soal keadaannya.

Setiap harinya, para inti armada bergantian untuk menjaga Zaki dirumah sakit, karna tidak mungkin Kesya terus menerus menemani, maka dari itu inti armada meringankan Kesya untuk menjaga Zaki secara bergantian. Sedangkan Dea dijaga oleh Ellen,Arumi dan Kesya secara bergantian pula.

Disisi lain soal perusahaan sementara diurus oleh edwad juga Reno, bicara soal Edward laki-laki itu sudah kembali saat mendengar Zaki  masuk rumah sakit.

"Zak, kapan sih Lo bangun, gak cape tidur terus? Tidur Lo kelamaan anjir" ucap Baron sendiri seolah-olah laki-laki itu mendengar ocehannya.

"Gue kangen ngecengin Lo zak, bangun Napa sih"

"Lo tau gak, gue tuh heran sama kalian berdua, demen banget bikin kita jantungan. Uwu-uwu bareng, kenapa pas sekarat juga bareng? Harus ya bareng gitu" Baron tertawa sumbang.

"Tau gak zak, baru kali ini gue rasain rasa takut, setakut-takutnya Kaya gini, gue takut Lo pergi waktu itu, gue dan armada gak bisa kehilangan ketua sedingin,dan se care kaya Lo" nada bicara Baron semakin merendah, hari ini memang hari ia mendapatkan giliran untuk menjaga Zaki, dan ini waktunya Baron meluapkan semua kekhawatirannya.

"Apalagi Dea, gue gak tau lagi zak, gimana sedihnya Dea pas bangun" Baron menghela nafas sebentar "zak.. Lo harus bangun demi Dea, Dea gak bisa jalan zak" Baron menatap sendu laki-laki didepannya itu.

"Dia butuh Lo sekarang" imbuh Baron dengan tatapan pilu.

"Kalo Lo gak mau bangun, gue ambil Dea dari Lo, mau ?" Baron terkekeh sendiri "gak mau kan? Makanya kalo gak mau gue ambil, Lo bangun sekarang"

"Banyak yang nunggu Lo buka mata, cepet bangun, biar gue bisa buat Lo kesel lagi sama gue" Baron tersenyum getir, harapannya begitu besar agar Zaki bisa bangun secepatnya.

"Kalo gak buat kita, setidaknya buat Dea dan mama Kesya zak" imbuh Baron lagi.

Baron mengendarkan pandangannya, matanya tertuju pada bunga yang sengaja diganti setiap hari oleh Ellen, atau Kesya. Baron tersenyum tipis, "bahkan mereka begitu sayang sama Lo zak, kalo Lo gak bangun, Lo akan menyakiti banyak orang" batin Baron Kembali menatap kearah Zaki.

Baron beranjak dari duduknya, ia keluar sebentar untuk menenangkan hati juga pikirannya, setibanya diluar ruangan baron disambut oleh Ellen yang juga keluar dari ruangan Dea.

"Lo" kaget Baron.

"Iya gue, giliran Lo ya" tanya Ellen mendekat kearah Baron.

"Iya" jawabnya, "gimana keadaan Dea?" Tambah Baron.

"Masih lama, belum ada kemajuan" saut Ellen dengan wajah cemas.

"Gue yakin Dea akan membaik" ucap Baron memenangkan, "cari makan yuk, laper gue" ajaknya merangkul Ellen.

"Boleh, ayo"

Akhirnya keduanya pergi kecafe yang tidak jauh dari rumah sakiy Tersebut, untuk sementara waktu Dea dan Zaki dipantau oleh suster.

"Kenapa sih liatin gue gitu?" Baron menaikkan satu alisnya menatap heran kearah Ellen, perempuan itu sedari tadi tak mau lepas melihat kearahnya.

"Gue ngerasa sama orang yang berbeda aja beberapa hari ini" saut Ellen sambil memakan kentang gorengnya.

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang