Zaki pergi

30.5K 5.9K 694
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM...
SEBELUM BACA KLIK VOTE YUK
BIAR AUTHOR SEMANGAT LAGI.

DAN TERIMA KASIH BANYAK BUAT OARA KONTEN KREATOR YANG SUDAH IKUT PROMOTE WP AUTHOR.

TERIMA KASIH BANYAK ❤️😭

.

.

"Zak, Zaki.. kamu mau kemana?" Tanya Dea dengan cemas saat melihat suaminya seperti orang terburu-buru.

"Kamu dirumah jangan kemana-mana, Ok" ucap Zaki, laki-laki mengenakan jaket armada dengan terburu-buru.

Dea menggeleng cepat "gak, aku ikut. Pasti kamu mau berantem kan?" Tebak Dea.

"Ada sesuatu yang perlu aku beresin"

"Aku ikut" kekeh Dea, mencoba menghalangi jalan Zaki yang hendak keluar kamar.

"Dirumah" titah Zaki dengan dingin, dari suaranya terdengar tidak ingin dibantah.

"Enggak, pokoknya aku ikut" kekeh Dea.

"Dengerin, satu kali ini aja" laki-laki itu memegang kedua bahu Dea, "dirumah, oke" imbuhnya mencium kening Dea dan meninggalkan perempuan itu. Dea terdiam sebentar, hatinya berkecamuk tidak nyaman, khawatir juga cemas.

Dea mengejar Zaki sampai halaman depan dengan meneriaki laki-laki itu, namun naas Zaki sama sekali tak mendengarkan teriakan Dea. Sesampainya di gerbang Dea terpaksa dipegang oleh para penjaga rumah.

"Bawa nyonya muda kedalam" titah Zaki dingin.

"Siap tuan muda" sautnya menerima perintah.

Sebelum pergi Zaki melihat sekilas kearah Dea yang sudah menangis sesenggukan, perempuan itu meronta-ronta minta dilepaskan. Tiga penjaga menyeret istrinya untuk masuk.

Dalam hati sebenarnya Zaki tidak tega melihat perempuan itu menangis, namun Zaki tidak ingin lagi membuat istri kesayangannya terluka kembali. Sekuat dan sehebat apapun istrinya dalam hal bela diri, tetap saja Zaki tidak ingin perempuan itu terluka, terlebih lagi hanya karna ingin melindunginya.

Beberapa menit lalu, Edward menghubungi dirinya soal Sanjaya, Edward mengabarkan Sanjaya tengah bersama Fahmi hari ini, mendengar kabar itu Zaki langsung tersulut emosi. Zaki semakin yakin jika Fahmi juga terlibat didalam permasalahannya. Itu kenapa, dirinya buru-buru pergi untuk menemui dua orang itu.

Didalam rumah Dea terus mengebrak-gebrakkan pintu rumah dengan kuat, berharap jika penjaga diluar mau membukakan pintu untuknya, tidak ada sahutan atau reaksinya apapun, Dea merosotkan badannya dipintu. Perasaannya kacau, ia tidak ingin Zaki terluka atau menghadapi masalah berbahaya.

Tiba-tiba ia teringat Reno, dengan cepat Dea naik keatas untuk menghubungi laki-laki itu, setibanya dikamar Dea bernafas lega, ponselnya tidak dibawa oleh Zaki. Dengan cepat ia menghubungi Reno.

"Halo ren" ucap Dea langsung, "Lo dimana? Zaki sama Lo?" Tanya Dea beruntun.

"Gue dikantor" jawab Reno datar, mendengar respon Reno, Dea yakin laki-laki itu belum tau apa-apa.

"Ren, tolong gue. Zaki pergi dari rumah, gue dikunci dari rumah"

Diseberang sana Reno sampai terbangun dari duduknya, "kemana?" Pekik Reno

"Gue gak tahu, tapi dia tadi kaya orang marah dan emosi ren, gue yakin pasti ada sesuatu"

"Ok, Lo tenang. Biar gue urus"

ZAKI ARMADA ( SUDAH TERBIT  )Where stories live. Discover now