spesial part

31.5K 6K 475
                                    

WAJIB VOTE DAN COMENT
SPESIAL PART NIIH
.
SEDIAKAN GULING DAN BANTAL SEBELUM MEMBACA
.

"Dea.."

Mendengar suara Zaki, Dea mengangkat kepalanya.

"Dea..." Racau Zaki lagi

"Zaki, bangun" Dea menggoyang badan suaminya agar tersadar.

"Jangan marah de"

Dengan menggeleng, "aku gak marah, aku gak pernah marah sama kamu zak"

"Maaf de, maafin aku kalo bikin kamu kesel kemarin"

"Jangan cuekin aku de" racau Zaki terus menerus dengan pelan, suara laki-laki itu sangat lirih jika saja Dea tidak sedekat itu maka bisa dipastikan ia tidak akan mendengar racauan laki-laki itu.

"Maaf zak, ini salah aku. Harusnya aku gak perlu bikin kamu kesel, pasti kamu gak akan mabuk kaya gini hiks, maaf Zaki" Dea memeluk Zaki dengan rasa bersalah.

"Jangan gini, aku khawatir hikks"

"Jangan marah de"

"Enggak, aku gak marah" jawab Dea. "Bangun Zaki, jangan bikin aku khawatir"

Dea memegang tangan Zaki ia tempelkan tangan dingin itu kepipinya, dengan sesenggukan Dea menatap Zaki berharap agar laki-laki itu cepat bangun.

"Bangun zak.." lirih Dea pelan.

Dea menatap sendu kearah Zaki, laki-laki itu sudah tidak lagi bergerak, berhenti dari racauannya. Dea naik keatas mengambil selimut juga bantal sebelum itu ia melepas jilbab juga gamisnya yang hanya sebagai luaran, ia masih menggunakan dres yang didalamnya.

Dea turun dengan satu bantal dan selimut ditangannya, dengan telaten Dea mengangkat kepala Zaki juga menyelimuti.
Dea duduk dibawah beralaskan karpet lembut, ia menyenderkan kepalanya diperut Zaki dengan Lamat memandangi wajah suaminya.

Perlahan tangan Dea menyentuh pipi, hidung, serta bibir laki-laki itu "Kalo diluar galak,dingin, tapi kalo lagi berdua kaya anak kecil" gumam Dea sambil terkekeh kecil mengingat tingkah suaminya tadi pagi.

"Maaf yaa" ucap Dea lagi.

Dea memejamkan matanya, ikut menyusul tidur, sekaligus terjaga untuk menemani laki-laki itu.

🌻

Dea menggeliat kecil, matanya masih menutup rapat, Dea merasakan sesuatu yang hangat dalam pelukannya, dibawah alam sadarnya Dea mengeratkan pelukannya.
Namun sedetik kemudian Dea sadar, pelukan?
Seketika Dea membuka matanya, damn bola mata Dea melotot sempurna dengan apa yang ia lihat.

Dea berada dipekukan suaminya, namun yang aneh adalah laki-laki itu tidak memakai baju, Dea melirik kearahnya sendiri, ia masih memakai baju.

"Kok bisa? trus gue kok bisa satu sofa? Dan.. Zaki kenapa gak pakai baju?" Bingung Dea sendiri.

Zaki menggeliat mengeratkan pelukannya hingga Dea merasa kesusahan untuk bernafas, Dea menepuk bahu Zaki agar laki-laki itu bangun.

"Emhh " dehem Zaki merasa terusik namun matanya masih terpejam.

"Bangun, aku gak bisa nafas" ucap Dea, namun bukannya melepaskan Zaki mengunci Dea dengan kedua kakinya, benar-benar dianggap guling.

"Zaki, arrhghh, aku sesek, Zaki" Dea menggeliat mencoba mengurangi pelukan suaminya.

"Zak.. bangun ih" merasa tak dipedulikan Dea menggigit dada telanjang itu.

"Aargh" pekik Zaki langsung membuka matanya, dengan samar-samar ia memandangi wajah Dea.

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Where stories live. Discover now