Bagian 27

9.5K 668 18
                                    

Selamattt pagii kawan..
Aku luangin waktu nihhh sebentarrr buat up soalnya sekarang mau kesekolahan heheh jadi aku up sekarang yaa....
-
-
-

Happy reading😍
Hari raya idul Fitri yang dinanti telah tiba, semua santri dan santriwati pulang ke habitatnya masing-masing.

"Assalamualaikum ustadz." salam Zahra saat membuka pintu kamar dilihatnya Ustadz Syauqi yang sedang merapikan gamisnya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh. Sayang " jawabnya yang langsung memeluk sang istri.

"Ustadz." panggil Zahra dengan suara yang rendah.

"Iya sayang?" sahut Ustadz Syauqi yang masih setia memeluk istri kecilnya.

"Zahra minta maaf." ucapnya dengan suara gemetar.

"Minta maaf untuk apa?" sahut kembali Ustadz Syauqi melepaskan pelukannya karena sadar akan istri kecilnya yang menahan tangis.

"Untuk semuanya, Zahra belum bisa jadi istri sempurna buat Ustadz."

"Sayang, Ustadz sudah memaafkanmu sebelum kamu meminta maaf dan ustadz ridho memaafkanmu." ucapnya menenagkan sang istri dengan sesekali mengusap lembut kepala Zahra.

"Ustadz pun minta maaf atas semuanya yaa, terkadang Ustadz menyakiti hatimu sungguh Ustadz akan malu jika diakhirat nanti kamu mengadu pada Allah atas kesalahan Ustadz,karena itu ustadz mohon maafkanlah." sambung Ustadz Syauqi kembali memeluk Zahra. Zahra pun mengangguk.

"Zahra juga udah maafin Ustadz." ucapnya dengan senyum yang manis.

Ustadz Syauqi pun terpesona aku terpesona memandang memandang wajahmu yang manis. Ciee bacanya sambil nyanyi wkwk.

"Jangan dulu cium, nanti cium nya kalo udah ke rumah ayah sama ibu." Zahra menahan bibir Ustadz Syauqi yang mendekat padanya dengan satu jari ditempelkan di bibir suaminya.

"Hmmm." pasrah Ustadz Syauqi.

Setelah sungkem eh apa ya di sebutnya ya gitulah kalian tau sendiri.

Setelah sungkem dengan semua keluarga di rumah Ustadz Syauqi kini dua pasangan pengantin baru itu tengah berada ditengah jalan.

Ustadz Syauqi mengendarai mobil dengan fokus dan yang terjadi disana hanyalah hening dan suara mobil motor yang berlalu lalang entah kemana tujuan.

"Ustadz." ucap Zahra memecah keheningan.

"Iya sayang." sahut Ustadz Syauqi memegang tangan Zahra dengan erat.

"Kita kapan punya dede bayi kaya gini kan lucu." ungkapnya menunjukan foto-foto bayi yang baru lahir. Ustadz Syauqi hanya tersenyum simpul.

"In syaa Allah secepatnya." sahutnya dengan mengacak-ngacak hijab Zahra yang rapi itu.

"Ish Ustadz Zahra udah cantik juga kan susah lagi benerin nya." kesalnya.

"Hihi maaf ya sayang."

Zahra tidak memperdulikan suaminya ia pun fokus pada benda pipih ditangannya. Sebuah ide muncul begitu saja entah darimana. Ia melebarkan senyumnya yang senyum mempunyai rencana sesuatu.

"Sayang udah, itu kelewat rumah Zahra disana masuk kesana." ungkap Zahra saat menyadari bahwa rumahnya terlewati karena Ustadz Syauqi yang baru pertama kali ke rumah Zahra.

Ustadz Syauqi langsung mengerem mendadak membuat jidat Zahra hampir kebentur kedepan.

"Astaghfirullah Ustadz bisa nggak sih kalo ngerem itu pelan-pelan untung aja Zahra ngga kejedot." decitnya.

Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )Where stories live. Discover now