Bagian 23

9.7K 658 8
                                    

Cieeeeee yang malam mingguannya sama gulinggg.. kasian dehhh..
Mending sini sini malam mingguan nya ngehaluuu sama ustadz syauqi dan zahra heheh...
-
-
-

Happy reading😍

Zahra mencari keberadaan suaminya yang entah dimana sejak shalat shubuh suaminya tidak terlihat lagi.

"Ustadz Syauqi kemana sih?" gerutu Zahra.

Saat Zahra berjalan menuju asrama langkahnya terhenti karena namanya yang di panggil oleh seseorang. Langsung saja Zahra membalikkan badan melihat siapa yang memanggilnya.

'Ning Syifa?'

"Assalamualaikum.." salam Ning Syifa.

"Wa-Wa'alaikum salam.."

"E eh ada apa Ning?" tanya Zahra penasaran.

"Aku mau bicara sesuatu sama kamu."

"Bicara apa?"

"Ikut sama aku yuk."

Dengan terpaksa Zahra mengangguk dan membuntuti Ning Syifa.

Sesampainya ditempat.

"Aku mohon sama kamu, ridhokanlah Ustadz Syauqi untuk menikah lagi denganku di sisa usiaku karena aku tidak lama lagi hidup di dunia ini. Aku terkena kanker rahim dan sudah mencapai stadium 4." ujar Ning Syifa menggenggam tangan Zahra.

Zahra terbelalak mendengar apa yang di ucapkan Ning Syifa.

"Zahra, kamu tau betapa indahnya kisah cinta kami sebelum Syauqi menikahimu?" Zahra tidak menjawab.

"Aku benar-benar mencintai Syauqi."

"Aku rela Syauqi mempunyai 2 istri asalkan aku bisa bersamanya di sisa hidupku."

'jangan nangis disini dong malu!' batin Zahra berkecamuk.

"Zahra, kenapa kamu diam aja."

Zahra bangkit dengan tidak memberikan sepatah katapun kepada Ning Syifa. Air matanya sudah tidak bisa ia bendung lagi.
Zahra duduk di mesjid ia menangis disana.

Zahra tidak menyadari bahwa Fahmi juga berada di dalam mesjid. Fahmi nampak kaget saat melihat Zahra masuk ke mesjid dengan air mata yang mengalir deras.

'zahra kenapa? Apa dia berantem sama Ustad Syauqi?' batin Fahmi bertanya-tanya.

Anisa dan Mimi yang melihat Zahra dari arah jauh memasuki mesjid langsung menyusul.

"Ra, kamu kenapa?" tanya Anisa memeluk Zahra.

"Zahra jangan nangis gini dong aku jadi ikutan sedih walaupun aku ga tau apa masalah mu." ujar Mimi.

"Anisa Mimi hiks." Zahra memeluk kedua sahabatnya dan menumpahkan air matanya.

Anisa dan Mimi hanya bisa mengelus punggung Zahra berharap bisa mengurangi rasa sakit hati Zahra.

"Apa kamu ada masalah lagi sama Ustadz Syauqi?" tanya Mimi.

Anisa menyenggol lengan Mimi saat Anisa menyadari Ustadz Syauqi berada di belakang mereka.

"Sstt." bisik Anisa memberi kode.

"Kalian boleh pergi." ujar Ustadz Syauqi pada Anisa dan Mimi juga melihat ke arah Fahmi.

Ketiga insan itu keluar dari mesjid dengan beribu pertanyaan di otak mereka.

"Kenapa?" tanya Ustadz Syauqi langsung membawa Zahra ke dalam dekapannya.

Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )Where stories live. Discover now