Bagian 25

9.7K 640 5
                                    

Selamatt malam...
Halo halo haiii gimana kalian pada penasaran gak ? Langsung ajh yaaa
-
-
-

Happy reading🌷

"Sekali lagi mohon maafkan aku Ra." ucap kembali Citra dengan isakan tangis.

"Sudahlah, aku sudah memaafkan kalo waktu itu aku cuekin kamu karena hatiku masih belum menerima dengan ikhlas."

"Hehe iyaa ga papa, makasih ya Ra." imbuh Mimi.

"Cit, aku juga minta maaf." ujar Mimi.

"Aku juga ya Cit." tambah Anisa.

"Alhamdulillah.. sama smaa Nis, Mi aku juga sudah memaafkan kalian."

"Ekhem." suara deheman Ustadz Syauqi memberhentikan acara pelukan yang baru menjalin persahabatan.

"E-eh tadz, sejak kapan kamu disitu?" tanya Zahra sedikit kaget dan tidak sadar mengatakan kata 'Kamu.'

Citra mencubit lengan Zahra pelan.
"Aw. Sakit lah Citra." rintih Zahra sedikit menikkan nada bicaranya.

"Abisnya kamu gak sopan banget sih jadi orang." bisik Citra sementara Anisa dan Mimi mencari aman agar tidak terkena hukuman ya mereka berlari menuju bangku mereka.

"Nggak sopan? Yang mana? Emangnya aku ngucapin apa?" tanya Zahra belum sadar akan kesalahannya.

"Kamu itu panggil Ustadz Syauqi dengan KAMU ya gimana nggak sopan coba." jawab Citra menekankan kata Kamu.
Zahra yang baru tersadar pun langsung melirik ke arah Ustadz Syauqi dan dibalas senyuman jahil di bibir Ustadz Syauqi.

"Dih ngapain coba senyumnya kaya gitu." ucap Zahra dengan mata yang malas melihat.

"Zahra!" bisik Citra.

"Sudah sudah, kalian duduk sekarang di bangku masing-masing." titah Ustadz Syauqi mengakhiri perdebatan Zahra dengan sahabat barunya.

"Ya iyalah orang dimana-mana siswa duduk di bangku masing-masing bukan di meja ya kali di meja." gerutu Zahra meninggalkan Ustadz Syauqi di hadapan nya begitu saja. Sementara santri-santri yang menyaksikan hanya tersenyum kikuk dan menepuk jidat mereka.

***

Adzan Maghrib dari mesjid utama pondok pesantren sudah terdengar pertanda waktu berbuka telah tiba.

Malam ini Zahra sudah kembali ke asrama membuat Ustadz Syauqi merindu dengan kehadiran Zahra yang tingkahnya bisa membuatnya tertawa.

"Ummi." panggil Ustadz Syauqi saat sesudah berbuka puasa.

"Iya nak, kenapa?" tanya Nyai Hanna bingung pasalnya sang putra menunjukkan ekspresi wajah yang sulit di tebak.

"Ummi, Syauqi rindu Zahra." adunya seperti anak kecil yang manja.

"Ya Allah nak, kirain kenapa, baru juga satu hari Zahra di asrama." tutur Nyai Hanna.

"Ummi." panggil Ustadz Syauqi lagi.

"Iya?"

"Ummi bolehkah Syauqi menyuruh Zahra biar tinggal disini saja Syauqi rindu Mi." adunya lagi.

"Kamu kan sudah jadi suami kamu berhak untuk memberikan perintah pada istri kecilmu itu, selagi kamu memerintahnya yang baik-baik." jawab Nyai Hanna mengusap kepala Ustadz Syauqi.

"Makasih Ummi."

Dilain tempat.

"Wah Masya Allah ini hari pertama berbuka puasa yang sangat menarik karena aku pertama kalinya berbuka bersama semua santriwati termasuk Ustadzah Lily dan yang lainnya." tutur Zahra bahagia dengan Ramadhan tahun ini.

Berjodoh Dengan Ustadz Tampan ( Sudah Terbit )Where stories live. Discover now