Fina yang bingung dengan sikap Jinan akhirnya bertanya pada Veno. Fidi dan Zev tak ingin ikut campur jika sedang begini dan memutuskan untuk bergabung dengan anggota tim basket yang lain. Mereka juga berpikir, lagian sudah ada Veno disana. Mereka tak ingin memperkeruh suasana.
"Jinan kenapa sih Ven? Lagi ada masalah?", bisik Fina pada Veno.
"Dia tuh kayaknya lagi cemburu", balas Veno.
"Ha? Cemburu sama siapa? Kay?"
"Iya, soalnya dia sempet cerita kalo liat Kay dianter jemput sama cowok"
"Buset, emang dia tau siapa cowok yang sering anter jemput Kay?"
"Engga katanya"
"Astaga, pantes. Nih gue kasih tau ya, cowok yang sering anter jemput Kay itu Kak Seva, kakaknya Kay", gemas Fina karena Jinan tak mencari tahu dulu siapa cowok itu.
"Ha? Serius lo?", tanya Veno yang kaget.
"Seriuslah. Keknya gue harus bilang deh. Kasihan Kay"
"Jangan sekarang. Lo gak liat Jinan lagi emosi gitu, ntar biar gue aja yang bilang", ucap Veno yang diangguki oleh Fina.
Didekatnya Jinan masih saja berdebat dengan Kay.
"Serah lo, Ji. Gue cuma mau bilang dan ingetin lo. Gue juga manusia biasa yang punya batas kesabaran. Dan gue gatau sampe kapan gue bisa sabar ngadepin sikap lo yang kek gini. Selama kesabaran gue masih ada, gue gak bakal berhenti perjuangin lo, walaupun berjuang sendiri itu sakit. Dan kalo kesabaran gue udah habis, gue pasti bakalan mundur kok, tenang aja, lo gausah capek-capek ngingetin gue"
"Jelas lo bakalan mundur abis ini, kan lo udah punya cadangannya. Murahan banget jadi cewek", ucap Jinan remeh, Kay, Fani, dan Veno pun kaget mendengarnya.
"WOY JII!", gertak Veno yang tak menyangka Jinan bilang begitu pada Kay.
"Maksud lo apaan? Gue bukan cewek murahan ya! Jaga mulut lo!", bentak Kay yang mulai kehilangan kesabarannya.
"Kenapa? Kesindir? Emang bener kan? Lo deketin gue, tapi jalan sama cowok lain, dianter jemput lagi", jawab Jinan meremehkan.
"Lo bakalan nyesel dan malu banget pasti Ji kalo tau siapa cowok itu", batin Veno.
"huft, dasar, percuma pinter kalo otak gak dipake. Makanya cari tau dulu sebelum ngatain orang", jawab Kay yang langsung pergi begitu saja meninggalkan Jinan.
Fina langsung menyusul Kay yang sudah pergi duluan. Belum sempat Veno memberitahu, Jinan sudah mengajaknya untuk kembali latihan. Alhasil Veno baru memberitahunya setelah selesai latihan. Jinan yang kaget karena baru menyadari jika itu adalah kakaknya Kay langsung malu dan menyesal. Fidi dan Zev justru tertawa karena Jinan melakukan kesalahan sebodoh itu. Sekali-kali biar Jinan belajar dan bisa lebih berpikir sebelum bertindak nantinya.
Jinan yang terlanjur malu karena tadi sudah membentak Kay padahal ia tidak salah. Ingin rasanya ia menghilang dari sini. Veno yang menyuruhnya pergi menyusul Kay sepertinya terlambat. Karena saat Jinan mencari ke halaman depan ternyata Kay sudah pulang.
***
Kay kini sudah berada di kedai ice cream bersama Seva. Kay sengaja meminta pada Seva untuk mampir membeli ice cream karena mood nya sedang sangat buruk hari ini. Seva pun tak bisa menolak. Sambil memakan ice cream nya, Seva membiarkan Kay bercerita.
"Kenapa sih adek abang yang cantik ini? Kok tiba-tiba pulang sekolah badmood, padahal tadi pagi ceria banget kayaknya. Cerita-cerita", tanya Seva sambil tersenyum untuk meredakan suasana tegang yang ada.
YOU ARE READING
Aksara Rasa [Revisi]
RomanceSelagi di dunia apa yang sebenarnya sedang kau kejar. Rumah? Keluarga? Kebahagiaan? Cinta? Atau yang lainnya? Kisah hidup tiap orang mungkin berbeda, termasuk soal masa depan seseorang. Berjuang untuk mendapatkan sesuatu adalah hal yang wajar. Ba...
![Aksara Rasa [Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/279037811-64-k338535.jpg)