Kebenaran

643 49 0
                                    

Kayla terduduk diatas kasurnya, tangannya masih saja menggenggam handphone yang ia miliki. Ini awal puasa, tapi ia mencari tanggal berapa idul fitri tahun ini?

(13/5/2021) Perayaan Idul Fitri 1442 H berbarengan dengan kenaikan Isa Almasih. "13 Mei tahun ini menjadi hari istimewa."

Tunggu.

"Ini beneran barengan?"

Kayla menutup handphonenya ia tersenyum memikirkan bagaimana ramainya 13 mei nanti.

Kayla membuka roomchat dirinya dan Tian, sudah hampir 2 minggu mereka tidak berbicara.

Kayla
Kak Tian, apaa kabaar?

Kayla tersenyum menunggu balasan dari Tian, berharap lelaki itu baik-baik saja disana.

Ting!
Ting!

WhatsApp
Kak Tian
Online

Kay, i think we must have sum space?.

Loh? Maksudnya gimana?

I stuck with my past, Kay.

Oh, iya.

Are you hurt?

Maaf ya, tapi kita masih bisa berteman seperti biasanya kok. Aku masih jadi pendengarmu dan kamu juga akan masih dengar ceritaku.

Iya, i know

Makasih

.

Kayla tersenyum simpul melihat chat yang Tian kirimkan kepadanya. "Dia masih ngga bisa move on ya?" Kayla berbisik pelan, bertanya kepada dirinya sendiri mengapa hatinya terasa sakit melihat omongan Tian.

Pikirannya kosong, ini mungkin belum seberapa jika ia mengetahui fakta tentang dirinya dengan Tian.

Handphone Kayla berdering, tertera nama Tian disana.

Kayla menarik napas berat. "Halo?"

"Gua harus kasih tau yang sebenarnya, Kay. Gua ngga sanggup untuk tutupin ini semua"

Kayla menyengritkan dahinya. "Maksudnya gimana?"

Kayla dapat mendengar helaan napas Tian di seberang sana.

"Kita beda"  Ucap Tian.

Kayla tersenyum simpul, feeling ibu dan Aca sepertinya benar. Tapi biarkan dirinya memastikan langsung dari Tian. "Dalam hal apa?"

"Kepercayaan Kay. Gue lahir di keluarga yang berbeda. Papah seorang muslim, sama kaya lo. Sedangkan gua ikut agama bunda, kita beda." Jelas Tian.

Kayla menahan tangisnya, mencoba untuk tersenyum dan menjawab Tian.

"Tapi kenapa lo perlakuin gue seperti itu, Tian? Apa maksud perlakuan lo sama gua kemarin-kemarin?" Lirih Kayla

"Karena gue kasihan sama lo"

Deg.

"Justru gue lebih kasihan sama lo" Jawab Kayla. Ia segera mematikan panggilan suara dengan Tian. Menatap dirinya dicermin, akan sehancur apa jika Tian pergi nanti.

Mungkin kehadirannya hanya sebentar, tapi kenangannya seakan terukir sangat indah. Kebahagiaan yang berbeda dengan Tian, sosok yang memiliki pemikiran dewasa yang membuat Kayla menaruh hati padanya.

Kayla menahan isaknya, berusaha tidak meneteskan air mata sedikitpun. Tapi ini mustahil.

Kenapa gue sebodoh ini. Ia kembali merutuki dirinya sendiri.

Bersambung

LENGKARA (end)Where stories live. Discover now