Hari Senin pun tiba, dan ini jadi hari pertama Kay di sekolah barunya. Kay sudah siap dengan seragam barunya. Rambut pendek sebahunya diberikan jepet sebagai penghias, membuatnya terlihat makin cantik dan imut. Kay pun segera turun dan bergabung di meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.
"Wihh, anak ayah udah siap nih", ucap Ayah.
"Iya dong, yah", jawab Kay.
"Hari ini Kay bareng abang aja, Yah. Abang sekalian mau keluar cari sesuatu. Jadi ayah nanti langsungan ke café aja", ucap Seva.
"Owh, okedeh. Kay gapapa kan bareng abang?", Tanya ayah.
"Iya yah, gapapa", jawab Kay.
Mereka pun segera menyelesaikan sarapannya, dan Kay juga segera berangkat karena takut telat. Yakalik hari pertama sekolahnya sudah telat, mau ditaruh dimana mukanya nanti. Kay berusaha membuat kesan awal sebaik mungkin, dan tak ingin ada kesalahan sekecil apapun.
Ini adalah hari pertamanya, dan dunianya kini ia yang pegang. Seva pun segera mengantar Kay ke sekolah dengan motor sport kesayangannya. Mereka pun tiba di gerbang sekolah baru Kay. Sudah ramai siswa siswa berkeliaran.
"Kay, mau abang anter sampe ruang guru?", tanya Seva.
"Gausah, bang. Kay berani kok", jawab Kay sambil memberikan helmnya pada Seva.
"Beneran?", Tanya Seva.
"Benerrr abangg", gemas Kay.
"Yaudah, gih masuk. Semangat sekolahnya, jangan nakal, kalo ada yang gangguin, bilang sama abang", ucap Seva.
"Iya ihh. Yaudah gue masuk dulu. Assalamualaikum", ucap Kay sambil mencium tangan Seva.
"Waalaikumsalam", jawab Seva.
Kay pun segera masuk dan mencari ruang guru. Seva yang melihat Kay sudah masuk pun segera melajukan motonya.
Kay yang masih bingung mencari ruang guru hanya mondar mandir daritadi. Beruntungnya, hari ini sedang tidak ada upacara.
"Ini sekolahnya yang terlalu gede apa gue yang bego sih, daritadi gak nemu-nemu ruang guru. Perasaan udah gue puterin deh nih sekolah, masih gak ketemu juga elah. Apa gue nanya aja ya sama anak sini, daripada gue muter-muter doang daritadi, yang ada ketemu kagak, capek iya", batin Kay.
"Tanya siapa ya? Ah, ke dia aja deh. Eh tapi dia kakak kelas, adek kelas, apa seangkatan yak? Bodo amatlah yang penting gue tanya", batin Kay melihat Jinan yang tengah duduk di dekat lapangan.
"Permisi, mau tanya ruang guru sebelah mana ya?", Tanya Kay.
"Tuh di ujung gedung", jawab Jinan sambil menunjuk salah satu gedung.
"Owh, oke makasih", ucap Kay yang hanya dibalas dehem an oleh Jinan.
Kay pun segera menunju ke arah gedung yang ditunjuk Jinan tadi sambil memikirkan sesuatu.
"Kok kayaknya gue gak asing ya sama tuh cowok. Siapa ya? Kayak pernah ketemu, tapi kapan dan dimana?", batin Kay sambil berjalan.
"Yaampun ternyata ruangannya disini. Perasaan tadi gue udah lewat sini deh, tapi gaada, wah aneh banget nih sekolah, horror banget bisa gak keliatan gitu. Ini baru ruangan, besok-besok mungkin gedung atau sekolahnya yang gak keliatan malah. Hehehe" , batin Kay.
Kay pun segera masuk ke ruang guru. Ia bertemu dengan Bu Tanti wali kelasnya dan dijelaskan tentang beberapa hal. Setelah dirasa cukup, Bu Tanti pun mengantarkan Kay ke kelasnya. Kay masuk di kelas XI IPS 2 sekelas dengan Fidi. Bu Tanti pun masuk bersama Kay dan meminta ijin kepada Pak Diman guru yang tengah mengajar di jam itu.
YOU ARE READING
Aksara Rasa [Revisi]
RomanceSelagi di dunia apa yang sebenarnya sedang kau kejar. Rumah? Keluarga? Kebahagiaan? Cinta? Atau yang lainnya? Kisah hidup tiap orang mungkin berbeda, termasuk soal masa depan seseorang. Berjuang untuk mendapatkan sesuatu adalah hal yang wajar. Ba...
![Aksara Rasa [Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/279037811-64-k338535.jpg)